“Tuan Barnard Edward, apa malam ini kau akan ke Kengsinton?”
Akhirnya Ana mengirimkan pesan singkat kepada Barnard berharap malam ini, ia bisa membuat Barnard memilih Perusahaan-nya. Kengsinton adalah Mansion elit yang berada di London yang sudah di berikan oleh Barnard untuk tempat tinggal Ana. “Kenapa? Apa kau sudah merindukan adik dari suami mu ini? Baiklah aku akan pulang, persiapkan malam ini adik-ku akan membuat kamu tidak bisa berjalan.” “Heran apa para wanita yang bersama dengan-nya tidak memberikan laki-laki mesum ini kepuasan? Kenapa setiap kali dia kembali ke Kengsiton selalu seperti hewan buas yang sudah satu minggu tidak di berikan makan! Apa dia selalu seperti orang yang kurang belaian, dan selalu menyiksa ku di ranjang!!” gumam Ana bergidik membayangkan betapa perkasanya Barnard. “Apa artis tersebut belum bisa membuat tuan Barnard puas?” balas Ana. “Kenapa? Apa kamu cemburu?” balas Barnard. “Masih sore Tuan Barnard untuk anda bermimpi,” balas Ana lalu dia letakkan ponselnya setelah mendengar nama-nya di panggil. “Ana ...,” panggil Alice. “Ada apa? Kau belum Flight?” “Aku tidak jadi Flight hari ini, tapi di ganti dengan besok pagi karena Sisil ada pekerjaan mendesak sehingga ia meminta tukar Flight. Oh iya aku mau bilang, apa kau baik-baik saja?” “Memang nya kenapa?” “Aku mendengar dari Alex kata-nya Tuan Anthony memberikan perintah agar kau bisa membuat Perusahaan Royal Ed memilih Perusahaan kita.” “Hufhhh,” desahnya yang membuatnya merasa frustasi. “Semangat Ana, aku yakin kau pasti bisa!” Alice menyemangati Ana saat mendengar desahan panjang Ana. “Iya, aku yakin aku bisa hanya saja aku tidak yakin Perusahaan mereka memilih kita, mengingat sudah tiga tahun mereka memilih Perusahaan KLM Airlines dan itu artinya pelayanan mereka membuat Royal Ed terpuaskan dan peluang kita kecil, sedangkan Tuan Anthony .... kau tahu sendiri bagaimana dia kalau sudah menginginkan sesuatu.” “Tidak Ana, aku yakin kau pasti bisa mengingat kemampuan mu selama ini, kita satu angkatan tapi kau lebih dulu naik jabatan, dan bahkan senior kita pun saat ini berada di bawah mu, Ana. Jadi aku yakin kau pasti bisa. Tahun ini adalah tahun kemenangan kita, kemenangan Internasioal Airlines Group, dan tuan Anthony akan semakin bangga kepadamu dan semua permintaan mu akan selalu di kabulkan oleh beliau kalau sampai perusahaan kita bisa bekerja sama dengan Royal Ed.” “Tapi bicara soal Royal Ed, apa kau sudah memiliki ide agar perusahaan kita terpilih?” “Belum, Alice aku minta tolong padamu coba kau cari tahu apa saja yang di berikan oleh KLM Airlines kepada Royal Ed, selama tiga tahun ini, sepertinya aku harus mulai mencari tahu kelebihan pesaing kita.” “Baiklah Ana, akan aku cari tahu.” “Thank you, Alice. Aku harap bisa mendapatkan kabar secepatnya,” “Kau tenang saja, banyak mata-mata ku di sana hahaha.” Ana mempercayai apa yang di katakan oleh Alice karena melihat pergaulan Ana yang super luas membuatnya yakin kalau banyak teman-temannya yang bekerja di KLM Airlines. **** “Pintunya kebuka,” Saat Ana pulang dari kerja, saat ingin membuka pintu ternyata pintunya tidak terkunci. Ia masuk dan mencari keberadaan Barnard ternyata laki-laki itu sedang berada di bar mini mansion tersebut. “Barnard, kau pulang lebih cepat dari yang aku pikirkan.” Ana dengan santainya melepas high heelsnya, “Bukannya bilangnya malam ini baru pulang?” lanjutnya. “Kenapa kamu tidak senang kalau saya pulang lebih cepat?” “Bagaimana mungkin! Kamu kembali untuk makan malam dengan ku, benar bukan?” “Heum ... lebih tepatnya memakan kamu malam ini.” Jawab Barnard. “Apa kamu tidak menemani nona Jessly? Ku pikir kamu akan pulang tengah malam,” tanya Ana. Perempuan itu sudah melingkarkan lengan-nya di pinggang Barnard, memberikan pelukan agar suasana hati Barnard tetap baik dan dia akan mendapatkan apa-pun itu dari Barnard. “Kenapa? Kamu cemburu ya?” “Tidak cemburu, karena aku dalam suasana hati yang baik saat ini dan itu harus aku pertahankan.” Jawab Ana dengan tersenyum manis setelah melepaskan pelukkannya. Barnard melihat dengan posisi tangan satu berlipat di dada-nya dan tangan satunya membingkai V di wajahnya, seperti sedang berpikir. “Suasana hati yang bagus? Kamu hamil?” Uhuk Ana tersedak saliva-nya sendiri saat mendengar perkataan Barnard. Hahahah tawa Ana pecah saat mendengar pertanyaan Barnard. “Barnard, kamu-lah yang paling tahu aku hamil atau tidak!” bisik sensual Ana tepat di telinga Barnard setelah puas tertawa. “Hmm, apa kamu pernah terpikir untuk memberikan bayi untukku?” “Ha ... ha ... haha, Barnard awal perjanjian kita hanya untuk menjadi istri mu saja-kan? Kalau Bayi beda lagi harganya.” Ana menjawab dengan menautkan kedua jari-jarinya dengan bersikap imut. “Bukan-nya kamu bisa membeli apa pun yang kamu mau dengan kartu yang sudah aku berikan? Ana, aku sudah terlalu baik akhir-akhir ini kepadamu!" Benar, entah apa yang terjadi. Barnard bahkan memberikan uang lebih dari sesuai perjanjian yang hanya $10.000, Barnard memberikan kartu dengan limit nominal $50.000 perbulan. Iya benar sekali, kamu memang baik Barnard apa lagi saat kamu sudah meniduriku. Semua permintaan ku pasti kau kabulkan. Aku seperti wanita penghibur hanya saja aku menjadi wanita penghibur suamiku sendiri. Walau hanya sebatas istri rahasia mu Barnard. “Apa yang kamu pikirkan?” Pertanyaan Barnard membuyarkan lamunan Ana, dan membuat perempuan itu kembali bergelayut manja di lengan Barnard. “Tidak, aku hanya berpikir kalau kamu bisa membuat aku hamil maka akan aku pertahankan, tapi pada saat kamu berubah pikiran dan tidak menginginkan-nya, maka Aborsi sangat menyakitkan untukku,” “Aku membersihkan diri dulu, bersiap-siaplah.” “Oke,” jawab Ana dengan tersenyum manis, seperti biasanya. “Lihat-lah, dia yang memulai dan dia juga mengakhiri.” Gumam Ana saat melihat kelakuan Barnard. Laki-laki itu memulai membicarakan soal bayi tapi dia juga mengakhirinya dengan cepat. ____ “Sudah kenyang di luaran sana, apa masih bisa meladeni aku?” goda Ana. “Hmm, aku suka waktu kamu cemburu!” jawab Barnard dengan tersenyum. Ish menyebalkan sekali, apa dia tidak tahu kalau aku sedang menyindirnya!!! “Barnard, aku menginginkan sesuatu. Apa bisa kamu kabulkan?” Ana mulai membelai dada bidang Barnard dengan jari lentiknya, menggoda suaminya tersebut. Ia sangat pintar membuat suasana hati Barnard senang sehingga membuatnya hidup mewah. “Gadis pintar, apa yang kamu inginkan?” tanya Barnard lalu ia memiringkan tubuhnya ke arah Ana lalu mengendus leher putih mulus Ana, membuat tubuh Ana memberikan reaksi yang membuat Barnard menyukainya. “Ah, Barnard!” desahannya yang membuat Barnard menyukainya. Oh Tuhan pintar sekali laki-laki mesum ini membuatku terbang melayang. Padahal aku mau bilang pilih Airlines Group. “Ahh, eughhh. Barnard .....,”"Aughh, Barnard .... Aughhh ..... uh Aughh," suara desahan kenikmatan terdengar begitu syahdu.***“Bagaimana?”“Tuan Barnard, apa semua perempuan yang bersama dengan kamu di luaran sana tidak bisa membuat seorang Barnard Edward terpuaskan?” Tanya Ana.Barnard benar-benar membuat lutut Ana bergetar di buatnya, sehingga membuat Ana merasa heran padahal Barnard selalu bergonta ganti perempuan di luaran sana. Bahkan Barnard jarang pulang, tapi pada saat pulang dirinya tidak mendapatkan ampunan selalu membuatnya kelelahan.“Mau lagi?” Goda Barnard yang membuat Ana kesulitan menelan saliva nya.“Boleh, asal tuan Barnard berbaik hati untuk mengabulkan keinginan ku?”“Haha kau ini pintar sekali merayu, apa yang kamu inginkan?”“Aku dengar kontrak KLM Airlines akan segera berakhir,”“Iya, lalu?”“Apa boleh tahun ini Internasional Airlines Group yang terpilih?” ucap Ana yang sudah berharap lebih kepada Barnard.“Ana, suami mu ini paling benci yang namanya Nepotisme. Kontrak antara Royal Ed dan
Royal Ed Company“Apa sebaiknya aku laporkan kepada tuan Barnard?” Gumam-nya.“Laporkan apa Brian?”“Oh astaga, kau mengejutkan aku saja, Ella!!”“Apa yang ingin kau laporkan kepada Tuan Barnard? Kenapa kau seperti ragu-ragu begitu?”“Mau tahu saja urusan orang!!” Jawab Brian dengan gaya menyebalkannya.“Menyebalkan!!” Kesal Ella saat melihat Brian sudah pergi dari hadapan nya.Suara ketukan pintu ruangan Barnard dan lelaki itu menginterupsi agar Brian masuk.“Ada apa?” tanya nya“Ini laporan yang anda inginkan, tuan. Dan tuan sepertinya tuan Tian sedang merencanakan sesuatu, menurut informasi yang saya dapat kemarin malam tuan Tian bertemu dengan tuan Dominic,”Tian Herculas, suami dari Betchi Edward dan sepupu dari Dominic. CEO dari Winpey Corp. Perusahaan nomor dua di bawah Royal Ed Company. Pesaing bisnis Barnard Edward dan selalu ingin menjatuhkan Barnard Edward dan Royal Ed agar Perusahaan nya menjadi nomor satu, tapi sampai detik ini usaha mereka belum berhasil.“Awasi mereka,
"Oh, aku hanya menjenguk rekan kerjaku yang sedang sakit."Setelah mendengar jawaban dari Ana, Barnard tidak melanjutkan pertanyaannya kembali.***“Bagaimana kabar kamu, Ana? Kau bertambah cantik saja, pantas saja Barnard semakin mencintaimu, Ana.”“Hah haha, kakak bisa saja.” Tawa Ana.“Ayo kita mulai makan malam,” ajak Tian.“Barnard, proyek pembangunan Airport sebaiknya kakak ipar mu saja yang menghandle,” ucap Betchi.“Kakak, ini di mansion sebaiknya kita tidak membahas soal pekerjaan.” Jawab dingin Barnard.Kheum, Tian hanya berdeham saja saat mendengar jawaban dari Barnard.Kakaknya saja yang meminta jawabannya begitu, apa lagi aku? Batin Ana yang sudah merasa insecure.“Barnard, kakak ingin bicara empat mata setelah selesai makan malam.”Barnard tidak menjawab hanya mengangguk saja, lelaki itu masih asik dengan makanan yang ada di hadapan-nya. Dia tidak peduli dan sikapnya memang sangat dingin kepada semua orang.____“Barnard, kakak masih punya 25% saham di Royal Ed. Apa susa
“Di mana saya?”“Auhkh sakit, sakit sekali.”Rintihan-nya saat merasakan di bagian inti wanitanya merasakan sakit.“Siapa kamu?”Tiga jam sebelum kejadian“Ana, malam ini ayo kita ke Moonshine. Lagi pula besok jadwal kita Flight-nya malam, jadi lebih baik malam ini kita menari bersenang-senang di club, bagaimana?”Moonshine salah satu club malam elit yang berada di London, dan pengunjungnya berasal dari kalangan atas. Sehingga keamanan pengunjung pun terjamin ketika pengunjung mabuk sampai tidak sadarkan diri sekalipun.“Oke,” jawab Ana setelah berpikir sejenak._Moonshine_“Ana, malam ini sepertinya club ini benar-benar ramai sekali ya?”“Haha mana ada, perasaan setiap kita datang juga selalu begini. Alice!”“Masa sih? Apa mungkin karena kita sudah lama tidak bersenang-senang?”“Hahaha kau mau bikin aku sakit perut? baru tiga hari yang lalu kita datang ke sini bersama yang lain. Astaga kamu memang maniak clubbing!” Cibir Ana.“Mau pesan minuman apa nona?”Seorang Barten
"Oh, aku hanya menjenguk rekan kerjaku yang sedang sakit."Setelah mendengar jawaban dari Ana, Barnard tidak melanjutkan pertanyaannya kembali.***“Bagaimana kabar kamu, Ana? Kau bertambah cantik saja, pantas saja Barnard semakin mencintaimu, Ana.”“Hah haha, kakak bisa saja.” Tawa Ana.“Ayo kita mulai makan malam,” ajak Tian.“Barnard, proyek pembangunan Airport sebaiknya kakak ipar mu saja yang menghandle,” ucap Betchi.“Kakak, ini di mansion sebaiknya kita tidak membahas soal pekerjaan.” Jawab dingin Barnard.Kheum, Tian hanya berdeham saja saat mendengar jawaban dari Barnard.Kakaknya saja yang meminta jawabannya begitu, apa lagi aku? Batin Ana yang sudah merasa insecure.“Barnard, kakak ingin bicara empat mata setelah selesai makan malam.”Barnard tidak menjawab hanya mengangguk saja, lelaki itu masih asik dengan makanan yang ada di hadapan-nya. Dia tidak peduli dan sikapnya memang sangat dingin kepada semua orang.____“Barnard, kakak masih punya 25% saham di Royal Ed. Apa susa
Royal Ed Company“Apa sebaiknya aku laporkan kepada tuan Barnard?” Gumam-nya.“Laporkan apa Brian?”“Oh astaga, kau mengejutkan aku saja, Ella!!”“Apa yang ingin kau laporkan kepada Tuan Barnard? Kenapa kau seperti ragu-ragu begitu?”“Mau tahu saja urusan orang!!” Jawab Brian dengan gaya menyebalkannya.“Menyebalkan!!” Kesal Ella saat melihat Brian sudah pergi dari hadapan nya.Suara ketukan pintu ruangan Barnard dan lelaki itu menginterupsi agar Brian masuk.“Ada apa?” tanya nya“Ini laporan yang anda inginkan, tuan. Dan tuan sepertinya tuan Tian sedang merencanakan sesuatu, menurut informasi yang saya dapat kemarin malam tuan Tian bertemu dengan tuan Dominic,”Tian Herculas, suami dari Betchi Edward dan sepupu dari Dominic. CEO dari Winpey Corp. Perusahaan nomor dua di bawah Royal Ed Company. Pesaing bisnis Barnard Edward dan selalu ingin menjatuhkan Barnard Edward dan Royal Ed agar Perusahaan nya menjadi nomor satu, tapi sampai detik ini usaha mereka belum berhasil.“Awasi mereka,
"Aughh, Barnard .... Aughhh ..... uh Aughh," suara desahan kenikmatan terdengar begitu syahdu.***“Bagaimana?”“Tuan Barnard, apa semua perempuan yang bersama dengan kamu di luaran sana tidak bisa membuat seorang Barnard Edward terpuaskan?” Tanya Ana.Barnard benar-benar membuat lutut Ana bergetar di buatnya, sehingga membuat Ana merasa heran padahal Barnard selalu bergonta ganti perempuan di luaran sana. Bahkan Barnard jarang pulang, tapi pada saat pulang dirinya tidak mendapatkan ampunan selalu membuatnya kelelahan.“Mau lagi?” Goda Barnard yang membuat Ana kesulitan menelan saliva nya.“Boleh, asal tuan Barnard berbaik hati untuk mengabulkan keinginan ku?”“Haha kau ini pintar sekali merayu, apa yang kamu inginkan?”“Aku dengar kontrak KLM Airlines akan segera berakhir,”“Iya, lalu?”“Apa boleh tahun ini Internasional Airlines Group yang terpilih?” ucap Ana yang sudah berharap lebih kepada Barnard.“Ana, suami mu ini paling benci yang namanya Nepotisme. Kontrak antara Royal Ed dan
“Tuan Barnard Edward, apa malam ini kau akan ke Kengsinton?”Akhirnya Ana mengirimkan pesan singkat kepada Barnard berharap malam ini, ia bisa membuat Barnard memilih Perusahaan-nya. Kengsinton adalah Mansion elit yang berada di London yang sudah di berikan oleh Barnard untuk tempat tinggal Ana.“Kenapa? Apa kau sudah merindukan adik dari suami mu ini? Baiklah aku akan pulang, persiapkan malam ini adik-ku akan membuat kamu tidak bisa berjalan.”“Heran apa para wanita yang bersama dengan-nya tidak memberikan laki-laki mesum ini kepuasan? Kenapa setiap kali dia kembali ke Kengsiton selalu seperti hewan buas yang sudah satu minggu tidak di berikan makan! Apa dia selalu seperti orang yang kurang belaian, dan selalu menyiksa ku di ranjang!!” gumam Ana bergidik membayangkan betapa perkasanya Barnard.“Apa artis tersebut belum bisa membuat tuan Barnard puas?” balas Ana.“Kenapa? Apa kamu cemburu?” balas Barnard.“Masih sore Tuan Barnard untuk anda bermimpi,” balas Ana lalu dia letakkan
“Di mana saya?”“Auhkh sakit, sakit sekali.”Rintihan-nya saat merasakan di bagian inti wanitanya merasakan sakit.“Siapa kamu?”Tiga jam sebelum kejadian“Ana, malam ini ayo kita ke Moonshine. Lagi pula besok jadwal kita Flight-nya malam, jadi lebih baik malam ini kita menari bersenang-senang di club, bagaimana?”Moonshine salah satu club malam elit yang berada di London, dan pengunjungnya berasal dari kalangan atas. Sehingga keamanan pengunjung pun terjamin ketika pengunjung mabuk sampai tidak sadarkan diri sekalipun.“Oke,” jawab Ana setelah berpikir sejenak._Moonshine_“Ana, malam ini sepertinya club ini benar-benar ramai sekali ya?”“Haha mana ada, perasaan setiap kita datang juga selalu begini. Alice!”“Masa sih? Apa mungkin karena kita sudah lama tidak bersenang-senang?”“Hahaha kau mau bikin aku sakit perut? baru tiga hari yang lalu kita datang ke sini bersama yang lain. Astaga kamu memang maniak clubbing!” Cibir Ana.“Mau pesan minuman apa nona?”Seorang Barten