Share

176. Dua Panglima

“Kurang cocok bagaimana? Bukan kah itu sudah tepat? Memangnya yang cocok bagaimana?” tanya Pangeran Sakai geram.

“Membunuh kedelapan pendekar terlebih dahulu akan memancing yang lainnya untuk membantu. Kita bukan sedang menyerang orang-orang tidur. Di sana tidak semuanya sedang mabuk. Pasti ada yang berjaga dan yang berjaga itu banyak jumlahnya,” ucap Bimantara.

“Lalu serangan seperti apa yang harus kita lakukan?” tanya Pangeran Sakai penasaran.

“Kalian semua mendekat padaku,” pinta Bimantara.

Semua heran lalu mendekat ke Bimantara. Bimantara pun berbisik pada mereka. Semua mendengarkan dengan serius. Tampak diwajah Pangeran Sakai mulai mengakui ide yang dilontarkan Bimantara.

“Bagaimana?” tanya Bimantara.

“Aku setuju!” jawab Pangeran Dawuh dan Kancil bersamaan.

Sementara Pangeran Sakai terdiam. Rajo, Wira, Sanum dan Welas menatap ke Pangeran Sakai. Dalam hati mereka sangat setuju, namun melihat Pangeran Sakai tampak masih kurang setuju, mereka memilih diam karena tidak enak terlihat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status