"Oh, aku hanya menjenguk rekan kerjaku yang sedang sakit."
Setelah mendengar jawaban dari Ana, Barnard tidak melanjutkan pertanyaannya kembali. *** “Bagaimana kabar kamu, Ana? Kau bertambah cantik saja, pantas saja Barnard semakin mencintaimu, Ana.” “Hah haha, kakak bisa saja.” Tawa Ana. “Ayo kita mulai makan malam,” ajak Tian. “Barnard, proyek pembangunan Airport sebaiknya kakak ipar mu saja yang menghandle,” ucap Betchi. “Kakak, ini di mansion sebaiknya kita tidak membahas soal pekerjaan.” Jawab dingin Barnard. Kheum, Tian hanya berdeham saja saat mendengar jawaban dari Barnard. Kakaknya saja yang meminta jawabannya begitu, apa lagi aku? Batin Ana yang sudah merasa insecure. “Barnard, kakak ingin bicara empat mata setelah selesai makan malam.” Barnard tidak menjawab hanya mengangguk saja, lelaki itu masih asik dengan makanan yang ada di hadapan-nya. Dia tidak peduli dan sikapnya memang sangat dingin kepada semua orang. ____ “Barnard, kakak masih punya 25% saham di Royal Ed. Apa susahnya memberikan proyek tersebut kepada kakak ipar mu sendiri!” “Kakak sudah tahu kalau aku tidak begitu menyukai nepotisme.” “Hanya kali ini saja, kakak tidak mau membuat Tian kecewa, karena dia menginginkan proyek tersebut.” “Begitu cintanya kakak kepada kak Tian?” “Tentu saja, dia suami kakak. Papa dari anak kakak, dan dia kakak ipar mu. Bernard!” tegas Betchi. “Berikan saham kakak kepada ku, dan akan aku pikirkan untuk memberikan proyek itu kepada kakak ipar.” “Barnard!” teriak Betchi. “Kau jangan keterlaluan!” lanjutnya dengan kesal. Sedangkan Barnard telihat santai, bahkan ia berdiri lebih baik dia menghabiskan waktu bersama Ana. “Oh iya satu hal yang harus kakak tahu, kakak ipar sudah melakukan kejahatan yang sangat fatal, kakak ingat kejadian 2 tahun yang lalu di hotel The Ritz? Aku yakin kakak tidak akan melupakan berita heboh tersebut, seorang pengusaha bunuh diri di hotel tersebut.” Ucap Barnard dengan tersenyum iblisnya. “Ma-maksud kau apa?” tanya Betchi dengan gagap. “Kakak pasti sudah mengerti apa yang aku maksud!” “Brian akan mengurus peralihan saham kakak, tolong kerjasama nya kak. Kami pulang,” pamit Barnard yang membuat Betchi semakin menahan kesal. Barnard keluar dan di lihatnya Ana dan Tian sedang berbincang. “Ayo pulang sayang,” “Oh sudah selesai? Di mana kak Betchi?” “Aku sudah berpamitan jadi jangan khawatir.” “Kami pulang kak,” pamit Ana. _____ “Apa ada sesuatu yang terjadi pada suamiku ini?” Ana bertanya saat melihat Barnard hanya diam saja, tidak seperti biasanya. “Adiknya yang merasa terjadi sesuatu, dan kamu harus menenangkannya.” Ucap Barnard dengan menunjuk belalainya. “Oh Tuhan,” lirih Ana karena melihat betapa mesum Barnard. “Kita mau ke mana?” tanya Ana. “Moonshine,” “Yakin mau ke Moonshine?” goda Ana. “Haha habis dari Moonshine, aku masih tetap memakan mu.” “Haish, harusnya pilih salah satu saja.” Protes Ana. “Kita hanya sebentar, karena mereka sudah menunggu di sana, tidak apakan?” “Memangnya aku boleh menolak?” “Tidak,” jawab Barnard dengan begitu menyebalkan. Kenapa bertanya kalau keputusan tetap di tangannya. Menyebalkan sekali!! _Moonshine_ “Kenapa kalian memiliki ruangan khusus di sini?” “Karena suami mu ini berkuasa,” “Yeah .... yeah bukan hanya berkuasa tapi perkasa juga.” “Kau tidak akan bisa mendapatkan lelaki seperti ku ini? Sudah tampan, kaya, berkuasa dan yang terpenting perkasa.” ‘Tampan tapi kalau sudah narsis begini rasanya telingaku geli.’ “Hallo kakak ipar, makin hari makin glowing saja.” Sambut Harry. “Itu tandanya bahagia,” kekeh Ana tertawa. Barnard membiarkan Ana dan Harry bercerita karena dia dan yang lainnya sedang membicakan hal penting. “Sepertinya perusahaan Sky Corp memiliki masalah, yang aku dengar Wimpey Corp yang menghancurkannya karena menginginkan perusahaan Sky Crop.” Jelas Lewis. “Bernard, bukannya sebaiknya Royal Ed yang mengambil alih Sky Crop, setidaknya tarik Bruno untuk bekerja sama dengan mu.” Ujar Alvin. Barnard diam saja sambil melihat Ana dan Harry tertawa entah apa yang di ceritakan oleh ke dua orang tersebut yang di anggap Barnard sama-sama kurang pintar. “Kau mencintai Ana?” “Kau gila?” jawab cepat Barnard. “Barnard, kau masih menunggu Celine?” tanya Vicky. “Soal Bruno dari Perusahaan Sky Crop akan ku pikirkan, aku pulang dulu.” Barnard seperti ingin menghindari pertanyaan Vicky, dia lebih baik untuk pergi dan bermain bersama Ana. “Barnard ....,” Panggilan mereka di abaikan oleh Barnard, “Ayo pulang,” ajaknya. “Herry aku pulang dulu nanti kita cerita-cerita lagi,” pamit Ana. “Baik kakak ipar, kakak titip kakak ipar.” Ujar Harry. Mendengar perkataan Harry membuat Barnard mengacak-acak rambut Harry. Dia paling bungsu di antara sahabat-sahabatnya, dan yang paling lucu dan sedikit lambat. Tapi soal meretas tidak perlu di ragukan lagi. “Apa yang kalian bicarakan sampai-sampai tertawa lepas seperti orang bodoh saja.” “Astaga bibir seksi ini kalau sudah bicara jahat sekali,” sinis Ana. Saat ini mereka sedang menuju Kengsinton, dan yang membuat Barnard penasaran apa yang di bicarakan kedua nya sampai tertawa dan asik dengan dunia mereka sendiri. “Bernard, apa kau tadi melihat ada seseorang wartawan yang mengambil foto kita?” “Iya,” “Aku harap besok tidak ada berita tentang kita,” “Kenapa? Kau takut?” “Tentu saja aku takut, ketika kamu menceraikan aku dan mereka tahu aku pernah menjadi istrimu. Apa mereka masih berani mendekatiku?” “Sepertinya kau ingin sekali bercerai denganku?” “Mana mungkin, sudah kubilang bercerai dengan mu membuat aku kehilangan kemewahan. Apa masih bisa di sebut ingin sekali? Sedangkan orang yang terkaya nomor satu di negara ini adalah suamiku ini.” “Manis sekali kalau bicara!!” “Aku tidak pulang beberapa hari ini,” “Baiklah, semoga hari mu menyenangkan.” Setelah sampai di Kengsinton, Barnard berubah pikiran untuk pulang. Ia hanya mengantarkan Ana saja. Bahkan perempuan ini tidak bertanya mau ke mana? Apa yang membuat mu bertahan sampai sejauh ini, Audrey Anatasya. Suara ponselnya berdering, “Iya,” “Tuan pesawatnya telah siap, nona Jessly juga sudah ada di sini.” “Iya,” jawab Barnard lalu mengakhiri panggilan tersebut. ⚘⚘⚘⚘ “Gila, aku salut sama nyonya Edward. Bagaimana bisa dia masih bersembunyi di saat suaminya sedang berliburan ke luar negeri bersama wanita lain.” Ujar Moana yang lagi-lagi melihat berita pagi. “Jessly bilangnya hanya berteman, tapi masa berteman sampai Barnard menyusulinya ke Kanada?” lanjut Alice. “Semua mempertanyakan istri rahasia Barnard sampai saat ini, bahkan wartawan pun sangat sulit mendapatkan informasi tentang istrinya. Luar biasa kekuasannya Royal Ed.” Lanjutnya. “Ana kau lihat berita ini?” “Aku tidak berniat melihatnya,” jawab santai Ana. “Ya ampun, Ana hidup kamu benar-benar tidak asik!!” cibir Alice tapi di abaikan oleh Ana. ‘Beberapa hari tidak pulang? Ternyata, liburan bersama artis itu!!’ “Kalian pernah dengar gosip kekasih pertama tuan Barnard tidak?” tanya Anya. Mendengar kekasih pertama membuat Ana baru penasaran. “Aku hanya pernah mendengar bahkan sampai saat ini mereka belum putus,” jawab Alice. “Benar sekali, maka nya posisi nyonya Edward di pertaruhkan kalau sampai kekasih Barnard kembali ke London!” “Ana, kau di panggil direktur sekarang.” Panggil Alex. “Ada apa Lex?” “Tidak tahu, Ana. Tapi sepertinya tuan Anthony sedang marah.” “Ana, kau melakukan kesalahan?” tanya Alice. “Entahlah, sebaiknya aku temui tuan Anthony.” Tok Tok “Ada apa, tuan?” “APA INI YANG KAU KERJAKAN? KAU INGIN DI PECAT?”“Di mana saya?”“Auhkh sakit, sakit sekali.”Rintihan-nya saat merasakan di bagian inti wanitanya merasakan sakit.“Siapa kamu?”Tiga jam sebelum kejadian“Ana, malam ini ayo kita ke Moonshine. Lagi pula besok jadwal kita Flight-nya malam, jadi lebih baik malam ini kita menari bersenang-senang di club, bagaimana?”Moonshine salah satu club malam elit yang berada di London, dan pengunjungnya berasal dari kalangan atas. Sehingga keamanan pengunjung pun terjamin ketika pengunjung mabuk sampai tidak sadarkan diri sekalipun.“Oke,” jawab Ana setelah berpikir sejenak._Moonshine_“Ana, malam ini sepertinya club ini benar-benar ramai sekali ya?”“Haha mana ada, perasaan setiap kita datang juga selalu begini. Alice!”“Masa sih? Apa mungkin karena kita sudah lama tidak bersenang-senang?”“Hahaha kau mau bikin aku sakit perut? baru tiga hari yang lalu kita datang ke sini bersama yang lain. Astaga kamu memang maniak clubbing!” Cibir Ana.“Mau pesan minuman apa nona?”Seorang Barten
“Tuan Barnard Edward, apa malam ini kau akan ke Kengsinton?”Akhirnya Ana mengirimkan pesan singkat kepada Barnard berharap malam ini, ia bisa membuat Barnard memilih Perusahaan-nya. Kengsinton adalah Mansion elit yang berada di London yang sudah di berikan oleh Barnard untuk tempat tinggal Ana.“Kenapa? Apa kau sudah merindukan adik dari suami mu ini? Baiklah aku akan pulang, persiapkan malam ini adik-ku akan membuat kamu tidak bisa berjalan.”“Heran apa para wanita yang bersama dengan-nya tidak memberikan laki-laki mesum ini kepuasan? Kenapa setiap kali dia kembali ke Kengsiton selalu seperti hewan buas yang sudah satu minggu tidak di berikan makan! Apa dia selalu seperti orang yang kurang belaian, dan selalu menyiksa ku di ranjang!!” gumam Ana bergidik membayangkan betapa perkasanya Barnard.“Apa artis tersebut belum bisa membuat tuan Barnard puas?” balas Ana.“Kenapa? Apa kamu cemburu?” balas Barnard.“Masih sore Tuan Barnard untuk anda bermimpi,” balas Ana lalu dia letakkan
"Aughh, Barnard .... Aughhh ..... uh Aughh," suara desahan kenikmatan terdengar begitu syahdu.***“Bagaimana?”“Tuan Barnard, apa semua perempuan yang bersama dengan kamu di luaran sana tidak bisa membuat seorang Barnard Edward terpuaskan?” Tanya Ana.Barnard benar-benar membuat lutut Ana bergetar di buatnya, sehingga membuat Ana merasa heran padahal Barnard selalu bergonta ganti perempuan di luaran sana. Bahkan Barnard jarang pulang, tapi pada saat pulang dirinya tidak mendapatkan ampunan selalu membuatnya kelelahan.“Mau lagi?” Goda Barnard yang membuat Ana kesulitan menelan saliva nya.“Boleh, asal tuan Barnard berbaik hati untuk mengabulkan keinginan ku?”“Haha kau ini pintar sekali merayu, apa yang kamu inginkan?”“Aku dengar kontrak KLM Airlines akan segera berakhir,”“Iya, lalu?”“Apa boleh tahun ini Internasional Airlines Group yang terpilih?” ucap Ana yang sudah berharap lebih kepada Barnard.“Ana, suami mu ini paling benci yang namanya Nepotisme. Kontrak antara Royal Ed dan
Royal Ed Company“Apa sebaiknya aku laporkan kepada tuan Barnard?” Gumam-nya.“Laporkan apa Brian?”“Oh astaga, kau mengejutkan aku saja, Ella!!”“Apa yang ingin kau laporkan kepada Tuan Barnard? Kenapa kau seperti ragu-ragu begitu?”“Mau tahu saja urusan orang!!” Jawab Brian dengan gaya menyebalkannya.“Menyebalkan!!” Kesal Ella saat melihat Brian sudah pergi dari hadapan nya.Suara ketukan pintu ruangan Barnard dan lelaki itu menginterupsi agar Brian masuk.“Ada apa?” tanya nya“Ini laporan yang anda inginkan, tuan. Dan tuan sepertinya tuan Tian sedang merencanakan sesuatu, menurut informasi yang saya dapat kemarin malam tuan Tian bertemu dengan tuan Dominic,”Tian Herculas, suami dari Betchi Edward dan sepupu dari Dominic. CEO dari Winpey Corp. Perusahaan nomor dua di bawah Royal Ed Company. Pesaing bisnis Barnard Edward dan selalu ingin menjatuhkan Barnard Edward dan Royal Ed agar Perusahaan nya menjadi nomor satu, tapi sampai detik ini usaha mereka belum berhasil.“Awasi mereka,
"Oh, aku hanya menjenguk rekan kerjaku yang sedang sakit."Setelah mendengar jawaban dari Ana, Barnard tidak melanjutkan pertanyaannya kembali.***“Bagaimana kabar kamu, Ana? Kau bertambah cantik saja, pantas saja Barnard semakin mencintaimu, Ana.”“Hah haha, kakak bisa saja.” Tawa Ana.“Ayo kita mulai makan malam,” ajak Tian.“Barnard, proyek pembangunan Airport sebaiknya kakak ipar mu saja yang menghandle,” ucap Betchi.“Kakak, ini di mansion sebaiknya kita tidak membahas soal pekerjaan.” Jawab dingin Barnard.Kheum, Tian hanya berdeham saja saat mendengar jawaban dari Barnard.Kakaknya saja yang meminta jawabannya begitu, apa lagi aku? Batin Ana yang sudah merasa insecure.“Barnard, kakak ingin bicara empat mata setelah selesai makan malam.”Barnard tidak menjawab hanya mengangguk saja, lelaki itu masih asik dengan makanan yang ada di hadapan-nya. Dia tidak peduli dan sikapnya memang sangat dingin kepada semua orang.____“Barnard, kakak masih punya 25% saham di Royal Ed. Apa susa
Royal Ed Company“Apa sebaiknya aku laporkan kepada tuan Barnard?” Gumam-nya.“Laporkan apa Brian?”“Oh astaga, kau mengejutkan aku saja, Ella!!”“Apa yang ingin kau laporkan kepada Tuan Barnard? Kenapa kau seperti ragu-ragu begitu?”“Mau tahu saja urusan orang!!” Jawab Brian dengan gaya menyebalkannya.“Menyebalkan!!” Kesal Ella saat melihat Brian sudah pergi dari hadapan nya.Suara ketukan pintu ruangan Barnard dan lelaki itu menginterupsi agar Brian masuk.“Ada apa?” tanya nya“Ini laporan yang anda inginkan, tuan. Dan tuan sepertinya tuan Tian sedang merencanakan sesuatu, menurut informasi yang saya dapat kemarin malam tuan Tian bertemu dengan tuan Dominic,”Tian Herculas, suami dari Betchi Edward dan sepupu dari Dominic. CEO dari Winpey Corp. Perusahaan nomor dua di bawah Royal Ed Company. Pesaing bisnis Barnard Edward dan selalu ingin menjatuhkan Barnard Edward dan Royal Ed agar Perusahaan nya menjadi nomor satu, tapi sampai detik ini usaha mereka belum berhasil.“Awasi mereka,
"Aughh, Barnard .... Aughhh ..... uh Aughh," suara desahan kenikmatan terdengar begitu syahdu.***“Bagaimana?”“Tuan Barnard, apa semua perempuan yang bersama dengan kamu di luaran sana tidak bisa membuat seorang Barnard Edward terpuaskan?” Tanya Ana.Barnard benar-benar membuat lutut Ana bergetar di buatnya, sehingga membuat Ana merasa heran padahal Barnard selalu bergonta ganti perempuan di luaran sana. Bahkan Barnard jarang pulang, tapi pada saat pulang dirinya tidak mendapatkan ampunan selalu membuatnya kelelahan.“Mau lagi?” Goda Barnard yang membuat Ana kesulitan menelan saliva nya.“Boleh, asal tuan Barnard berbaik hati untuk mengabulkan keinginan ku?”“Haha kau ini pintar sekali merayu, apa yang kamu inginkan?”“Aku dengar kontrak KLM Airlines akan segera berakhir,”“Iya, lalu?”“Apa boleh tahun ini Internasional Airlines Group yang terpilih?” ucap Ana yang sudah berharap lebih kepada Barnard.“Ana, suami mu ini paling benci yang namanya Nepotisme. Kontrak antara Royal Ed dan
“Tuan Barnard Edward, apa malam ini kau akan ke Kengsinton?”Akhirnya Ana mengirimkan pesan singkat kepada Barnard berharap malam ini, ia bisa membuat Barnard memilih Perusahaan-nya. Kengsinton adalah Mansion elit yang berada di London yang sudah di berikan oleh Barnard untuk tempat tinggal Ana.“Kenapa? Apa kau sudah merindukan adik dari suami mu ini? Baiklah aku akan pulang, persiapkan malam ini adik-ku akan membuat kamu tidak bisa berjalan.”“Heran apa para wanita yang bersama dengan-nya tidak memberikan laki-laki mesum ini kepuasan? Kenapa setiap kali dia kembali ke Kengsiton selalu seperti hewan buas yang sudah satu minggu tidak di berikan makan! Apa dia selalu seperti orang yang kurang belaian, dan selalu menyiksa ku di ranjang!!” gumam Ana bergidik membayangkan betapa perkasanya Barnard.“Apa artis tersebut belum bisa membuat tuan Barnard puas?” balas Ana.“Kenapa? Apa kamu cemburu?” balas Barnard.“Masih sore Tuan Barnard untuk anda bermimpi,” balas Ana lalu dia letakkan
“Di mana saya?”“Auhkh sakit, sakit sekali.”Rintihan-nya saat merasakan di bagian inti wanitanya merasakan sakit.“Siapa kamu?”Tiga jam sebelum kejadian“Ana, malam ini ayo kita ke Moonshine. Lagi pula besok jadwal kita Flight-nya malam, jadi lebih baik malam ini kita menari bersenang-senang di club, bagaimana?”Moonshine salah satu club malam elit yang berada di London, dan pengunjungnya berasal dari kalangan atas. Sehingga keamanan pengunjung pun terjamin ketika pengunjung mabuk sampai tidak sadarkan diri sekalipun.“Oke,” jawab Ana setelah berpikir sejenak._Moonshine_“Ana, malam ini sepertinya club ini benar-benar ramai sekali ya?”“Haha mana ada, perasaan setiap kita datang juga selalu begini. Alice!”“Masa sih? Apa mungkin karena kita sudah lama tidak bersenang-senang?”“Hahaha kau mau bikin aku sakit perut? baru tiga hari yang lalu kita datang ke sini bersama yang lain. Astaga kamu memang maniak clubbing!” Cibir Ana.“Mau pesan minuman apa nona?”Seorang Barten