Share

5. Pengumuman Penting Christian

"Apa maksudnya, Pa?" tanya Julian begitu Christian selesai berbicara.

Leon tidak mau kalah. Dia juga memberikan pertanyaan kepada Christian, "Di kantor cabang mana dia akan bekerja dan sebagai apa?"

Ken yang sejak tadi hanya diam pun ikut bertanya, "Apa dia punya pengalaman?"

Christian meletakkan alat makannya meskipun dia belum selesai. Dia menatap wajah anak-anaknya yang terlihat marah bercampur cemas.

Christian melihat Cinta mengangguk kepadanya. "Dabin, panggil mereka!" perintah Christian.

"Ya, Tuan."

Dabin menepuk tangannya tiga kali. Tidak lama kemudian, masuklah dua pria dan satu wanita ke ruang makan.

Semua orang menatap ketiga orang asing tersebut dengan curiga.

"Siapa mereka?" tanya Julian tidak sabar.

Dabin mengambil alih situasi. Dia membungkuk di hadapan Kevan. "Tuan Muda, perkenalkan," ujar Dabin memulai pembicaraan. "Pria bermata sipit keturunan Nexterra-Tionghoa ini bernama Ziyad Manantaーasisten Anda."

Semua orang terkejut. Begitu juga dengan Kevan.

"Wanita di sebelahnya adalah Maudy Bonitaーsekretaris Anda dan pria keturunan Arab ini, Omar Danzaーbodyguard Anda."

"Aーapa?!" Kevan menatap Cinta, lalu menatap Christian.

"Berikan salam untuk Tuan Muda!" perintah Dabin kepada tiga orang tersebut.

"Salam, Tuan Muda," ucap mereka kompak.

"Pertunjukan memuakkan apa ini?!"

Leon melemparkan napkin ke atas meja. Dia geram. Dia berdiri, lalu melangkah pergi dari kursinya.

"Kita nggak tahu kemampuan si gembel. Bagaimana bisa Papa percaya padanya? Anda ingin membuat perusahaan keluarga bangkrut, hmm?"

Kevan menggertakkan gigi. "Aku nggakー"

"Diam!" gertak Leon. Dia sudah berdiri di belakang kursi Christian. Dia memegangi kursi papanya.

'Kurang ajar!' seru Kevan dalam hati. 'Sepertinya aku harus hati-hati dengan dia."

Kevan melihat Leon mendekatkan mulutnya di telinga Christian. Dia berbisik dari belakang, "Apa Anda sudah nggak waras?"

Leon kembali berdiri tegak menatap semua orang. Dia merasa Kevan akan menjadi saingan utamanya atau bahkan akan menggeser posisinya di perusahaan keluarga Hanindra.

"Anda memiliki banyak Cucu yang terdidik sempurna, Pa. Mengapa Anda mengambil gembel ini? Apa Jasmine yang memaksa Anda?"

"Ha! Ha! Ha!"

Christian tertawa mendengar tuduhan Leon. Tingkah Christian tentu membuat Leon dan yang lainnya mengerutkan kening.

"Tingkahmu sungguh mencerminkan sifat aslimu, Leon," ujar Christian tegas. "Mana mungkin saya melakukan hal gila tanpa berpikir! Dabin, beritahu tentang Kevan kepada kecoak-kecoak ini!"

Christian menunjuk semua anggota keluarga Hanindra. Dia menyandarkan tubuhnya yang terasa pegal.

Dabin mengangguk. "Tuan Muda Kevan memiliki nilai akademik di atas rata-rata pada semua program study. Dia magang di Hanindra Orion Hotel cabang kota Baubau yang berada di pulau Pearl sebagai salah satu staf divisi perencanaan sesuai dengan keahliannya."

"Apa dia berasal dari kota Baubau?" tanya Magenta Sapphireーanak kedua Julian.

"Mana mungkin dia berasal dari kota Baubau! Lihat aja penampilannya!" Gisele kembali berulah dengan merendahkan Kevan.

"Aku berasal dari kota Tango," ujar Kevan menimpali perkataan Gisele.

"Aku bilang apa, Magenta! Dia itu miskin. Dia hanya beruntung bisa melanjutkan kuliah." Gisele membersihkan mulutnya sambil menatap Kevan.

Christian menyadari situasi yang tidak kondusif. Dia segera memberikan pengumuman bagi semua orang.

"Setelah hari kelulusan nanti, Kevan akan menjabat sebagai wakil komisaris Hanindra Holdings Company. Dan, saya tetap menjabat sebagai komisaris utama perusahaan."

"Nggak bisa! Saya nggak setuju!" seru Leon semakin gusar.

"Oh, kenapa nggak bisa, Leon? Kamu takut posisimu terancam sebagai wakil komisaris perusahaan?" Cinta melemparkan pertanyaan menjebak. "Apa 10 tahun masa jabatanmu masih kurang? Atau kamu mau anak-anakmu yang menggantikan mu?"

Leon menatap sepasang anak kembarnya. Dia juga menatap istrinya.

"Kafi bisa, Ma," jawab Donita Rawーistri Leon Hanindra. "Dia Cucu lelaki lulusan luar negeri dan sudah bekerja di perusahaan keluarga selama 3 tahun ini. Dia nggak punya track record buruk di perusahaan."

"Bagaimana dengan Kafa? Meskipun dia perempuan, dia juga lulusan luar negeri. Kafa memiliki nilai fantastis di bidang bisnis." Leon mempromosikan sepasang anak kembarnya.

"Anak perempuan nggak becus memimpin," sela Ken Hanindra.

"Benar," sahut istrinya KenーJessy Wongso. "Anda bisa memilih salah satu anak kami, Pa. Ada Daniel, Berto, Gibran dan Azraf. Mereka semua memiliki prestasi yang nggak bisa diragukan."

Julian tersinggung dengan ucapan Ken. Dia berkata, "Kamu tahu, Ken? Negara Inggris dipimpin oleh seorang Ratu. Kata siapa perempuan nggak becus memimpin?"

"Tapi Gisele dan Magenta nggak sepadan dengan Ratu Inggris, Julian. Kamu dan Istrimu nggak sadar? Kedua anakmu itu hanya unggul menghabiskan uang keluarga Hanindra aja."

Leon tidak segan mempermalukan keluarga adiknya sendiri.

"Kamu dan Livy nggak bisa menolak fakta atau bersembunyi dari kenyataan," ujar Leon melanjutkan opininya.

"Kacau! Keluarga Hanindra sangat kacau," gumam Kevan pelan.

Brak!

"Diam kalian!" teriak Christian dengan wajah merah padam. "Nggak ada seorangpun yang bisa mengatur saya."

Semua anggota keluarga Hanindra menundukkan kepala. Christian mengangguk saat Dabin menatapnya.

"Ziyad, bawa Tuan Muda ke kamarnya sekarang!" perintah Dabin.

Pria berkulit putih itu segera melangkah mendekati Kevan. "Mari ikuti saya, Tuan Muda!" ajak Ziyad.

Kevan berdiri, lalu membungkuk. Dia mengucapkan salam, "Selamat malam, Kakek. Selamat malam, Nenek."

Kevan pergi menuju kamarnya bersama Ziyad, Maudy dan Omar.

***

"Tuan Muda, ini kamar Anda."

Ziyad membukakan pintu untuk Kevan. Dia membiarkan Kevan berjalan melihat-lihat kamarnya.

"Kamar kami berada di sisi Barat bangunan mansion utama atau tepat berada di bawah kamar Anda, Tuan Muda."

Ziyad mengikuti ke manapun Kevan melangkah. Sedangkan Maudy dan Omar menunggunya di dekat ranjang.

"Nona Maudy akan membantu pekerjaan Anda di kantor. Saya dan Omar akan selalu berada di sisi Anda."

Kevan mendengarkan penjelasan Ziyad dengan seksama. Dia duduk di sudut kamar.

"Jelaskan saya tentang silsilah keluarga Hanindra!"

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Jenny Matuankotta
kevan bisa atasi
goodnovel comment avatar
Anisa Salsabila P
jangan nyerah yh kevan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status