Share

164. Masa Lalu Naga Wali

Bimantara berdiri di atas kapal layar dengan tongkatnya. Matanya menerawang jauh ke arah lautan. Kepala Perguruan melihatnya kasihan. Mereka sedang berlayar menuju pulau perguruan matahari yang sudah terlihat samar dari atas kapal.

Angin menyapu lembut wajah Bimantara yang masih memandang lautan di hadapannya. Kenangan-kenangan bersama Dahayu kembali terngiang dalam ingatannya.

“Kenapa manusia tidak bisa hidup abadi, Bimantara?” tanya Dahayu suatu petang di padang ilalang. Mereka tengah berjalan dari mencari burung hendak pulang.

“Aku tidak bisa menjawab pertanyaanmu,” jawab Bimantara.

Dahayu terdiam. Raut Wajahnya tampak sedih. Bimantara heran.

“Kenapa kau bertanya begitu?”

“Aku hanya tidak bisa jika kelak ayahku harus pergi meninggalkanku untuk selamanya,” jawab Dahayu.

“Aku juga tidak bisa jika ayahku juga lebih dahulu pulang ke alam sana, tapi bagaimana pun inilah takdir manusia. Akan ada kematian. Akan ada yang meninggalkan dan ditinggalkan. Kita harus menerimanya.”

“Jika aku leb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Norma Yunita
tapi dahayu kan sudah menyerahkan kesucian nya pada Bimantara harusnya dia sudah menjadi manusia seutuhnya seperti istri pangeran katanta
goodnovel comment avatar
Youe
nyesek juga ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status