Jesslyn Scott menandatangani surat perjanjian pernikahan dengan Earth karena ia membutuhkan uang untuk biaya pengobatan ibunya yang sangat mahal. Jessy pikir pernikahan kontraknya dengan Earth, sang penerus Caldwell Corporation dikarenakan Earth tidak ingin dijodohkan dengan putri dari rekan bisnis sang kakek, tetapi Jessy salah. Alasan sebenarnya dari pernikahan kontrak itu adalah Caroline, cinta pertama Earth yang berstatus janda tanpa anak. Jessy dijadikan tameng oleh Earth untuk menutupi hubungan Earth dengan Caroline yang sudah berlangsung tiga tahun. Di dalam keluarga Caldwell, siapapun yang menikahi janda maka ia tidak akan bisa menjadi penerus. Dan Earth yang tidak ingin kehilangan harta warisan serta Caroline memilih memanfaatkan Jessy yang merupakan staf di salah satu toserba milik keluarganya. Awalnya Jessy bisa menjalani kehidupan pernikahan kontraknya dengan baik. Akan tetapi, Jessy melakukan sebuah kesalahan yang membuatnya menyiksa diri sendiri. Ia jatuh cinta pada Earth yang mencintai Caroline. Lalu, akankah Jessie bisa bertahan di dalam kontrak pernikahan yang tidak boleh melibatkan perasaan ketika hatinya menjerit kesakitan karena rasa cemburu yang membakar jiwa? Dan bagaimanakan kehidupan Jessy setelah bergabung di dalam keluarga Caldwell yang sangat terpandang? Bisakah Jessy mengatasai tekanan demi tekanan yang diarahkan keluarga Earth padanya? Atau Jessy harus menyerah dan mengembalikan uang yang ia dapatkan dari Earth bagaimanapun caranya?
Lihat lebih banyakAngin malam menembus kulit Jessy yang sudah mengenakan mantel tebal. London di malam hari pada musim salju memang sangat dingin, dan Jessy masih saja keluar dari kediamannya meski ia tahu suhu di luar rumah bisa membuatnya membeku.
Jessy sedang kebingungan dan sedih. Ia membutuhkan uang yang sangat banyak untuk biaya operasi ibunya, tetapi ia tidak memiliki uang itu. Jangankan untuk operasi sang ibu, untuk makan saja ia sudah kesulitan. Jessy tidak memiliki tempat untuk meminjam uang.
Air mata Jessy meluncur. Ia tidak ingin kehilangan satu-satunya keluarga yang ia miliki. Ibunya adalah segalanya yang Jessy miliki di dunia ini.
Jessy berjongkok di tanah yang ia pijaki. Memeluk lututnya sendiri dengan bahu yang bergetar karena tangis. Jika saja keluarganya tidak membuang ia dan ibunya maka saat ini ia pasti memiliki jalan. Namun, sayangnya keluarga sang ayah tidak mau menerima mereka. Terlebih ayahnya yang memiliki istri sah.
Ibu Jessy hanyalah sebuah tempat persinggahan dikala rasa bosan menyapa sang ayah. Atas nama cinta, ibunya yang polos membiarkan pria tidak bertanggung jawab seperti ayahnya menidurinya. Dan berakhir ditinggalkan karena sang ayah tidak pernah menganggap ibunya lebih dari sekedar pelampiasan.
Tidak ada cinta sedikit pun. Yang ada hanya nafsu semu. Setelah bosan, ibunya dicampakan. Tak peduli bahwa ketika sang ibu dicampakan ia telah hadir di rahim wanita yang dimabuk cinta itu.
Ketika sang ibu meminta pertanggung jawaban dari pria yang menghamili ibunya, pria itu malah berbalik menyudutkan sang ibu. Mengatakan bahwa mungkin saja itu bukan benihnya. Pria itu merenggut keperawanan sang ibu, tapi menolak mengakui bahwa benih yang ada di rahim ibunya. Terlebih keluarga dari sang ayah, mereka mengatakan bahwa ibunya adalah wanita penggoda yang mencari keuntungan semata.
Dihina, direndahkan dan dicampakan sudah cukup membuat ibunya sakit hati. Dan pada akhirnya ibunya memutuskan untuk menghidupi Jessy seorang diri. Ibu Jessy adalah yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan tidak memiliki kerabat sama sekali. Mengandalkan kedua tangannya, ibu Jessy berhasil membesarkan Jessy dengan baik.
Jessy menghapus air matanya. Ia tidak boleh menyerah. Bagaimanapun juga ia harus mencari cara agar mendapatkan uang itu. Inilah saatnya untuk dirinya yang berjuang bagi sang ibu. Seperti ibunya yang tidak pernah putus asa, ia juga akan melakukannya.
"Aku harus pergi ke kediaman pria itu." Jessy berdiri. Ia telah memantapkan dirinya. Ia akan mencoba mendatangi kediaman sang ayah untuk mencari pinjaman uang.
Jessy melangkah menuju ke halte bus. Ia menunggu beberapa saat dan bus berhenti di depannya. Jessy masuk ke dalam sana, duduk dengan tangan yang saling menggenggam cemas. Jessy gugup, ini adalah pertama kalinya ia akan menemui sang ayah. Jessy akhirnya melanggar janjinya pada sang ibu yang meminta ia tidak menemui pria yang telah membuatnya hadir. Jessy tidak memiliki pilihan lain, ia akan memohon maaf pada ibunya nanti.
30 menit kemudian bus berhenti. Jessy turun dan berjalan menuju ke sebuah rumah mewah dengan pagar tinggi.
Jessy tidak bisa masuk sembarangan ke dalam kediaman itu. Ia dihentikan oleh seorang penjaga.
"Aku ingin bertemu dengan Mr. McKell." Jessy memberitahukan niat kedatangannya.
"Ada keperluan apa?" tanya penjaga bertubuh kekar yang ada di dalam pos penjaga.
"Aku mengantarkan berkas penting yang Mr. McKell butuhkan." Jessy menunjukan tas yang ia bawa. Ia terpaksa berbohong demi bisa menemui sang ayah. Jessy jelas tahu jika ia mengatakan bahwa ia putri dari Adrian McKell maka ia akan diusir tanpa diberi kesempatan untuk bertemu.
Penjaga menimbang kata-kata Jessy lalu detik kemudian ia membukakan gerbang. Jessy bernapas lega. Ia melangkah memasuki pelataran kediaman mewah sang ayah.
Setelah berjalan 50 meter, Jessy sampai di depan bangunan megah bergaya eropa. Ia tersenyum miris. Harusnya di sinilah ia berada, bukan di tempat kumuh bersama ibunya.
Jessy semakin membenci ayahnya karena membiarkannya hidup menderita bersama sang ibu.
Melupakan kebenciannya sejenak, Jessy melangkahkan kakinya menuju ke pintu raksasa kediaman itu. Ia membukanya dan terperangah melihat isi kediaman itu. Barang-barang bernilai jual tinggi mengisi ruangan besar di sana. Jessy pikir harga guci besar di dekat tangga mungkin sama dengan gajinya bekerja di toserba selama 10 tahun.
Seorang pelayan mendekati Jessy, membuat Jessy keluar dari lamunannya.
"Nona, ada yang bisa saya bantu?" Pelayan wanita berseragam rapi bertanya pada Jessy dengan ramah.
"Aku ingin mengantarkan berkas pada Mr. McKell," seru Jessy mantap.
"Mari saya antar ke ruangan Tuan McKell."
"Ya, tentu."
Jessy mengikuti ke mana si pelayan membawanya. Ia berhenti sejenak ketika melihat foto keluarga yang terpajang di dinding. Hati Jessy sakit bukan main melihat potret keluarga bahagia itu. Ia juga bagian dari McKell, tapi ia tidak berada di dalam foto itu. Tidak hanya di dalam foto, tapi juga di dalam susunan kerluarga McKell.
"Nona?" Suara pelayan menyadarkan Jessy. Membuat Jessy segera melangkah kembali.
"Silahkan masuk, Nona." Pelayan itu membuka pintu setelah mengetuk tiga kali dan membiarkan Jessy masuk ke dalam sebuah ruangan.
Jessy masuk. Ruangan yang saat ini ia datangi adalah ruang kerja ayahnya. Ia melihat sang ayah duduk dengan kaca mata baca yang bertengger di hidung. Pria itu sedang bekerja.
Jessy mendekat dan berhenti di depan meja kerja ayahnya. Jantungnya berdetak tidak karuan. Ia meremas jarinya menghilangkan rasa gugup dan marah yang menguasai dirinya.
"Aku adalah putri dari Kayonna Scott." Jessy memecah keheningan di tempat itu.
Adrian McKell yang tengah membaca berkas di atas meja berhenti membaca dan menatap Jessy datar.
"Di sini bukan tempatmu. Pergilah." Pria itu bersuara dingin. Ia bahkan tidak ingin bertanya kenapa Jessy mendatanginya.
Jessy tersenyum getir. Pria di depannya memang tidak pantas sama sekali menjadi ayahnya. Jika ia tidak terpaksa maka ia tidak akan pernah menemui sampah seperti Adrian McKell.
"Ibuku sakit. Aku membutuhkan 50.000 dollar untuk biaya pengobatannya." Jessy tahu sangat memalukan meminta pada pria yang bahkan tidak pernah menganggapnya ada, tapi ini semua demi ibunya.
Adrian memandangi Jessy merendahkan. "Jadi, kau sudah diajari oleh ibumu untuk menjadi wanita mata duitan?"
"Ibuku bukan wanita seperti itu!" Jessy menyalak tajam. Ia tidak akan mengizinkan ibunya direndahkan oleh siapapun.
Adrian tertawa sinis. "Kau tidak mengenal wanita itu dengan baik, Nona muda. Dan ya, aku tidak memiliki urusan apapun dengannya. Jadi aku tidak peduli dia hidup atau mati!"
Jantung Jessy seperti ditikam pisau, ia ingin sekali mencengkram mulut pedas Adrian dengan kasar. "Dia adalah wanita yang kau hancurkan masa depannya, Mr. McKell. Jika bukan karena kau maka hidupnya tidak akan semenderita sekarang!"
Adrian menganggap ucapan Jessy sebagai lelucon. Menghancurkan masa depan? Mereka melakukannya suka sama suka, lalu kenapa hanya dia yang disalahkan? Dan lagi, Kayonna menyerahkan tubuhnya dengan sukarela. Adrian tidak pernah melakukan pemaksaan sama sekali.
"Pergilah dari sini. Aku tidak akan mengeluarkan satu sen pun untuk wanita murahan itu."
Air mata Jessy sudah menggenang di pelupuk mata. Sedih bercampur marah ia rasakan bersamaan saat ini. Ia ingin memaki Adrian dengan sangat kasar, tapi ia membutuhkan bantuan Adrian. Jessy akhirnya berlutut. "Aku mohon, Mr. McKell. Ibuku sangat membutuhkan uang itu."
Jessy mengangkat wajahnya, matanya yang berair tampak memelas. "Jika kau tidak ingin mengeluarkan uang untuk Ibu, maka lakukanlah untukku."
"Untukmu? Memangnya kau siapa bagiku?" Adrian menaikan sebelah alisnya. "Ah, jangan katakan jika kau percaya bahwa aku adalah Ayahmu. Ckck, kau ditipu oleh ibumu, Nona. Aku sudah memastikan sendiri bahwa kau bukan putriku." Adrian berkata serius.
"Ibu tidak akan menipuku," sangkal Jessy.
Adrian merasa kasihan pada gadis muda di depannya. Kayonna benar-benar wanita licik yang memanfaatkan seorang anak untuk mendapatkan uang. "Sayangnya Ibumu adalah seorang penipu. Aku heran, bagaimana mungkin wanita itu masih kekurangan uang setelah Daddy memberikannya uang 500.0000 dollar. Ckck, wanita itu tidak pernah berubah. Masih saja memanfaatkan anaknya untuk mendapatkan keuntungan."
Setiap kata yang keluar dari mulut Adrian selalu menyakiti Jessy. Ibunya bukan wanita mata duitan seperti itu. Dan apa tadi? 500.000 dollar? Ckck, jika ibunya memiliki uang sebanyak itu maka pasti mereka tidak akan hidup dalam kemiskinan. Berpindah-pindah kontrakan karena sering terlambat membayar uang sewa.
"Mr. McKell yang terhormat, berhenti menghina Ibuku!"
"Dia memang hina, Nona. Meski tanpa ucapanku, dia sudah memiliki status hina itu."
Jessy bangkit dari posisi berlututnya. Ia tidak bisa menahan diri lagi. Pria di depannya tidak akan mengeluarkan uang satu sen pun, jadi sudah cukup ia merendahkan dirinya.
"Kau yang hina. Pria tidak bertanggung jawab yang seharusnya tidak mengusik wanita lugu seperti Ibu!" geram Jessy. Matanya menatap Adrian tajam, ia benar-benar muak melihat wajah pria di depannya. "Kesalahan terbesar dalam hidup Ibu adalah bertemu dengan pria bajingan sepertimu. Dasar menjijikan!"
"Lancang!" Suara seorang wanita menginterupsi perdebatan panas Jessy dan Adrian. Wanita paruh baya berambut coklat gelap mendekat ke arah Jessy. Iris coklatnya menatap Jessy tajam. "Siapa kau hingga berani sekali bicara seperti itu pada suamiku!" bentaknya marah.
Jessy membalas tatapan tajam wanita itu dengan tatapan jijik. Wanita di depannya sama kotornya dengan Adrian McKell. "Aku, Jesslyn Scott, putri suamimu dengan Kayonna Scott."
Wajah istri Adrian berubah mencemooh Jessy. "Ah, rupanya kau putri jalang itu."
"Jaga bicaramu!" sergah Jessy. Mulut-mulut keluarga McKell sama kotornya. Wajar saja mereka menjadi sebuah kelurga.
"Kenapa? Apa aku salah? Wanita yang menggoda pria beristri bukankah dia jalang?"
Jessy tertawa meremehkan. Ia tidak tertekan sama sekali menghadapi Mrs. McKell. "Menggoda suamimu?" Jessy berdecih sinis, "bukan salah ibuku jika suamimu berpaling. Kau wanita yang membuatnya bosan. Berkacalah, apa kekuranganmu. Dan ya, salahkan suamimu yang mata keranjang. Tidak puas dengan satu wanita. Ah, coba kau selidiki lagi, barangkali suamimu memiliki wanita lain di belakangmu."
"Kau!" Mrs. McKell melayangkan tangannya ke arah Jessy, tapi tertahan di udara.
"Jangan coba-coba menyentuhku atau aku akan mematahkan tanganmu!" Jessy menghempaskan tangan Mr. McKell kasar.
"Datang ke ruanganku segera!" Adrian menghubungi seseorang melalui telepon, kemudian menutupnya setelah selesai bicara.
"Kau tidak perlu repot-repot memanggil penjaga, Mr. McKell. Aku sudah akan pergi. Aku melakukan kesalahan dengan datang padamu. Dan ya, jika menurutmu aku bukan putrimu maka aku juga akan menganggapnya begitu. Aku, Jesslyn Scott tidak memiliki ayah menjijikan sepertimu!" Sorot mata Jessy menatap Adrian jijik. Usai mengatakan itu ia segera pergi keluar dari ruang kerja Adrian sebelum penjaga tiba.
Kata-kata Jessy membuat Adrian sedikit banyak tertikam. Entah kenapa ia merasa sesak.
"Kau hanya membiarkan wanita kurang ajar itu pergi, Adrian?! Kau harus memenjarakannya!"
"Pergilah, Geralda. Aku banyak pekerjaan." Adrian menjawab tak acuh. Ia kembali melanjutkan pekerjaannya, mengabaikan istrinya sepenuhnya.
Geralda mengepalkan tangannya geram. "Ini semua karena kau, aku harus menerima penghinaan. Sampai kapan kau akan merusak harga diriku, Adrian!"
"Tidak usah bertingkah, Geralda. Aku diam bukan berarti aku tidak tahu sepak terjangmu di luaran sana! Pernikahan kita hanya pernikahan bisnis, tidak usah berlebihan. Atau kau ingin aku membeberkan pada semua orang foto telanjangmu yang sedang tidur bersama dengan salah satu penjaga kediaman ini!"
Ucapan Adrian membuat Geralda terdiam. Meski ketahuan, ia tetap saja merasa tidak bersalah atau menyesal. Ya, Geralda memang wanita yang sangat egois.
"Jika kau berani melakukannya maka aku akan menghancurkan semua bisnismu! Kau harus ingat, keluargakulah yang mendukung bisnismu hingga maju seperti saat ini." Geralda balik mengancam Adrian. Kemudian ia pergi meninggalkan pria yang sudah menjadi suaminya lebih dari 25 tahun.
Adrian menghempaskan semua barang yang ada di atas meja kerjanya. Ia benar-benar muak dengan Geralda. Jika saja ia tidak membutuhkan dukungan keluarga Geralda maka ia pasti akan meninggalkan wanita memuakan itu.
Tbc
Hari ini merupakan hari ulang tahun pernikahan Jessy yang ke empat tahun. Ia dan Earth menitipkan Alle pada Kayonna untuk merayakan perayaan ulang tahun mereka berdua saja.Earth selalu memberikan Jessy hadiah ketika ulang tahun pernikahan mereka tiba, dan hari ini Earth menghadiahkan sebuah pulau pribadi untuk Jessy.Tak ada kata berlebihan bagi Earth untuk menyenangkan hati istrinya, meski Jessy sendiri tidak pernah meminta apapun pada Earth.Dan malam ini Jessy juga memiliki hadiah untuk Earth. Ia akan menyerahkannya nanti setelah mereka selesai makan malam.Suasana di atas kapal pesiar itu benar-benar tenang. Jessy menyukai kedamaian yang saat ini tercipta. Suara musik klasisk menemani makan malam mereka, membuat suasana semakin romantis.Makan malam usai. Earth meminta tangan Jessy, ia ingin berdansa dengan istri yang amat sangat ia cintai itu.Jessy meraih uluran tangan Earth. Ia berdiri dari tempat duduknya dan melangkah menuju ke tem
Suara langkah kaki terdengar di sepanjang rumah sakit. Beberapa menit lalu Earth menerima kabar dari ibunya bahwa Jessy akan segera melahirkan.Earth yang sedang dalam rapat penting terpaksa harus menunda rapat itu. Ia tidak ingin melewatkan proses persalinan istrinya.Sampai ruang bersalin, Earth segera menghampiri Jessy. “Sayang, aku di sini.” Earth segera menggenggam tangan Jessy.Jessy yang tadi merasa gelisah kini menjadi tenang ketika suaminya datang menemaninya di sana. Rasa sakit yang ia rasakan saat ini membuat ia kesulitan tersenyum, tapi setelah ada Earth ia merasa jauh lebih baik.Rasa sakit kini datang lebih sering, Jessy dibuat meringis karenanya. Keringat dingin muncul di pori-pori kulitnya.Dokter yang bertanggung jawab untuk menangani proses persalinan Jessy memeriksa beberapa kali. Beberapa menit lalu Jessy baru bukaan 5.Jessy merasakan sesuatu yang meledak di dalam perutnya. Rasa sakit yang luar biasa datang b
Kandungan Jessy kini telah memasuki usia 16 minggu, perutnya perlahan sudah membesar. Masa-masa mual sudah berlalu. Kini tubuhnya sudah kembali terasa lebih baik.Selama kehamilannya Jessy mengalami mual yang buruk. Ia bahkan tidak pergi ke restorannya selama tiga bulan lebih karena tidak bisa mencium bau bawang. Di rumahnya ia juga tidak pergi ke dapur. Dipisahkan dari apa yang ia sukai membuatnya merasa sedikit sedih, tapi sepertinya itu keinginan anaknya agar ia bisa beristirahat lebih baik lagi.Tidak hanya mual dan muntah, Jessy juga menginginkan banyak hal yang selalu bisa didapatkan oleh Earth. Pernah ia terbang ke Singapura hanya untuk mencicipi makanan khas dari sana. Meski tubuhnya lemah, ia tetap saja pergi.Empat minggu lalu Jessy ingin melihat Earth memakai pakaian superhero di tengah keramaian. Dan suami tangguhnya itu melakukan apa yang diinginkan oleh Jessy.Sekarang setelah usia kehamilannya bertambah, ia tidak memiliki keinginan yang ane
Air mata Jessy menetes. Di tangannya terdapat sebuah alat tes kehamilan yang menunjukan bahwa saat ini ia sedang positif hamil. Ini adalah percobaan kelima yang ia lakukan dan semua hasilnya adalah positif. Jessy hanya ingin meyakinkan dirinya sendiri, bahwa hasil itu tidak berubah.Jessy tidak menyangka bahwa Tuhan akan memberikan ia keajaiban lainnya, hadirnya seorang malaikat mungil di dalam hidupnya.Perasaan Jessy saat ini campur aduk. Ia terharu dan bahagia. Dalam hitungan bulan ia dan Earth akan menjadi orangtua.Jessy memegangi perutnya yang masih datar. “Terima kasihtelah hadir di hidup Ibu, Nak. Ibu akan menjagamu dengan baik. Ibu sangat mencintaimu.”Jessy keluar dari kamar mandi. Ia menyimpan testpack miliknya di tempat yang aman. Jessy ingin memberikan kejutan untuk Earth. Suaminya itu pasti akan sangat bahagia mengetahui berita tentang kehamilannya.Seperti pagi biasanya, Jessy memasak sarapan untuk Earth. Ia kini memiliki
Kediaman Aarav kini menjadi ramai, setelah Kayonna tinggal bersamanya ia menjadi tidak kesepian lagi. Jessy dan Earth sering datang berkunjung. Mereka juga sesekali menginap.Dan sekarang anak sulung Aarav juga mengunjunginya. Ini bukan kunjungan pertama karena setelah Aarav memberitahu bahwa ia telah menemukan Kayonna, anak sulung Aarav segera terbang ke London untuk bertemu dengan adiknya.Tidak ada yang bisa menjelaskan kebahagiaan mereka saat ini. Hanya saja kebahagiaan itu memang kurang lengkap karena Kenny, istri Aarav telah meninggal dunia. Kenny bahkan belum melihat wajah Kayonna.“Kakek, apa yang sedang kau pikirkan?” Jessy mendekati Aarav yang saat ini melihat ke bintang yang paling bersinar.“Sedang memandangi Nenekmu.”Jessy melihat ke arah yang sama dengan pandangan Aarav. “Kakek pasti sangat merindukan Nenek.”Aarav merangkul bahu Jessy. “Setiap hari Kakek merindukan Nenekmu. Dan untung
Hari ini adalah hari persidangan Gabson, dengan kendaraan dari kantor kepolisian pria itu dibawa menuju ke tempat persidangan. Kedua tangannya saat ini diborgol, dua petugas ditempatkan di sisi kiri dan kanan Gabson untuk mencegah pria itu kabur.Tanpa dua petugas itu sadari, Gabson tengah membuka borgol di tangannya menggunakan sebuah kunci yang ia dapatkan dari seorang petugas korup yang merupakan salah satu orangnya.Hari ini Gabson telah merencanakan sesuatu. Ia akan melarikan diri dari penjara. Ia sudah menunggu dengan sabar untuk hari ini.Sebuah mobil melaju ke arah mobil yang membawa Gabson, kemudian menabrak mobil milik negara itu hingga terguling.Dua petugas dan sopir mengalami luka serius. Kepala mereka terbentur keras hingga darah mengucur dari sana, serta pecahan kaca menancap di kulit mereka.Begitu juga dengan Gabson yang mengalami luka, tapi hal ini sudah diprediksi oleh Gabson. Ia mempertaruhkan nyawanya agar bisa kabur dari penja
Hari-hari berlalu, harga saham Gabson anjlok di bursa pasar saham, sedikit banyak hal itu mempengaruhi dunia bisnis saat ini. Tidak ada yang pernah menyangka bahwa perusahaan raksasa milik Gabson akan mengalami hal seperti ini.Para pemegang saham telah menjual saham mereka dengan harga murah, mereka lebih baik menjual saham daripada menderita kerugian yang lebih besar lagi.Upaya yang dilakukan oleh Gabson untuk menyelamatkan perusahaannya telah gagal. Entah apa yang terjadi, semua orang kini berbalik memunggunginya.Dan sekarang ia tengah diselidiki oleh kejaksaan mengenai semua artikel yang beredar.Selama puluhan jam ia di cecar pertanyaan oleh jaksa muda yang tidak menyukainya. Jaksa ini merupakan salah satu putra dari pegawai yang mengalami kebutaan karena standar kerja perusahaan Gabson yang tidak baik.Saat ini Gabson masih belum ditahan karena tim kuasa hukum Gabson terus mencari jalan untuk membuat agar Gabson tidak di penjara.Di
Earth baru saja menyelesaikan sarapannya bersama Jessy ketika Ellard datang ke kediamannya dengan wajah marah. Ia bahkan tidak menyapa Earth terlebih dahulu dan langsung bicara pada Jessy.“Katakan padaku di mana Anneth saat ini!” Aura mengerikan Ellard memenuhi ruangan itu.Jessy merasa dingin menyergapnya, tapi ia tetap tenang, ia tidak akan terintimidasi oleh manusia seperti Ellard. Melihat Ellard hari ini membuat kemarahan Jessy atas sikap pria itu pada Anneth menguar. Ia ingin sekali mencakar wajah rupawan Ellard hingga tidak bisa dikenali lagi. Tega sekali Ellard memperlakukan Anneth dengan begitu buruknya.“Ada apa ini?” tanya Earth. Ia tidak pernah melihat tatapan Ellard semengerikan ini.“Anneth pergi. Sejak kemarin siang wanita itu melarikan diri.” Ellard memberi penjelasan singkat dengan suara geram. Ia kembali beralih pada Jessy. “Katakan padaku di mana Anneth sekarang!” Ellard kembali menekan Je
Jessy tiba di kediaman Max sebelum jam makan siang. Jadi ia bisa menyiapkan makan siang untuk orang-orang yang saat ini sedang berada di ruang kerja.Tadinya Aarav dan Axton akan meninggalkan kediaman Max, tapi karena Max meminta Aarav untuk makan siang bersamanya maka Aarav dan Axton tinggal sedikit lebih lama.Jessy telah selesai menghidangkan masakannya di meja makan. Ia segera kembali ke ruang keluarga untuk memberitahu bahwa makan siang sudah siap.Setelah itu, Jessy, Earth, Max, Aarav, Axton dan Malvis pergi ke meja makan. Mereka mulai menyantap makanan yang ada di sana.“Kakek, aku membuat menu baru. Kalian harus mencobanya kemudian memberikanku masukan.” Jessy mengambil sendok, lalu menyendokan makanan itu ke piring Max. Kemudian ia beralih ke Aarav. Jessy mencondongkan tubuhnya ke depan, hingga kalungnya terjuntai.“Silahkan dicoba, Kakek,” seru Jessy. “Kalian juga harus mencobanya. Ayo.” Jessy meminta p
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen