Share

174. Serangan Sembunyi-Sembunyi

Arwah Gantari tiba di hadapan gubuk tuanya dengan sedih. Saat dia melihat selendang hitam yang terkait di gubuk tuanya, Gantari heran lalu menatap selendang itu dengan lekat. Dia ingat, selendang itu adalah milik Nyi Sengkuni.

“Sengkuni? Apa dia ke sini mencariku? Aku sudah lama menantinya, kemana dia sekarang?” tanya Gantari sambil mengitari sekitar gubuk. Dia melihat bekas kaki kuda di atas tanah. Gantari pun langsung terbang mencari keberadaan Nyi Sengkuni setelah melihat bekas kuda itu.

Sementara itu, Nyi Sengkuni dan Pendekar Rambut Emas masih menunggangi kuda masing-masing menuju mata air abadi. Tak lama kemudian mereka melihat kabut datang. Nyi Sengkuni menghentikan kudanya. Pendekar Rambut Emas pun menghentikan kudanya dengan heran.

“Ada apa?” tanya Pendekar Rambut Emas.

“Kabut ini adalah kabut dari negeri peri,” jawab Nyi Sengkuni.

“Apakah ini pertanda dari ibunya Dahayu?” tanya Pendekar Rambut Emas dengan heran.

“Tadi aku telah menaruh selendangku di gubuk tua itu. Mungkin G
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Youe
yesssss gasss ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status