Share

163. Sebuah Tanggung Jawab

Pangeran Dawuh pun kembali turun dari atas pagar istana. Pejabat istana yang lain datang padanya dengan napas terengah-engah dan raut wajah paniknya.

“Aku tahu apa yang hendak kau laporkan padaku!” ucap Pangeran Dawuh. “Sekarang siapkan kuda untukku dan siapkan prajurit terbaik untukku.”

Pejabat Istana itu heran. “Yang Mulia hendak kemana?”

“Aku hendak mengejar mayat hidup Naga Wali. Aku bertanggung jawab untuk menjaganya. Dan aku juga bertanggung jawab untuk mencarinya dan membawanya kembali ke istana,” jawab Pangeran Dawuh.

Pejabat istana itu terbelalak. “Tapi di luar sana sangat berbahaya, Pangeran.”

“Aku akan lebih merasa berdoa jika abai dari tanggung jawabku!” tegas Pangeran Dawuh. “Segera siapkan kuda dan prajurit untukku!”

“Ba... baik, Yang Mulia,” ucap pejabat istana itu lalu segera pergi dari hadapan Pangeran Dawuh.

***

Pangeran Sakai duduk di tepi ranjangnya dengan pandangan kosong. Rajo dan Wira tampak bingung melihat Pangeran Sakai seharian ini tampak murung dan tidak mau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status