Share

BR ~ 40

“Iya, Pak Bud!” Bahar berpamitan pada teman bicaranya, lalu menghampiri Budiman dengan segera. “Sudah selesai makan siangnya, Pak?” Bahar tidak melihat sosok Regan menyusul di belakang Budiman. Lagipula, tidak mungkin acara makan siang Regan bersama Budiman berakhir dengan cepat seperti ini.

Lantas, mengapa Budiman memanggilnya dan ingin bicara?

“Pak Regan masih di dalam?” Bahar kembali bertanya sembari mengikuti langkah Budiman.

“Dia masih di dalam,” ujar Budiman sambil mengeluarkan remote kunci mobil dari saku celana. “Ada pertemuan penting.”

“Jadi, Bapak mau bicara—”

“Masuk,” titah Budiman membuka pintu mobil penumpang di bagian depan. Sejurus itu, Budiman mengitari mobil, lalu masuk dan membukan sedikit kaca jendelanya.

Meskipun bingung, tetapi Bahar tidak bisa menolak perintah Budiman. Kemudian, ia duduk dengan kedua tangan berada di atas paha. Diam dan menunggu Budiman membuka suara.

“Kamu nggak punya banyak pilihan,” ujar Budiman menatap Bahar. “Ceritakan semua tentang Anggun, a
Kanietha

17-an dulu yaaa ~~ kalau sempat nanti saya up. Kalau nggak, mohon dimaklumi. Merdeka!

| 61
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (26)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
ngakak dama kelakuan sabda.. bisa²nya malah tanpa dosa bilang dia sama indah mau nikah dan sudah dijodohkan sedari dulu hahahaaa wahyu makin asem aja wajahnya hahahaaaaaa
goodnovel comment avatar
Kanietha
siap, Mba beb... kiss banyak²~~~
goodnovel comment avatar
Mom Kece
Mbak Bebbh...tak tunggu Up Up Up....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status