“Tuan Barnard Edward, apa malam ini kau akan ke Kengsinton?”
Akhirnya Ana mengirimkan pesan singkat kepada Barnard berharap malam ini, ia bisa membuat Barnard memilih Perusahaan-nya. Kengsinton adalah Mansion elit yang berada di London yang sudah di berikan oleh Barnard untuk tempat tinggal Ana. “Kenapa? Apa kau sudah merindukan adik dari suami mu ini? Baiklah aku akan pulang, persiapkan malam ini adik-ku akan membuat kamu tidak bisa berjalan.” “Heran apa para wanita yang bersama dengan-nya tidak memberikan laki-laki mesum ini kepuasan? Kenapa setiap kali dia kembali ke Kengsiton selalu seperti hewan buas yang sudah satu minggu tidak di berikan makan! Apa dia selalu seperti orang yang kurang belaian, dan selalu menyiksa ku di ranjang!!” gumam Ana bergidik membayangkan betapa perkasanya Barnard. “Apa artis tersebut belum bisa membuat tuan Barnard puas?” balas Ana. “Kenapa? Apa kamu cemburu?” balas Barnard. “Masih sore Tuan Barnard untuk anda bermimpi,” balas Ana lalu dia letakkan ponselnya setelah mendengar nama-nya di panggil. “Ana ...,” panggil Alice. “Ada apa? Kau belum Flight?” “Aku tidak jadi Flight hari ini, tapi di ganti dengan besok pagi karena Sisil ada pekerjaan mendesak sehingga ia meminta tukar Flight. Oh iya aku mau bilang, apa kau baik-baik saja?” “Memang nya kenapa?” “Aku mendengar dari Alex kata-nya Tuan Anthony memberikan perintah agar kau bisa membuat Perusahaan Royal Ed memilih Perusahaan kita.” “Hufhhh,” desahnya yang membuatnya merasa frustasi. “Semangat Ana, aku yakin kau pasti bisa!” Alice menyemangati Ana saat mendengar desahan panjang Ana. “Iya, aku yakin aku bisa hanya saja aku tidak yakin Perusahaan mereka memilih kita, mengingat sudah tiga tahun mereka memilih Perusahaan KLM Airlines dan itu artinya pelayanan mereka membuat Royal Ed terpuaskan dan peluang kita kecil, sedangkan Tuan Anthony .... kau tahu sendiri bagaimana dia kalau sudah menginginkan sesuatu.” “Tidak Ana, aku yakin kau pasti bisa mengingat kemampuan mu selama ini, kita satu angkatan tapi kau lebih dulu naik jabatan, dan bahkan senior kita pun saat ini berada di bawah mu, Ana. Jadi aku yakin kau pasti bisa. Tahun ini adalah tahun kemenangan kita, kemenangan Internasioal Airlines Group, dan tuan Anthony akan semakin bangga kepadamu dan semua permintaan mu akan selalu di kabulkan oleh beliau kalau sampai perusahaan kita bisa bekerja sama dengan Royal Ed.” “Tapi bicara soal Royal Ed, apa kau sudah memiliki ide agar perusahaan kita terpilih?” “Belum, Alice aku minta tolong padamu coba kau cari tahu apa saja yang di berikan oleh KLM Airlines kepada Royal Ed, selama tiga tahun ini, sepertinya aku harus mulai mencari tahu kelebihan pesaing kita.” “Baiklah Ana, akan aku cari tahu.” “Thank you, Alice. Aku harap bisa mendapatkan kabar secepatnya,” “Kau tenang saja, banyak mata-mata ku di sana hahaha.” Ana mempercayai apa yang di katakan oleh Alice karena melihat pergaulan Ana yang super luas membuatnya yakin kalau banyak teman-temannya yang bekerja di KLM Airlines. **** “Pintunya kebuka,” Saat Ana pulang dari kerja, saat ingin membuka pintu ternyata pintunya tidak terkunci. Ia masuk dan mencari keberadaan Barnard ternyata laki-laki itu sedang berada di bar mini mansion tersebut. “Barnard, kau pulang lebih cepat dari yang aku pikirkan.” Ana dengan santainya melepas high heelsnya, “Bukannya bilangnya malam ini baru pulang?” lanjutnya. “Kenapa kamu tidak senang kalau saya pulang lebih cepat?” “Bagaimana mungkin! Kamu kembali untuk makan malam dengan ku, benar bukan?” “Heum ... lebih tepatnya memakan kamu malam ini.” Jawab Barnard. “Apa kamu tidak menemani nona Jessly? Ku pikir kamu akan pulang tengah malam,” tanya Ana. Perempuan itu sudah melingkarkan lengan-nya di pinggang Barnard, memberikan pelukan agar suasana hati Barnard tetap baik dan dia akan mendapatkan apa-pun itu dari Barnard. “Kenapa? Kamu cemburu ya?” “Tidak cemburu, karena aku dalam suasana hati yang baik saat ini dan itu harus aku pertahankan.” Jawab Ana dengan tersenyum manis setelah melepaskan pelukkannya. Barnard melihat dengan posisi tangan satu berlipat di dada-nya dan tangan satunya membingkai V di wajahnya, seperti sedang berpikir. “Suasana hati yang bagus? Kamu hamil?” Uhuk Ana tersedak saliva-nya sendiri saat mendengar perkataan Barnard. Hahahah tawa Ana pecah saat mendengar pertanyaan Barnard. “Barnard, kamu-lah yang paling tahu aku hamil atau tidak!” bisik sensual Ana tepat di telinga Barnard setelah puas tertawa. “Hmm, apa kamu pernah terpikir untuk memberikan bayi untukku?” “Ha ... ha ... haha, Barnard awal perjanjian kita hanya untuk menjadi istri mu saja-kan? Kalau Bayi beda lagi harganya.” Ana menjawab dengan menautkan kedua jari-jarinya dengan bersikap imut. “Bukan-nya kamu bisa membeli apa pun yang kamu mau dengan kartu yang sudah aku berikan? Ana, aku sudah terlalu baik akhir-akhir ini kepadamu!" Benar, entah apa yang terjadi. Barnard bahkan memberikan uang lebih dari sesuai perjanjian yang hanya $10.000, Barnard memberikan kartu dengan limit nominal $50.000 perbulan. Iya benar sekali, kamu memang baik Barnard apa lagi saat kamu sudah meniduriku. Semua permintaan ku pasti kau kabulkan. Aku seperti wanita penghibur hanya saja aku menjadi wanita penghibur suamiku sendiri. Walau hanya sebatas istri rahasia mu Barnard. “Apa yang kamu pikirkan?” Pertanyaan Barnard membuyarkan lamunan Ana, dan membuat perempuan itu kembali bergelayut manja di lengan Barnard. “Tidak, aku hanya berpikir kalau kamu bisa membuat aku hamil maka akan aku pertahankan, tapi pada saat kamu berubah pikiran dan tidak menginginkan-nya, maka Aborsi sangat menyakitkan untukku,” “Aku membersihkan diri dulu, bersiap-siaplah.” “Oke,” jawab Ana dengan tersenyum manis, seperti biasanya. “Lihat-lah, dia yang memulai dan dia juga mengakhiri.” Gumam Ana saat melihat kelakuan Barnard. Laki-laki itu memulai membicarakan soal bayi tapi dia juga mengakhirinya dengan cepat. ____ “Sudah kenyang di luaran sana, apa masih bisa meladeni aku?” goda Ana. “Hmm, aku suka waktu kamu cemburu!” jawab Barnard dengan tersenyum. Ish menyebalkan sekali, apa dia tidak tahu kalau aku sedang menyindirnya!!! “Barnard, aku menginginkan sesuatu. Apa bisa kamu kabulkan?” Ana mulai membelai dada bidang Barnard dengan jari lentiknya, menggoda suaminya tersebut. Ia sangat pintar membuat suasana hati Barnard senang sehingga membuatnya hidup mewah. “Gadis pintar, apa yang kamu inginkan?” tanya Barnard lalu ia memiringkan tubuhnya ke arah Ana lalu mengendus leher putih mulus Ana, membuat tubuh Ana memberikan reaksi yang membuat Barnard menyukainya. “Ah, Barnard!” desahannya yang membuat Barnard menyukainya. Oh Tuhan pintar sekali laki-laki mesum ini membuatku terbang melayang. Padahal aku mau bilang pilih Airlines Group. “Ahh, eughhh. Barnard .....,”"Aughh, Barnard .... Aughhh ..... uh Aughh," suara desahan kenikmatan terdengar begitu syahdu.***“Bagaimana?”“Tuan Barnard, apa semua perempuan yang bersama dengan kamu di luaran sana tidak bisa membuat seorang Barnard Edward terpuaskan?” Tanya Ana.Barnard benar-benar membuat lutut Ana bergetar di buatnya, sehingga membuat Ana merasa heran padahal Barnard selalu bergonta ganti perempuan di luaran sana. Bahkan Barnard jarang pulang, tapi pada saat pulang dirinya tidak mendapatkan ampunan selalu membuatnya kelelahan.“Mau lagi?” Goda Barnard yang membuat Ana kesulitan menelan saliva nya.“Boleh, asal tuan Barnard berbaik hati untuk mengabulkan keinginan ku?”“Haha kau ini pintar sekali merayu, apa yang kamu inginkan?”“Aku dengar kontrak KLM Airlines akan segera berakhir,”“Iya, lalu?”“Apa boleh tahun ini Internasional Airlines Group yang terpilih?” ucap Ana yang sudah berharap lebih kepada Barnard.“Ana, suami mu ini paling benci yang namanya Nepotisme. Kontrak antara Royal Ed dan
Royal Ed Company“Apa sebaiknya aku laporkan kepada tuan Barnard?” Gumam-nya.“Laporkan apa Brian?”“Oh astaga, kau mengejutkan aku saja, Ella!!”“Apa yang ingin kau laporkan kepada Tuan Barnard? Kenapa kau seperti ragu-ragu begitu?”“Mau tahu saja urusan orang!!” Jawab Brian dengan gaya menyebalkannya.“Menyebalkan!!” Kesal Ella saat melihat Brian sudah pergi dari hadapan nya.Suara ketukan pintu ruangan Barnard dan lelaki itu menginterupsi agar Brian masuk.“Ada apa?” tanya nya“Ini laporan yang anda inginkan, tuan. Dan tuan sepertinya tuan Tian sedang merencanakan sesuatu, menurut informasi yang saya dapat kemarin malam tuan Tian bertemu dengan tuan Dominic,”Tian Herculas, suami dari Betchi Edward dan sepupu dari Dominic. CEO dari Winpey Corp. Perusahaan nomor dua di bawah Royal Ed Company. Pesaing bisnis Barnard Edward dan selalu ingin menjatuhkan Barnard Edward dan Royal Ed agar Perusahaan nya menjadi nomor satu, tapi sampai detik ini usaha mereka belum berhasil.“Awasi mereka,
"Oh, aku hanya menjenguk rekan kerjaku yang sedang sakit."Setelah mendengar jawaban dari Ana, Barnard tidak melanjutkan pertanyaannya kembali.***“Bagaimana kabar kamu, Ana? Kau bertambah cantik saja, pantas saja Barnard semakin mencintaimu, Ana.”“Hah haha, kakak bisa saja.” Tawa Ana.“Ayo kita mulai makan malam,” ajak Tian.“Barnard, proyek pembangunan Airport sebaiknya kakak ipar mu saja yang menghandle,” ucap Betchi.“Kakak, ini di mansion sebaiknya kita tidak membahas soal pekerjaan.” Jawab dingin Barnard.Kheum, Tian hanya berdeham saja saat mendengar jawaban dari Barnard.Kakaknya saja yang meminta jawabannya begitu, apa lagi aku? Batin Ana yang sudah merasa insecure.“Barnard, kakak ingin bicara empat mata setelah selesai makan malam.”Barnard tidak menjawab hanya mengangguk saja, lelaki itu masih asik dengan makanan yang ada di hadapan-nya. Dia tidak peduli dan sikapnya memang sangat dingin kepada semua orang.____“Barnard, kakak masih punya 25% saham di Royal Ed. Apa susa
Tok ... tok“Masuk!”“A-ada apa Tuan?”“Apa kau memiliki hubungan dengan asisten tuan Barnard?”“Hah?”Ana terkejut dan melongok saat mendengarnya.“Ana, kau tahu apa yang terjadi? Big bos menghubungiku dan coba kau tebak dia bilang apa?”“Apa tuan? Jangan main tebak-tebakan, anda sudah membuat saya jantungan, Tuan Anthony!”“Asisten Tuan Barnard memberikan undangan secara khusus untuk Perusahaan kita dan apa yang beliau katakan? Dia bilang, Tuan Barnard ingin tahun ini pemenangnya wajah baru dan saat ini Perusahaan KLM sedang dalam emosi karena tahun ini mereka tidak akan di prioritas kembali, mereka akan di sama ratakan dengan calon-calon yang lain. Ana, ini kesempatan besar untuk Perusahaan kita dan kenapa kau tidak bilang kalau kau mengenal asisten kepercayaan tuan Barnard?”“Apa tuan Brian adalah kekasihmu, Ana?” lanjutnya.“Tuan, anda ini bicara apa? Kita hanya pernah bertemu beberapa kali saja! ..... tuan? Jadi maksud anda, tuan Barnard bilang dia ingin wajah baru yang artinya
Bruk _“Tidak ada tuan, sepertinya tuan Bruno belum pulang.”“Kau bilang kalau dia sudah ada di kediamannya, kenapa sekarang tidak ada!” Pekik asisten Dominic penuh dengan emosi.“M-maaf tuan, tapi saya lihat dengan mata kepala saya sendiri kalau tuan Bruno masuk,”“Argh sial, cepat cari dia walau itu di hutan sekalipun dan terdapat binatang buasnya, kalian harus membawa Bruno! Kalian paham?!”“B-baik Tuan,”________“Tuan, sesuai dengan prediksi. Tuan Dominic akan melakukan rencana licik kembali.”“Jaga baik-baik Bruno sampai proses hukum pengalihan perusahaannya selesai,”“Baik Tuan,”“Tuan ....,”“Ada apa?”“Masalah nyonya Betchi, sampai saat ini nyonya Betchi tidak mau tanda tangan peralihan sahamnya.”“Biar saya yang mengurusnya, kalau tidak ada lagi antar saya ke Kengsiton.”“Apa anda sudah merindukan nyonya?”“Jaga bicaramu kalau tidak mau gajimu aku potong!”“Tuan, soal pemilihan Perusahaan penerbangan. Perusahaan KLM Airlines merasa tidak terima dan mengancam untuk tidak meng
Aukgh eughh hah, “Hentikan Barnard, lakukanlah.” Pinta Ana.Barnard yang kesal melihat Ana bersama lelaki lain, membuatnya menyiksa Ana secara perlahan.Lelaki itu memainkan hutan rimbah Ana dan membuat Ana merasa frustrasi karena hal itu.“Ah .... Barnard, please lakukan dengan benar.”“Ini juga sudah benar,”“Kamu sengaja?”“Tentu saja tidak,” elaknya.“Kalau begitu, stop. Kamu sengaja ingin menyiksaku!”Ana langsung berdiri dan memakai selimut untuk menutupi tubuhnya.“Kamu marah?” tanya Barnard yang sudah merubah posisinya.“Haha marah? Kenapa? Kalau itu membuat kamu bahagia aku rela, bukannya aku di bayar untuk hal itu?” ucapnya dengan tersenyum manis, perempuan itu kembali menunjukkan sikap fake nya.“Apa tuan Barnard sering seperti itu dengan wanita-wanita lainnya?”“Kenapa? Sepertinya kamu ingin tahu apa yang aku lakukan bersama wanita-wanita itu? Kamu cemburu?”Barnard sudah merebahkan tubuhnya melihat Ana yang masih berdiri dengan berbalut selimut tersebut, lelaki itu dengan
“Ana kamu tidak apa-apa?” “Aku hanya sedikit gugup, Alice.” “Nona Audrey...?” Dengan perasaan sangat gugup, tapi perempuan itu bisa melewatinya dengan sangat baik. Sekarang Ana sudah tampil di depan dengan sikap percaya dirinya. “Perkenalkan, saya Audrey Anatasya perwakilan dari Internasional Airlines Group.” Dengan sikap penuh percaya diri, membuat para juri menikmati cara presentasi Ana. Hampir tiga puluh menit Ana membawakan materi dengan sangat lancar, dan Alice melihat ekspresi para juri tersebut dan itu membuatnya sulit untuk menebak apakah para juri suka atau tidak.Karena mereka tidak menunjukkan ekspresi apa pun.*** “Bagaimana? Sepertinya mereka tidak menyukainya?” “Ana, kamu jangan berpikiran negatif. Karena setelah aku mengamati ekspresi para juri, mereka tidak bisa di tebak. Ekspresi wajah mereka semua sama datarnya, dan menurut penilaianku kamu sudah melakukannya dengan sangat sempurna. Aku yakin kita akan menang!” Alice memiliki keyakinan kalau perusahaan merek
“Apa suamiku malam ini akan pulang ke Kengsiton?” Ana mengirimkan pesan kepada Barnard dan berharap Barnard pulang ke kengsinton agar dirinya bisa merayu dan meminta uang dalam jumlah besar untuk biaya pengobatan sang ibu. Tapi sangat di sayangkan, Barnard tidak membalas pesan dari Ana.“Kalau saya tahu biaya pengobatan Mama akan sebesar ini, saya akan meminta lebih besar kepada Barnard. Hufh lagi pula saya tidak menyangka kalau Mama koma akan lama seperti ini.” Gumam Ana“Ma, Ana harap Mama kembali sadar dan sehat kita akan hidup berdua bersama-bersama. Ana hanya punya Mama, hiks” lanjutnya yang berdoa agar Mamanya diberikan kesembuhan.____ “Malam ini temani saya pergi ke acara lelang yang di selenggarakan oleh badan amal untuk membantu korban kebakaran yaa.” Ucap Angel.“Apakah kau tidak merasa menempel denganku saya sudah sangat menguntungkan bagimu?” sindir Barnard.“Ayolah Barnard, kalau mau menolong jangan tanggung-tanggung. Saya butuh image malaikat setelah mendapatkan imag
“Tuan! Bersikaplah dengan sopan atau saya akan melaporkan anda kepada presdir?!” Ancam Ana.“Apa? Kau berani mengancamku?!” Sentak Bobby yang tidak terima.“Apa yang kau lakukan? Dasar tua bangka!” Marahnya.Plak_ Barnard yang awalnya ingin pergi dan sudah melangkahkan kakinya hingga membuatnya terhenti ketika mendengar suara tamparan yang cukup jelas terdengar.Dengan derap langkah kaki panjangnya.“Kau pikir aku tidak tahu, kau juga sama seperti pramugari lainnya. Jalang!” Umpat Bobby yang sudah siap untuk kembali menampar Ana.Dengan refleks Ana memalingkan wajahnya.“Tuan Baaarnard.” Ucapnya dengan terbata-bata. Tanpa bicara apa pun, Barnard hanya menatap Bobby dengan sangat tajam sehingga Bobby merasa terintimidasi.“Kami suka sama suka tuan,” ucap Bobby dengan membela dirinya.Ana hanya menundukkan kepalanya saja, yang awalnya ia merasa takut melihat sosok lelaki yang di takuti di negeri itu sedang menolongnya.Baginya semua lelaki menakutkan tapi tidak dengan Barnard, dirinya
“Apa suamiku malam ini akan pulang ke Kengsiton?” Ana mengirimkan pesan kepada Barnard dan berharap Barnard pulang ke kengsinton agar dirinya bisa merayu dan meminta uang dalam jumlah besar untuk biaya pengobatan sang ibu. Tapi sangat di sayangkan, Barnard tidak membalas pesan dari Ana.“Kalau saya tahu biaya pengobatan Mama akan sebesar ini, saya akan meminta lebih besar kepada Barnard. Hufh lagi pula saya tidak menyangka kalau Mama koma akan lama seperti ini.” Gumam Ana“Ma, Ana harap Mama kembali sadar dan sehat kita akan hidup berdua bersama-bersama. Ana hanya punya Mama, hiks” lanjutnya yang berdoa agar Mamanya diberikan kesembuhan.____ “Malam ini temani saya pergi ke acara lelang yang di selenggarakan oleh badan amal untuk membantu korban kebakaran yaa.” Ucap Angel.“Apakah kau tidak merasa menempel denganku saya sudah sangat menguntungkan bagimu?” sindir Barnard.“Ayolah Barnard, kalau mau menolong jangan tanggung-tanggung. Saya butuh image malaikat setelah mendapatkan imag
“Ana kamu tidak apa-apa?” “Aku hanya sedikit gugup, Alice.” “Nona Audrey...?” Dengan perasaan sangat gugup, tapi perempuan itu bisa melewatinya dengan sangat baik. Sekarang Ana sudah tampil di depan dengan sikap percaya dirinya. “Perkenalkan, saya Audrey Anatasya perwakilan dari Internasional Airlines Group.” Dengan sikap penuh percaya diri, membuat para juri menikmati cara presentasi Ana. Hampir tiga puluh menit Ana membawakan materi dengan sangat lancar, dan Alice melihat ekspresi para juri tersebut dan itu membuatnya sulit untuk menebak apakah para juri suka atau tidak.Karena mereka tidak menunjukkan ekspresi apa pun.*** “Bagaimana? Sepertinya mereka tidak menyukainya?” “Ana, kamu jangan berpikiran negatif. Karena setelah aku mengamati ekspresi para juri, mereka tidak bisa di tebak. Ekspresi wajah mereka semua sama datarnya, dan menurut penilaianku kamu sudah melakukannya dengan sangat sempurna. Aku yakin kita akan menang!” Alice memiliki keyakinan kalau perusahaan merek
Aukgh eughh hah, “Hentikan Barnard, lakukanlah.” Pinta Ana.Barnard yang kesal melihat Ana bersama lelaki lain, membuatnya menyiksa Ana secara perlahan.Lelaki itu memainkan hutan rimbah Ana dan membuat Ana merasa frustrasi karena hal itu.“Ah .... Barnard, please lakukan dengan benar.”“Ini juga sudah benar,”“Kamu sengaja?”“Tentu saja tidak,” elaknya.“Kalau begitu, stop. Kamu sengaja ingin menyiksaku!”Ana langsung berdiri dan memakai selimut untuk menutupi tubuhnya.“Kamu marah?” tanya Barnard yang sudah merubah posisinya.“Haha marah? Kenapa? Kalau itu membuat kamu bahagia aku rela, bukannya aku di bayar untuk hal itu?” ucapnya dengan tersenyum manis, perempuan itu kembali menunjukkan sikap fake nya.“Apa tuan Barnard sering seperti itu dengan wanita-wanita lainnya?”“Kenapa? Sepertinya kamu ingin tahu apa yang aku lakukan bersama wanita-wanita itu? Kamu cemburu?”Barnard sudah merebahkan tubuhnya melihat Ana yang masih berdiri dengan berbalut selimut tersebut, lelaki itu dengan
Bruk _“Tidak ada tuan, sepertinya tuan Bruno belum pulang.”“Kau bilang kalau dia sudah ada di kediamannya, kenapa sekarang tidak ada!” Pekik asisten Dominic penuh dengan emosi.“M-maaf tuan, tapi saya lihat dengan mata kepala saya sendiri kalau tuan Bruno masuk,”“Argh sial, cepat cari dia walau itu di hutan sekalipun dan terdapat binatang buasnya, kalian harus membawa Bruno! Kalian paham?!”“B-baik Tuan,”________“Tuan, sesuai dengan prediksi. Tuan Dominic akan melakukan rencana licik kembali.”“Jaga baik-baik Bruno sampai proses hukum pengalihan perusahaannya selesai,”“Baik Tuan,”“Tuan ....,”“Ada apa?”“Masalah nyonya Betchi, sampai saat ini nyonya Betchi tidak mau tanda tangan peralihan sahamnya.”“Biar saya yang mengurusnya, kalau tidak ada lagi antar saya ke Kengsiton.”“Apa anda sudah merindukan nyonya?”“Jaga bicaramu kalau tidak mau gajimu aku potong!”“Tuan, soal pemilihan Perusahaan penerbangan. Perusahaan KLM Airlines merasa tidak terima dan mengancam untuk tidak meng
Tok ... tok“Masuk!”“A-ada apa Tuan?”“Apa kau memiliki hubungan dengan asisten tuan Barnard?”“Hah?”Ana terkejut dan melongok saat mendengarnya.“Ana, kau tahu apa yang terjadi? Big bos menghubungiku dan coba kau tebak dia bilang apa?”“Apa tuan? Jangan main tebak-tebakan, anda sudah membuat saya jantungan, Tuan Anthony!”“Asisten Tuan Barnard memberikan undangan secara khusus untuk Perusahaan kita dan apa yang beliau katakan? Dia bilang, Tuan Barnard ingin tahun ini pemenangnya wajah baru dan saat ini Perusahaan KLM sedang dalam emosi karena tahun ini mereka tidak akan di prioritas kembali, mereka akan di sama ratakan dengan calon-calon yang lain. Ana, ini kesempatan besar untuk Perusahaan kita dan kenapa kau tidak bilang kalau kau mengenal asisten kepercayaan tuan Barnard?”“Apa tuan Brian adalah kekasihmu, Ana?” lanjutnya.“Tuan, anda ini bicara apa? Kita hanya pernah bertemu beberapa kali saja! ..... tuan? Jadi maksud anda, tuan Barnard bilang dia ingin wajah baru yang artinya
"Oh, aku hanya menjenguk rekan kerjaku yang sedang sakit."Setelah mendengar jawaban dari Ana, Barnard tidak melanjutkan pertanyaannya kembali.***“Bagaimana kabar kamu, Ana? Kau bertambah cantik saja, pantas saja Barnard semakin mencintaimu, Ana.”“Hah haha, kakak bisa saja.” Tawa Ana.“Ayo kita mulai makan malam,” ajak Tian.“Barnard, proyek pembangunan Airport sebaiknya kakak ipar mu saja yang menghandle,” ucap Betchi.“Kakak, ini di mansion sebaiknya kita tidak membahas soal pekerjaan.” Jawab dingin Barnard.Kheum, Tian hanya berdeham saja saat mendengar jawaban dari Barnard.Kakaknya saja yang meminta jawabannya begitu, apa lagi aku? Batin Ana yang sudah merasa insecure.“Barnard, kakak ingin bicara empat mata setelah selesai makan malam.”Barnard tidak menjawab hanya mengangguk saja, lelaki itu masih asik dengan makanan yang ada di hadapan-nya. Dia tidak peduli dan sikapnya memang sangat dingin kepada semua orang.____“Barnard, kakak masih punya 25% saham di Royal Ed. Apa susa
Royal Ed Company“Apa sebaiknya aku laporkan kepada tuan Barnard?” Gumam-nya.“Laporkan apa Brian?”“Oh astaga, kau mengejutkan aku saja, Ella!!”“Apa yang ingin kau laporkan kepada Tuan Barnard? Kenapa kau seperti ragu-ragu begitu?”“Mau tahu saja urusan orang!!” Jawab Brian dengan gaya menyebalkannya.“Menyebalkan!!” Kesal Ella saat melihat Brian sudah pergi dari hadapan nya.Suara ketukan pintu ruangan Barnard dan lelaki itu menginterupsi agar Brian masuk.“Ada apa?” tanya nya“Ini laporan yang anda inginkan, tuan. Dan tuan sepertinya tuan Tian sedang merencanakan sesuatu, menurut informasi yang saya dapat kemarin malam tuan Tian bertemu dengan tuan Dominic,”Tian Herculas, suami dari Betchi Edward dan sepupu dari Dominic. CEO dari Winpey Corp. Perusahaan nomor dua di bawah Royal Ed Company. Pesaing bisnis Barnard Edward dan selalu ingin menjatuhkan Barnard Edward dan Royal Ed agar Perusahaan nya menjadi nomor satu, tapi sampai detik ini usaha mereka belum berhasil.“Awasi mereka,
"Aughh, Barnard .... Aughhh ..... uh Aughh," suara desahan kenikmatan terdengar begitu syahdu.***“Bagaimana?”“Tuan Barnard, apa semua perempuan yang bersama dengan kamu di luaran sana tidak bisa membuat seorang Barnard Edward terpuaskan?” Tanya Ana.Barnard benar-benar membuat lutut Ana bergetar di buatnya, sehingga membuat Ana merasa heran padahal Barnard selalu bergonta ganti perempuan di luaran sana. Bahkan Barnard jarang pulang, tapi pada saat pulang dirinya tidak mendapatkan ampunan selalu membuatnya kelelahan.“Mau lagi?” Goda Barnard yang membuat Ana kesulitan menelan saliva nya.“Boleh, asal tuan Barnard berbaik hati untuk mengabulkan keinginan ku?”“Haha kau ini pintar sekali merayu, apa yang kamu inginkan?”“Aku dengar kontrak KLM Airlines akan segera berakhir,”“Iya, lalu?”“Apa boleh tahun ini Internasional Airlines Group yang terpilih?” ucap Ana yang sudah berharap lebih kepada Barnard.“Ana, suami mu ini paling benci yang namanya Nepotisme. Kontrak antara Royal Ed dan