“Di mana saya?”
“Auhkh sakit, sakit sekali.” Rintihan-nya saat merasakan di bagian inti wanitanya merasakan sakit. “Siapa kamu?” Tiga jam sebelum kejadian “Ana, malam ini ayo kita ke Moonshine. Lagi pula besok jadwal kita Flight-nya malam, jadi lebih baik malam ini kita menari bersenang-senang di club, bagaimana?” Moonshine salah satu club malam elit yang berada di London, dan pengunjungnya berasal dari kalangan atas. Sehingga keamanan pengunjung pun terjamin ketika pengunjung mabuk sampai tidak sadarkan diri sekalipun. “Oke,” jawab Ana setelah berpikir sejenak. _Moonshine_ “Ana, malam ini sepertinya club ini benar-benar ramai sekali ya?” “Haha mana ada, perasaan setiap kita datang juga selalu begini. Alice!” “Masa sih? Apa mungkin karena kita sudah lama tidak bersenang-senang?” “Hahaha kau mau bikin aku sakit perut? baru tiga hari yang lalu kita datang ke sini bersama yang lain. Astaga kamu memang maniak clubbing!” Cibir Ana. “Mau pesan minuman apa nona?” Seorang Bartender tersebut bertanya kepada ke dua wanita yang sudah duduk di meja bar table tersebut. “Vodka,” “Wiski,” Ana lebih memilih Vodka sedangkan Alice memilih Wiski, mereka minum benar-benar di sebut minum tidak tahu sudah berapa sloki yang mereka habiskan. “Tuan, lagi ....,” “Lagi ....,” Sudah terlihat jelas, ke dua wanita tersebut sudah dalam keadaan mabuk tapi mereka masih nekat untuk memesan kembali minuman mereka. “Nona, apa saya harus panggilkan taxi untuk anda?” “Hmm tidak perlu, kita akan menginap di hotel terdekat saja!” jawab Alice dengan gaya mabuknya. “Terima kasih, tuan!” jawab Anatasia. “Augh aku mau ke toilet,” “Humm jangan lama-lama!” “Siap Audrey Anatasia!” kekehnya dalam keadaan mabuk. Hufhh huhfh Audrey Anatasia menunggu sahabat dan sekaligus rekan kerjanya tersebut, tak lama kemudian Alice datang. “Let’s go ...,” _The Ritz Hotel_ “Ana, kamar kita di nomor 305. Kau masuk saja terlebih dahulu aku mau beli obat pereda mabuk!” Setelah Alice melakukan check in di hotel tersebut, wanita itu sudah terbiasa mabuk sehingga walau keadaan mabuk ia tetap masih bisa berjalan dengan sempoyongan. “Baiklah, Alice, jangan lama-lama!” “Okee,” Audrey Anatasia mulai melangkahkan kakinya dengan langkah kaki yang tidak seimbang di karena dirinya sudah mabuk. “305 ... 305 ..,” rancunya. “Oh ini 3 0 5 iya betul hahha Ana kau memang pintar,” “Loh sudah terbuka rupa-nya haha, baiklah ayo kita masuk. Fyuuhhh!” “E-eh siapa kamu? Oh Alice, kau sudah datang?” Kamar tersebut sangat minim pencahayaan, sehingga membuat Anatasia hanya asal berucap saja. Di tambah memang wanita itu sudah dalam keadaan mabuk. Cup seorang laki-laki langsung meraup bibir wanita itu dengan rakus dan menggebu-gebu. Audrey Anatasia yang biasa di panggil dengan Ana tersebut awalnya meronta-ronta tapi ternyata tenaganya kalah banyak terhadap lelaki tersebut. Dan terjadi-lah yang tidak seharusnya terjadi, di mana dunia Ana malam ini hancur seketika. Kehormatannya telah di renggut oleh lelaki yang dirinya saja tidak tahu di karena kan tidak dalam keadaan sadar sepenuhnya. **** “Kamu tidak tahu siapa saya?” Suara dingin itu terdengar menakutkan, dengan tatapan tajamnya siapa pun orang yang mendapat tatapan tersebut merasa terintimidasi. Drrrr suara ponsel laki-laki itu berdering dan membuat wanita itu belum sempat menjawab pertanyaan orang yang di hadapannya tersebut. “Tuan, anda sudah masuk dalam perangkap musuh anda. Perempuan itu adalah perempuan bayaran yang untuk menjebak anda atas kasus pemerkosaan dan satu hal lagi tuan, saat ini semua wartawan sedang meliput kasus bunuh diri di hotel tempat anda menginap! Maafkan saya tuan,” “Anda benar-benar tidak dapat di bantu, semua wartawan saat ini berkumpul di bawah.” Sesalnya. Laki-laki itu semakin menatap tajam wanita yang ada di hadapannya tersebut, lalu ia mengakhiri panggilan tersebut. “Anda ... tuan Barnard Edward bukan?” Ana dengan ragu-ragu menjawab, siapa yang tidak mengenal pengusaha terkaya di London tersebut yang setiap hari masuk dalam berita maupun majalah bisnis. “Hahaha, ternyata kau pandai sekali berakting. Jadi berapa harga yang kau dapat dari hasil menjual keperawanan mu kepada saya, hmm?” Dengan melipatkan kedua tangannya di dada bidang dan tidak lepas dengan tatapan tajam-nya. “Maksud anda apa tuan, saya tidak mengerti!” “Jangan pura-pura bodoh! Menikahlah dengan ku, akan ku berikan uang setiap bulannya $10.000 asal kau tutup mulut mu dan berpihak dengan ku!” “A-aapa?” Ana merasa terkejut dengan apa yang ia dengar, apa laki-laki itu hanya bercanda? Tapi, wajahnya terlihat serius. “Kenapa, apa nominalnya masih kurang? Baiklah akan saya tambah sesuai apa yang kau inginkan!” “Baiklah saya terima tawaran anda, tuan. Tidak, sudah lebih dari cukup anda memberikan saya setiap bulan $10.000.” “Bagus, memang sangat mudah untuk bernegosiasi dengan orang miskin!” cibir Barnard dengan tersenyum merendahkan. 1 tahun kemudian International Airline Group “Barnard Edward ganti pacar lagi? (Alice) “Skandal dia tidak pernah habis, apa orang-orang tidak merasa lelah dengan hal itu? (Moana) “Selamat pagi, Ana. Direktur bilang akan ada rapat dengan mu nanti,” “Terima kasih, Alex!” jawab Ana dengan tersenyum manis. “Lihat Ana, berita mengenai Barnard Edward.” Alice heboh sendiri memberikan majalah berita yang setiap pagi dia dan rekan-rekan kerja-nya yang lain membaca sebelum mereka memulai aktivitas. “Penerus Royal Ed Company Group berkencan dengan artis wanita populer,” Ana membaca judul berita tersebut dengan biasa saja. “Dialah pria idaman dari setiap impian wanita, good looking, good rekening belum lagi kekuasaannya, he’s perfact!” “Kau benar sekali Moana,” “Dan kau Ana, kenapa kau sama sekali tidak tertarik kepada Barnard Edward?” tanya Alice. “Haruskah? Aku bisa melihatnya setiap beberapa hari sekali. Sudah tidak tertarik lagi tuh!” jawab santai Ana. “Iya, kita juga melihatnya setiap beberapa hari sekali hahahhaa tapi hanya di berita belum melihat-nya secara langsung, Ana kau benar-benar lucu ya! Hahahah.” Jawaban jujur Ana di anggap lelucon oleh Alice dan rekan yang lain-nya. “Kapan ya penerbangan kita mendapat kesempatan bekerja sama dengan Royal Ed Company Group? Kalau kita bisa bekerja sama dengan perusahaan tersebut otomatis maskapai penerbangan kita makin bersinar.” “Lalu Barnard Edward akan jatuh cinta padamu dan akan menikah dengan mu begitu?” “Ayolah Ana, aku sedang tidak bercanda kalau perusahaan kita bisa bekerja sama dengan-nya, level perusahaan kita juga akan meningkat.” Ana diam saja mendengar apa yang di katakan oleh Alice, karena memang benar adanya, hanya saja untuk menjadi Pramugari atau Pramugara maupun Pilot privat Perusahaan Royal Ed Company cukup sulit, selama tiga tahun terakhir Perusahaan mereka memilih dari Perusahaan Penerbangan yang saat ini masih menduduki top satu Penerbangan terbaik di London. “Perusahaan Royal Ed Company Group membuka lowongan mencari Pramugari untuk pesawat pribadinya dan saya juga mendengar kalau perusahaan Royal Ed Company akan mendirikan Airport pribadi. Kau tahu Ana ini adalah kesempatan buat kita untuk mencapai level yang lebih tinggi. Karena kalau sampai kita bisa bekerja sama dengan mereka, otomatis perusahaan lainnya akan memakai Pramugari dan Pilot dari Perusahaan kita dan itu artinya Perusahaan kita akan mendapat keuntungan yang sangat besar. Dan kau adalah wajah perusahaan kita tahun ini Audrey Anatasia, jadi kau harus bisa membuat perusahaan tersebut memilih perusahaan kita!” “Tapi Tuan Anthony, bukan-nya kita semua tahu kalau Perusahaan Royal Ed Company selalu memilih Perusahaan Penerbangan KLM Airlines, bahkan sudah tiga tahun berturut-turut, tuan.” “Itu tugas kamu Ana, buat mereka bisa bekerja sama dengan Internasional Airlines Group. Bagaimana caranya, kita harus mendapatkan kerja sama itu, Ana!!” Bagaimana caranya aku bisa meminta bantuan kepada manusia mesum satu itu? Gumam Ana dalam hati.“Tuan Barnard Edward, apa malam ini kau akan ke Kengsinton?”Akhirnya Ana mengirimkan pesan singkat kepada Barnard berharap malam ini, ia bisa membuat Barnard memilih Perusahaan-nya. Kengsinton adalah Mansion elit yang berada di London yang sudah di berikan oleh Barnard untuk tempat tinggal Ana.“Kenapa? Apa kau sudah merindukan adik dari suami mu ini? Baiklah aku akan pulang, persiapkan malam ini adik-ku akan membuat kamu tidak bisa berjalan.”“Heran apa para wanita yang bersama dengan-nya tidak memberikan laki-laki mesum ini kepuasan? Kenapa setiap kali dia kembali ke Kengsiton selalu seperti hewan buas yang sudah satu minggu tidak di berikan makan! Apa dia selalu seperti orang yang kurang belaian, dan selalu menyiksa ku di ranjang!!” gumam Ana bergidik membayangkan betapa perkasanya Barnard.“Apa artis tersebut belum bisa membuat tuan Barnard puas?” balas Ana.“Kenapa? Apa kamu cemburu?” balas Barnard.“Masih sore Tuan Barnard untuk anda bermimpi,” balas Ana lalu dia letakkan
"Aughh, Barnard .... Aughhh ..... uh Aughh," suara desahan kenikmatan terdengar begitu syahdu.***“Bagaimana?”“Tuan Barnard, apa semua perempuan yang bersama dengan kamu di luaran sana tidak bisa membuat seorang Barnard Edward terpuaskan?” Tanya Ana.Barnard benar-benar membuat lutut Ana bergetar di buatnya, sehingga membuat Ana merasa heran padahal Barnard selalu bergonta ganti perempuan di luaran sana. Bahkan Barnard jarang pulang, tapi pada saat pulang dirinya tidak mendapatkan ampunan selalu membuatnya kelelahan.“Mau lagi?” Goda Barnard yang membuat Ana kesulitan menelan saliva nya.“Boleh, asal tuan Barnard berbaik hati untuk mengabulkan keinginan ku?”“Haha kau ini pintar sekali merayu, apa yang kamu inginkan?”“Aku dengar kontrak KLM Airlines akan segera berakhir,”“Iya, lalu?”“Apa boleh tahun ini Internasional Airlines Group yang terpilih?” ucap Ana yang sudah berharap lebih kepada Barnard.“Ana, suami mu ini paling benci yang namanya Nepotisme. Kontrak antara Royal Ed dan
Royal Ed Company“Apa sebaiknya aku laporkan kepada tuan Barnard?” Gumam-nya.“Laporkan apa Brian?”“Oh astaga, kau mengejutkan aku saja, Ella!!”“Apa yang ingin kau laporkan kepada Tuan Barnard? Kenapa kau seperti ragu-ragu begitu?”“Mau tahu saja urusan orang!!” Jawab Brian dengan gaya menyebalkannya.“Menyebalkan!!” Kesal Ella saat melihat Brian sudah pergi dari hadapan nya.Suara ketukan pintu ruangan Barnard dan lelaki itu menginterupsi agar Brian masuk.“Ada apa?” tanya nya“Ini laporan yang anda inginkan, tuan. Dan tuan sepertinya tuan Tian sedang merencanakan sesuatu, menurut informasi yang saya dapat kemarin malam tuan Tian bertemu dengan tuan Dominic,”Tian Herculas, suami dari Betchi Edward dan sepupu dari Dominic. CEO dari Winpey Corp. Perusahaan nomor dua di bawah Royal Ed Company. Pesaing bisnis Barnard Edward dan selalu ingin menjatuhkan Barnard Edward dan Royal Ed agar Perusahaan nya menjadi nomor satu, tapi sampai detik ini usaha mereka belum berhasil.“Awasi mereka,
"Oh, aku hanya menjenguk rekan kerjaku yang sedang sakit."Setelah mendengar jawaban dari Ana, Barnard tidak melanjutkan pertanyaannya kembali.***“Bagaimana kabar kamu, Ana? Kau bertambah cantik saja, pantas saja Barnard semakin mencintaimu, Ana.”“Hah haha, kakak bisa saja.” Tawa Ana.“Ayo kita mulai makan malam,” ajak Tian.“Barnard, proyek pembangunan Airport sebaiknya kakak ipar mu saja yang menghandle,” ucap Betchi.“Kakak, ini di mansion sebaiknya kita tidak membahas soal pekerjaan.” Jawab dingin Barnard.Kheum, Tian hanya berdeham saja saat mendengar jawaban dari Barnard.Kakaknya saja yang meminta jawabannya begitu, apa lagi aku? Batin Ana yang sudah merasa insecure.“Barnard, kakak ingin bicara empat mata setelah selesai makan malam.”Barnard tidak menjawab hanya mengangguk saja, lelaki itu masih asik dengan makanan yang ada di hadapan-nya. Dia tidak peduli dan sikapnya memang sangat dingin kepada semua orang.____“Barnard, kakak masih punya 25% saham di Royal Ed. Apa susa
Tok ... tok“Masuk!”“A-ada apa Tuan?”“Apa kau memiliki hubungan dengan asisten tuan Barnard?”“Hah?”Ana terkejut dan melongok saat mendengarnya.“Ana, kau tahu apa yang terjadi? Big bos menghubungiku dan coba kau tebak dia bilang apa?”“Apa tuan? Jangan main tebak-tebakan, anda sudah membuat saya jantungan, Tuan Anthony!”“Asisten Tuan Barnard memberikan undangan secara khusus untuk Perusahaan kita dan apa yang beliau katakan? Dia bilang, Tuan Barnard ingin tahun ini pemenangnya wajah baru dan saat ini Perusahaan KLM sedang dalam emosi karena tahun ini mereka tidak akan di prioritas kembali, mereka akan di sama ratakan dengan calon-calon yang lain. Ana, ini kesempatan besar untuk Perusahaan kita dan kenapa kau tidak bilang kalau kau mengenal asisten kepercayaan tuan Barnard?”“Apa tuan Brian adalah kekasihmu, Ana?” lanjutnya.“Tuan, anda ini bicara apa? Kita hanya pernah bertemu beberapa kali saja! ..... tuan? Jadi maksud anda, tuan Barnard bilang dia ingin wajah baru yang artinya
Bruk _“Tidak ada tuan, sepertinya tuan Bruno belum pulang.”“Kau bilang kalau dia sudah ada di kediamannya, kenapa sekarang tidak ada!” Pekik asisten Dominic penuh dengan emosi.“M-maaf tuan, tapi saya lihat dengan mata kepala saya sendiri kalau tuan Bruno masuk,”“Argh sial, cepat cari dia walau itu di hutan sekalipun dan terdapat binatang buasnya, kalian harus membawa Bruno! Kalian paham?!”“B-baik Tuan,”________“Tuan, sesuai dengan prediksi. Tuan Dominic akan melakukan rencana licik kembali.”“Jaga baik-baik Bruno sampai proses hukum pengalihan perusahaannya selesai,”“Baik Tuan,”“Tuan ....,”“Ada apa?”“Masalah nyonya Betchi, sampai saat ini nyonya Betchi tidak mau tanda tangan peralihan sahamnya.”“Biar saya yang mengurusnya, kalau tidak ada lagi antar saya ke Kengsiton.”“Apa anda sudah merindukan nyonya?”“Jaga bicaramu kalau tidak mau gajimu aku potong!”“Tuan, soal pemilihan Perusahaan penerbangan. Perusahaan KLM Airlines merasa tidak terima dan mengancam untuk tidak meng
Aukgh eughh hah, “Hentikan Barnard, lakukanlah.” Pinta Ana.Barnard yang kesal melihat Ana bersama lelaki lain, membuatnya menyiksa Ana secara perlahan.Lelaki itu memainkan hutan rimbah Ana dan membuat Ana merasa frustrasi karena hal itu.“Ah .... Barnard, please lakukan dengan benar.”“Ini juga sudah benar,”“Kamu sengaja?”“Tentu saja tidak,” elaknya.“Kalau begitu, stop. Kamu sengaja ingin menyiksaku!”Ana langsung berdiri dan memakai selimut untuk menutupi tubuhnya.“Kamu marah?” tanya Barnard yang sudah merubah posisinya.“Haha marah? Kenapa? Kalau itu membuat kamu bahagia aku rela, bukannya aku di bayar untuk hal itu?” ucapnya dengan tersenyum manis, perempuan itu kembali menunjukkan sikap fake nya.“Apa tuan Barnard sering seperti itu dengan wanita-wanita lainnya?”“Kenapa? Sepertinya kamu ingin tahu apa yang aku lakukan bersama wanita-wanita itu? Kamu cemburu?”Barnard sudah merebahkan tubuhnya melihat Ana yang masih berdiri dengan berbalut selimut tersebut, lelaki itu dengan
“Ana kamu tidak apa-apa?” “Aku hanya sedikit gugup, Alice.” “Nona Audrey...?” Dengan perasaan sangat gugup, tapi perempuan itu bisa melewatinya dengan sangat baik. Sekarang Ana sudah tampil di depan dengan sikap percaya dirinya. “Perkenalkan, saya Audrey Anatasya perwakilan dari Internasional Airlines Group.” Dengan sikap penuh percaya diri, membuat para juri menikmati cara presentasi Ana. Hampir tiga puluh menit Ana membawakan materi dengan sangat lancar, dan Alice melihat ekspresi para juri tersebut dan itu membuatnya sulit untuk menebak apakah para juri suka atau tidak.Karena mereka tidak menunjukkan ekspresi apa pun.*** “Bagaimana? Sepertinya mereka tidak menyukainya?” “Ana, kamu jangan berpikiran negatif. Karena setelah aku mengamati ekspresi para juri, mereka tidak bisa di tebak. Ekspresi wajah mereka semua sama datarnya, dan menurut penilaianku kamu sudah melakukannya dengan sangat sempurna. Aku yakin kita akan menang!” Alice memiliki keyakinan kalau perusahaan merek
“Tuan! Bersikaplah dengan sopan atau saya akan melaporkan anda kepada presdir?!” Ancam Ana.“Apa? Kau berani mengancamku?!” Sentak Bobby yang tidak terima.“Apa yang kau lakukan? Dasar tua bangka!” Marahnya.Plak_ Barnard yang awalnya ingin pergi dan sudah melangkahkan kakinya hingga membuatnya terhenti ketika mendengar suara tamparan yang cukup jelas terdengar.Dengan derap langkah kaki panjangnya.“Kau pikir aku tidak tahu, kau juga sama seperti pramugari lainnya. Jalang!” Umpat Bobby yang sudah siap untuk kembali menampar Ana.Dengan refleks Ana memalingkan wajahnya.“Tuan Baaarnard.” Ucapnya dengan terbata-bata. Tanpa bicara apa pun, Barnard hanya menatap Bobby dengan sangat tajam sehingga Bobby merasa terintimidasi.“Kami suka sama suka tuan,” ucap Bobby dengan membela dirinya.Ana hanya menundukkan kepalanya saja, yang awalnya ia merasa takut melihat sosok lelaki yang di takuti di negeri itu sedang menolongnya.Baginya semua lelaki menakutkan tapi tidak dengan Barnard, dirinya
“Apa suamiku malam ini akan pulang ke Kengsiton?” Ana mengirimkan pesan kepada Barnard dan berharap Barnard pulang ke kengsinton agar dirinya bisa merayu dan meminta uang dalam jumlah besar untuk biaya pengobatan sang ibu. Tapi sangat di sayangkan, Barnard tidak membalas pesan dari Ana.“Kalau saya tahu biaya pengobatan Mama akan sebesar ini, saya akan meminta lebih besar kepada Barnard. Hufh lagi pula saya tidak menyangka kalau Mama koma akan lama seperti ini.” Gumam Ana“Ma, Ana harap Mama kembali sadar dan sehat kita akan hidup berdua bersama-bersama. Ana hanya punya Mama, hiks” lanjutnya yang berdoa agar Mamanya diberikan kesembuhan.____ “Malam ini temani saya pergi ke acara lelang yang di selenggarakan oleh badan amal untuk membantu korban kebakaran yaa.” Ucap Angel.“Apakah kau tidak merasa menempel denganku saya sudah sangat menguntungkan bagimu?” sindir Barnard.“Ayolah Barnard, kalau mau menolong jangan tanggung-tanggung. Saya butuh image malaikat setelah mendapatkan imag
“Ana kamu tidak apa-apa?” “Aku hanya sedikit gugup, Alice.” “Nona Audrey...?” Dengan perasaan sangat gugup, tapi perempuan itu bisa melewatinya dengan sangat baik. Sekarang Ana sudah tampil di depan dengan sikap percaya dirinya. “Perkenalkan, saya Audrey Anatasya perwakilan dari Internasional Airlines Group.” Dengan sikap penuh percaya diri, membuat para juri menikmati cara presentasi Ana. Hampir tiga puluh menit Ana membawakan materi dengan sangat lancar, dan Alice melihat ekspresi para juri tersebut dan itu membuatnya sulit untuk menebak apakah para juri suka atau tidak.Karena mereka tidak menunjukkan ekspresi apa pun.*** “Bagaimana? Sepertinya mereka tidak menyukainya?” “Ana, kamu jangan berpikiran negatif. Karena setelah aku mengamati ekspresi para juri, mereka tidak bisa di tebak. Ekspresi wajah mereka semua sama datarnya, dan menurut penilaianku kamu sudah melakukannya dengan sangat sempurna. Aku yakin kita akan menang!” Alice memiliki keyakinan kalau perusahaan merek
Aukgh eughh hah, “Hentikan Barnard, lakukanlah.” Pinta Ana.Barnard yang kesal melihat Ana bersama lelaki lain, membuatnya menyiksa Ana secara perlahan.Lelaki itu memainkan hutan rimbah Ana dan membuat Ana merasa frustrasi karena hal itu.“Ah .... Barnard, please lakukan dengan benar.”“Ini juga sudah benar,”“Kamu sengaja?”“Tentu saja tidak,” elaknya.“Kalau begitu, stop. Kamu sengaja ingin menyiksaku!”Ana langsung berdiri dan memakai selimut untuk menutupi tubuhnya.“Kamu marah?” tanya Barnard yang sudah merubah posisinya.“Haha marah? Kenapa? Kalau itu membuat kamu bahagia aku rela, bukannya aku di bayar untuk hal itu?” ucapnya dengan tersenyum manis, perempuan itu kembali menunjukkan sikap fake nya.“Apa tuan Barnard sering seperti itu dengan wanita-wanita lainnya?”“Kenapa? Sepertinya kamu ingin tahu apa yang aku lakukan bersama wanita-wanita itu? Kamu cemburu?”Barnard sudah merebahkan tubuhnya melihat Ana yang masih berdiri dengan berbalut selimut tersebut, lelaki itu dengan
Bruk _“Tidak ada tuan, sepertinya tuan Bruno belum pulang.”“Kau bilang kalau dia sudah ada di kediamannya, kenapa sekarang tidak ada!” Pekik asisten Dominic penuh dengan emosi.“M-maaf tuan, tapi saya lihat dengan mata kepala saya sendiri kalau tuan Bruno masuk,”“Argh sial, cepat cari dia walau itu di hutan sekalipun dan terdapat binatang buasnya, kalian harus membawa Bruno! Kalian paham?!”“B-baik Tuan,”________“Tuan, sesuai dengan prediksi. Tuan Dominic akan melakukan rencana licik kembali.”“Jaga baik-baik Bruno sampai proses hukum pengalihan perusahaannya selesai,”“Baik Tuan,”“Tuan ....,”“Ada apa?”“Masalah nyonya Betchi, sampai saat ini nyonya Betchi tidak mau tanda tangan peralihan sahamnya.”“Biar saya yang mengurusnya, kalau tidak ada lagi antar saya ke Kengsiton.”“Apa anda sudah merindukan nyonya?”“Jaga bicaramu kalau tidak mau gajimu aku potong!”“Tuan, soal pemilihan Perusahaan penerbangan. Perusahaan KLM Airlines merasa tidak terima dan mengancam untuk tidak meng
Tok ... tok“Masuk!”“A-ada apa Tuan?”“Apa kau memiliki hubungan dengan asisten tuan Barnard?”“Hah?”Ana terkejut dan melongok saat mendengarnya.“Ana, kau tahu apa yang terjadi? Big bos menghubungiku dan coba kau tebak dia bilang apa?”“Apa tuan? Jangan main tebak-tebakan, anda sudah membuat saya jantungan, Tuan Anthony!”“Asisten Tuan Barnard memberikan undangan secara khusus untuk Perusahaan kita dan apa yang beliau katakan? Dia bilang, Tuan Barnard ingin tahun ini pemenangnya wajah baru dan saat ini Perusahaan KLM sedang dalam emosi karena tahun ini mereka tidak akan di prioritas kembali, mereka akan di sama ratakan dengan calon-calon yang lain. Ana, ini kesempatan besar untuk Perusahaan kita dan kenapa kau tidak bilang kalau kau mengenal asisten kepercayaan tuan Barnard?”“Apa tuan Brian adalah kekasihmu, Ana?” lanjutnya.“Tuan, anda ini bicara apa? Kita hanya pernah bertemu beberapa kali saja! ..... tuan? Jadi maksud anda, tuan Barnard bilang dia ingin wajah baru yang artinya
"Oh, aku hanya menjenguk rekan kerjaku yang sedang sakit."Setelah mendengar jawaban dari Ana, Barnard tidak melanjutkan pertanyaannya kembali.***“Bagaimana kabar kamu, Ana? Kau bertambah cantik saja, pantas saja Barnard semakin mencintaimu, Ana.”“Hah haha, kakak bisa saja.” Tawa Ana.“Ayo kita mulai makan malam,” ajak Tian.“Barnard, proyek pembangunan Airport sebaiknya kakak ipar mu saja yang menghandle,” ucap Betchi.“Kakak, ini di mansion sebaiknya kita tidak membahas soal pekerjaan.” Jawab dingin Barnard.Kheum, Tian hanya berdeham saja saat mendengar jawaban dari Barnard.Kakaknya saja yang meminta jawabannya begitu, apa lagi aku? Batin Ana yang sudah merasa insecure.“Barnard, kakak ingin bicara empat mata setelah selesai makan malam.”Barnard tidak menjawab hanya mengangguk saja, lelaki itu masih asik dengan makanan yang ada di hadapan-nya. Dia tidak peduli dan sikapnya memang sangat dingin kepada semua orang.____“Barnard, kakak masih punya 25% saham di Royal Ed. Apa susa
Royal Ed Company“Apa sebaiknya aku laporkan kepada tuan Barnard?” Gumam-nya.“Laporkan apa Brian?”“Oh astaga, kau mengejutkan aku saja, Ella!!”“Apa yang ingin kau laporkan kepada Tuan Barnard? Kenapa kau seperti ragu-ragu begitu?”“Mau tahu saja urusan orang!!” Jawab Brian dengan gaya menyebalkannya.“Menyebalkan!!” Kesal Ella saat melihat Brian sudah pergi dari hadapan nya.Suara ketukan pintu ruangan Barnard dan lelaki itu menginterupsi agar Brian masuk.“Ada apa?” tanya nya“Ini laporan yang anda inginkan, tuan. Dan tuan sepertinya tuan Tian sedang merencanakan sesuatu, menurut informasi yang saya dapat kemarin malam tuan Tian bertemu dengan tuan Dominic,”Tian Herculas, suami dari Betchi Edward dan sepupu dari Dominic. CEO dari Winpey Corp. Perusahaan nomor dua di bawah Royal Ed Company. Pesaing bisnis Barnard Edward dan selalu ingin menjatuhkan Barnard Edward dan Royal Ed agar Perusahaan nya menjadi nomor satu, tapi sampai detik ini usaha mereka belum berhasil.“Awasi mereka,
"Aughh, Barnard .... Aughhh ..... uh Aughh," suara desahan kenikmatan terdengar begitu syahdu.***“Bagaimana?”“Tuan Barnard, apa semua perempuan yang bersama dengan kamu di luaran sana tidak bisa membuat seorang Barnard Edward terpuaskan?” Tanya Ana.Barnard benar-benar membuat lutut Ana bergetar di buatnya, sehingga membuat Ana merasa heran padahal Barnard selalu bergonta ganti perempuan di luaran sana. Bahkan Barnard jarang pulang, tapi pada saat pulang dirinya tidak mendapatkan ampunan selalu membuatnya kelelahan.“Mau lagi?” Goda Barnard yang membuat Ana kesulitan menelan saliva nya.“Boleh, asal tuan Barnard berbaik hati untuk mengabulkan keinginan ku?”“Haha kau ini pintar sekali merayu, apa yang kamu inginkan?”“Aku dengar kontrak KLM Airlines akan segera berakhir,”“Iya, lalu?”“Apa boleh tahun ini Internasional Airlines Group yang terpilih?” ucap Ana yang sudah berharap lebih kepada Barnard.“Ana, suami mu ini paling benci yang namanya Nepotisme. Kontrak antara Royal Ed dan