Sebuah biografi telah berada di tangan Jessy. Wanita itu kini tengah membaca keseluruhan tentang keluarga Caldwell. Di depannya ada Clara yang saat ini menjadi menunggu ia menyelesaikan buku bacaannya.
Urutan pertama yang Jessy baca adalah mengenai Max Caldwell, pria itu berumur 83 tahun. Pendiri dari Caldwell Group yang saat ini sudah berusia 60 tahun. Ya, Max telah memulai usaha ketika pria itu berusia 23 tahun.
Jessy membaca segala sesuatu tentang Max yang terdapat di biografi itu. Kemudian ia beralih ke istri Max yang sudah tiada sejak sepuluh tahun lalu, Sarah Alynne. Disebutkan bahwa Sarah merupakan seorang mantan ratu kecantikan. Berbagai prestasi telah Sarah dapat. Ia juga putri dari seorang sastrawan terkenal.
Max dan Sarah memiliki tiga orang anak. Anak pertama adalah Abraham Caldwell, ayah Earth Caldwell. Putra kedua adalah Benjamin Caldwell. Dan terakhir mereka memiliki seorang putri yang bernama Auristella Caldwell.
Mata Jessy terus men
Malvis kembali ke dalam restoran setelah ia menerima panggilan dari Jessy. Ia duduk di sebelah Earth dan memberitahukan pada Earth apa yang tadi Jessy sampaikan padanya."Besok malam Jessy akan pergi ke acara reuni sekolahnya. Dia menghubungiku untuk memberitahumu tentang itu," seru Malvis.Earth mengunyah steak yang ada di mulutnya kemudian menelannya. Ia tidak berniat membalas ucapan Malvis karena Malvis hanya berniat untuk memberitahunya. Earth cukup senang bahwa Jessy bukanlah wanita yang akan merecokinya. Jessy bisa saja menghubunginya karena Jessy memiliki nomor ponselnya, tetapi Jessy lebih memilih menghubungi Malvis. Menjaga jarak adalah hal yang paling penting untuk mereka.Bukan hanya itu yang membuat Earth merasa tidak salah memilih Jessy sebagai istri kontraknya. Jessy cukup pandai dalam beradaptasi. Selama di dalam perjalanan bisnis, Earth menerima laporan dari Clara yang memberitahukan tentang perkembangan Jessy. Wanita itu telah menghapal seluruh
"Sepertinya aku melewatkan sesuatu yang menarik, Jess." Anneth yang datang terlambat menatap temannya penasaran. Ketika ia masuk ke restoran, ia berpapasan dengan Revano dan Alyce yang basah kuyup.Jessy menyesap minuman di tangannya. Ia tersenyum kecil kemudian menanggapi ucapan Anneth. "Hanya sebuah pertunjukan."Anneth merasa sedikit kecewa. "Harusnya aku datang lebih cepat, dengan begitu aku bisa menyaksikan pertunjukan itu, pasti sangat menyenangkan.""Yeah, seharusnya kau tidak melewatkannya," balas Jessy. Ia sangat yakin Anneth pasti akan merasa sangat bahagia melihat apa yang terjadi pada Alyce tadi. Bukan rahasia umum, Anneth dan Alyce sering bertengkar.Jika Jessy diam saja dihina dan direndahkan oleh Alyce, maka berbeda dengan Anneth yang sedikit urakan. Anneth tidak akan segan membalas Alyce meski pada akhirnya ia akan berakhir ditegur oleh guru.Dahulu hidup Anneth lebih baik dari Jessy. Belum ada orang ketiga yang merusak kebahagiaan
Jessy menghentikan kegiatan membacanya ketika seseorang berjalan mendekat ke arahnya. Ia mengenali wanita berusia 26 tahun yang kini mendekatinya. Dia adalah Lara Caldwell, putri dari paman Earth yang berprofesi sebagai seorang designer."Siapa kau? Kenapa kau ada di kediaman Earth?" Nada tidak bersahabat itu tertuju pada Jessy.Jessy meletakan buku yang ia baca. Ia berdiri, menatap lurus ke mata Lara kemudian memperkenalkan dirinya dengan sopan. "Aku adalah Jessy, calon istri Earth."Lara mendengus. Wajahnya terlihat mencemooh Jessy. "Jangan konyol. Earth akan menikah dengan Aurora, bukan dirimu.""Anda bisa bertanya pada Earth secara langsung untuk memastikannya." Jessy tidak ingin membuat keributan dengan Lara.Lara sudah tahu tentang kebenaran itu, ia tidak perlu memastikannya lagi dengan bertanya pada Earth. Lara mengetahui hal ini dari ayahnya. Lara sangat menyayangi Earth, ia tidak ingin Earth menikah dengan wanita sembarangan. Bagi La
Pagi ini Jessy memulai kegiatannya dengan sarapan bersama Earth. Setelah menghabiskan sarapannya, Jessy mengutarakan sesuatu yang ingin ia sampaikan pada Earth."Earth, bisakah aku mengemudi sendiri tanpa sopir?" tanya Jessy. Ia merasa tidak nyaman membuat orang lain menunggu dirinya."Kau bisa melakukannya.""Terima kasih."Earth tidak menjawab. Ia membersihkan bibirnya dengan sapu tangan yang ada di atas meja kemudian meninggalkan Jessy.Beberapa saat kemudian Jessy juga meninggalkan meja makan, ia pergi ke aula di sana Clara sudah menunggunya dengan seorang wanita yang berpenampilan anggun. Jessy yakin wanita itu adalah guru musiknya. Clara sudah memberitahunya kemarin, bahwa Clara hanya akan mengawasi saja."Nyonya, ini adalah Nona Estella, guru musikmu." Clara memperkenalkan Estella pada Jessy."Estella." Guru musik Jessy mengulurkan tangannya. Ia tersenyum ramah pada Jessy yang dibalas sama oleh Jessy."Jessy.""Ap
Malam ini Jessy kembali menginjakan kakinya di kediaman keluarga Caldwell. Ia tidak datang sendirian melainkan bersama dengan Max. Ia telah mempersiapkan dirinya untuk pertemuan penting malam ini. Seluruh keluarga besar Caldwell akan ada di pertemuan keluarga ini. Max Caldwell sengaja memerintahkan Jessy untuk hadir di acara itu dengan tujuan untuk memperkenalkan Jessy pada seluruh anggota keluarga.Penolakan, hanya satu kata itu yang menakutkan bagi Jessy. Ia sudah menghadapi penolakan dari ayahnya sendiri. Meski pernikahannya dan Earth hanya pernikahan kontrak, tetap saja ia merasa takut pada penolakan lainnya. Luka lamanya akan terbuka kembali. Menarik napas dalam, Jessy mencoba untuk menenangkan dirinya. Tidak peduli seburuk apapun penolakan itu, ia harus bisa bertahan. Semua demi kontrak yang akan ia jalani.Di dalam ruang makan besar keluarga Caldwell sudah terdapat seluruh anggota keluarga. Mereka membicarakan tentang perkembangan bisnis keluarga serta hal-hal l
Waktu berlalu begitu cepat. Hari ini Jessy sudah mengenakan gaun pengantin yang beberapa hari lalu baru ia coba. Saat ini ia tengah menunggu di sebuah kamar di kediaman Max Caldwell. Di dekatnya ada seorang pelayan yang ditugaskan untuk bersama Jessy.Pintu ruangan terbuka, sosok Lara dengan wajah yang masih tidak bersahabat mendekati Jessy. "Keluar!" Ia memberi perintah pada pelayan yang menemani Jessy. Pelayan itu menurut dan segera pergi meninggalkan Lara berdua saja dengan Jessy.Kaki jenjang Lara mendekat ke arah Jessy, dan berhenti tepat di depan Jessy. "Kau benar-benar wanita tidak tahu malu." Lagi-lagi Lara menghina Jessy. "Bukankah sudah aku katakan bahwa kau tidak pantas sama sekali menjadi istri Earth, dan kau masih keras kepala hingga hari ini.""Aku tidak akan meninggalkan Earth kecuali dia yang menginginkannya. Pada kenyataannya dia tetap ingin menikah denganku." Jessy menjawab tenang. Wajahnya tidak terlihat kesal sama sekali.Lara mendengu
Sudah menjadi tradisi, ketika salah satu anggota keluarga Caldwell menikah maka ia harus tinggal di kediaman Max Caldwell untuk satu bulan. Tidak terkecuali untuk Earth dan Jessy yang pagi ini sudah berada di kediaman kakek mereka.Jessy tidak tahu jam berapa Earth kembali, tapi ketika jam sarapan tiba, ia sudah menemukan Earth berada di ruang makan dengan seragam lengkap. Setelah itu ia dibawa ke kediaman Max Caldwell."Ah, ini dia pengantin baru yang kita tunggu. Selamat datang di keluarga Caldwell, Jesslyn." Auristella menyambut kedatangan Earth dan Jessy. Tidak nya ada Auris di sana, tapi juga ada Kimmy, dan juga Max Caldwell. Sedang anggota keluarga yang lain sudah beraktivitas di luar rumah.Earth tidak menanggapi sambutan bibinya. Ia menatap lurus ke kakeknya. "Aku akan pergi ke kantor sekarang.""Ya. Hati-hati di jalan," sahut Max.Earth beralih ke Jessy. "Aku pergi, Jess.""Ah, ya, hati-hati." Jessy melihat Earth pergi. Kini ia ting
"Memikirkan pemilik kalung itu lagi?" Malvis masuk ke dalam ruangan Earth tanpa Earth sadari. Ia mendekati sahabatnya yang tampak hanyut dalam lamunan.Earth masih menatap kalung berliontinkan bentuk hati dengan inisial nama yang tertulis di belakang kalung itu. LV, dua huruf itu masih menjadi misteri bagi Earth. Begitu juga dengan pemilik perhiasan di tangannya itu.Waktu telah berlalu sudah belasan tahun, tapi Earth masih menyimpan kalung gadis kecil yang telah menyelamatkannya. Ia sudah mengerahkan orang-orangnya untuk mencari gadis itu, tapi tahun-tahun terlewati ia masih tidak menemukan orang yang ia cari. Ia ingin mengucapkan terima kasih pada pemilik mata biru yang terus membuatnya hidup sampai detik ini.Saat itu Earth baru kehilangan kedua orangtuanya yang tewas akibat kecelakaan. Ia mengalami luka yang cukup serius di bagian kakinya. Earth yang masih terpukul akibat kematian orangtuanya pergi diam-diam dari kediamannya. Mencari tempat yang tenang untuk
Hari ini merupakan hari ulang tahun pernikahan Jessy yang ke empat tahun. Ia dan Earth menitipkan Alle pada Kayonna untuk merayakan perayaan ulang tahun mereka berdua saja.Earth selalu memberikan Jessy hadiah ketika ulang tahun pernikahan mereka tiba, dan hari ini Earth menghadiahkan sebuah pulau pribadi untuk Jessy.Tak ada kata berlebihan bagi Earth untuk menyenangkan hati istrinya, meski Jessy sendiri tidak pernah meminta apapun pada Earth.Dan malam ini Jessy juga memiliki hadiah untuk Earth. Ia akan menyerahkannya nanti setelah mereka selesai makan malam.Suasana di atas kapal pesiar itu benar-benar tenang. Jessy menyukai kedamaian yang saat ini tercipta. Suara musik klasisk menemani makan malam mereka, membuat suasana semakin romantis.Makan malam usai. Earth meminta tangan Jessy, ia ingin berdansa dengan istri yang amat sangat ia cintai itu.Jessy meraih uluran tangan Earth. Ia berdiri dari tempat duduknya dan melangkah menuju ke tem
Suara langkah kaki terdengar di sepanjang rumah sakit. Beberapa menit lalu Earth menerima kabar dari ibunya bahwa Jessy akan segera melahirkan.Earth yang sedang dalam rapat penting terpaksa harus menunda rapat itu. Ia tidak ingin melewatkan proses persalinan istrinya.Sampai ruang bersalin, Earth segera menghampiri Jessy. “Sayang, aku di sini.” Earth segera menggenggam tangan Jessy.Jessy yang tadi merasa gelisah kini menjadi tenang ketika suaminya datang menemaninya di sana. Rasa sakit yang ia rasakan saat ini membuat ia kesulitan tersenyum, tapi setelah ada Earth ia merasa jauh lebih baik.Rasa sakit kini datang lebih sering, Jessy dibuat meringis karenanya. Keringat dingin muncul di pori-pori kulitnya.Dokter yang bertanggung jawab untuk menangani proses persalinan Jessy memeriksa beberapa kali. Beberapa menit lalu Jessy baru bukaan 5.Jessy merasakan sesuatu yang meledak di dalam perutnya. Rasa sakit yang luar biasa datang b
Kandungan Jessy kini telah memasuki usia 16 minggu, perutnya perlahan sudah membesar. Masa-masa mual sudah berlalu. Kini tubuhnya sudah kembali terasa lebih baik.Selama kehamilannya Jessy mengalami mual yang buruk. Ia bahkan tidak pergi ke restorannya selama tiga bulan lebih karena tidak bisa mencium bau bawang. Di rumahnya ia juga tidak pergi ke dapur. Dipisahkan dari apa yang ia sukai membuatnya merasa sedikit sedih, tapi sepertinya itu keinginan anaknya agar ia bisa beristirahat lebih baik lagi.Tidak hanya mual dan muntah, Jessy juga menginginkan banyak hal yang selalu bisa didapatkan oleh Earth. Pernah ia terbang ke Singapura hanya untuk mencicipi makanan khas dari sana. Meski tubuhnya lemah, ia tetap saja pergi.Empat minggu lalu Jessy ingin melihat Earth memakai pakaian superhero di tengah keramaian. Dan suami tangguhnya itu melakukan apa yang diinginkan oleh Jessy.Sekarang setelah usia kehamilannya bertambah, ia tidak memiliki keinginan yang ane
Air mata Jessy menetes. Di tangannya terdapat sebuah alat tes kehamilan yang menunjukan bahwa saat ini ia sedang positif hamil. Ini adalah percobaan kelima yang ia lakukan dan semua hasilnya adalah positif. Jessy hanya ingin meyakinkan dirinya sendiri, bahwa hasil itu tidak berubah.Jessy tidak menyangka bahwa Tuhan akan memberikan ia keajaiban lainnya, hadirnya seorang malaikat mungil di dalam hidupnya.Perasaan Jessy saat ini campur aduk. Ia terharu dan bahagia. Dalam hitungan bulan ia dan Earth akan menjadi orangtua.Jessy memegangi perutnya yang masih datar. “Terima kasihtelah hadir di hidup Ibu, Nak. Ibu akan menjagamu dengan baik. Ibu sangat mencintaimu.”Jessy keluar dari kamar mandi. Ia menyimpan testpack miliknya di tempat yang aman. Jessy ingin memberikan kejutan untuk Earth. Suaminya itu pasti akan sangat bahagia mengetahui berita tentang kehamilannya.Seperti pagi biasanya, Jessy memasak sarapan untuk Earth. Ia kini memiliki
Kediaman Aarav kini menjadi ramai, setelah Kayonna tinggal bersamanya ia menjadi tidak kesepian lagi. Jessy dan Earth sering datang berkunjung. Mereka juga sesekali menginap.Dan sekarang anak sulung Aarav juga mengunjunginya. Ini bukan kunjungan pertama karena setelah Aarav memberitahu bahwa ia telah menemukan Kayonna, anak sulung Aarav segera terbang ke London untuk bertemu dengan adiknya.Tidak ada yang bisa menjelaskan kebahagiaan mereka saat ini. Hanya saja kebahagiaan itu memang kurang lengkap karena Kenny, istri Aarav telah meninggal dunia. Kenny bahkan belum melihat wajah Kayonna.“Kakek, apa yang sedang kau pikirkan?” Jessy mendekati Aarav yang saat ini melihat ke bintang yang paling bersinar.“Sedang memandangi Nenekmu.”Jessy melihat ke arah yang sama dengan pandangan Aarav. “Kakek pasti sangat merindukan Nenek.”Aarav merangkul bahu Jessy. “Setiap hari Kakek merindukan Nenekmu. Dan untung
Hari ini adalah hari persidangan Gabson, dengan kendaraan dari kantor kepolisian pria itu dibawa menuju ke tempat persidangan. Kedua tangannya saat ini diborgol, dua petugas ditempatkan di sisi kiri dan kanan Gabson untuk mencegah pria itu kabur.Tanpa dua petugas itu sadari, Gabson tengah membuka borgol di tangannya menggunakan sebuah kunci yang ia dapatkan dari seorang petugas korup yang merupakan salah satu orangnya.Hari ini Gabson telah merencanakan sesuatu. Ia akan melarikan diri dari penjara. Ia sudah menunggu dengan sabar untuk hari ini.Sebuah mobil melaju ke arah mobil yang membawa Gabson, kemudian menabrak mobil milik negara itu hingga terguling.Dua petugas dan sopir mengalami luka serius. Kepala mereka terbentur keras hingga darah mengucur dari sana, serta pecahan kaca menancap di kulit mereka.Begitu juga dengan Gabson yang mengalami luka, tapi hal ini sudah diprediksi oleh Gabson. Ia mempertaruhkan nyawanya agar bisa kabur dari penja
Hari-hari berlalu, harga saham Gabson anjlok di bursa pasar saham, sedikit banyak hal itu mempengaruhi dunia bisnis saat ini. Tidak ada yang pernah menyangka bahwa perusahaan raksasa milik Gabson akan mengalami hal seperti ini.Para pemegang saham telah menjual saham mereka dengan harga murah, mereka lebih baik menjual saham daripada menderita kerugian yang lebih besar lagi.Upaya yang dilakukan oleh Gabson untuk menyelamatkan perusahaannya telah gagal. Entah apa yang terjadi, semua orang kini berbalik memunggunginya.Dan sekarang ia tengah diselidiki oleh kejaksaan mengenai semua artikel yang beredar.Selama puluhan jam ia di cecar pertanyaan oleh jaksa muda yang tidak menyukainya. Jaksa ini merupakan salah satu putra dari pegawai yang mengalami kebutaan karena standar kerja perusahaan Gabson yang tidak baik.Saat ini Gabson masih belum ditahan karena tim kuasa hukum Gabson terus mencari jalan untuk membuat agar Gabson tidak di penjara.Di
Earth baru saja menyelesaikan sarapannya bersama Jessy ketika Ellard datang ke kediamannya dengan wajah marah. Ia bahkan tidak menyapa Earth terlebih dahulu dan langsung bicara pada Jessy.“Katakan padaku di mana Anneth saat ini!” Aura mengerikan Ellard memenuhi ruangan itu.Jessy merasa dingin menyergapnya, tapi ia tetap tenang, ia tidak akan terintimidasi oleh manusia seperti Ellard. Melihat Ellard hari ini membuat kemarahan Jessy atas sikap pria itu pada Anneth menguar. Ia ingin sekali mencakar wajah rupawan Ellard hingga tidak bisa dikenali lagi. Tega sekali Ellard memperlakukan Anneth dengan begitu buruknya.“Ada apa ini?” tanya Earth. Ia tidak pernah melihat tatapan Ellard semengerikan ini.“Anneth pergi. Sejak kemarin siang wanita itu melarikan diri.” Ellard memberi penjelasan singkat dengan suara geram. Ia kembali beralih pada Jessy. “Katakan padaku di mana Anneth sekarang!” Ellard kembali menekan Je
Jessy tiba di kediaman Max sebelum jam makan siang. Jadi ia bisa menyiapkan makan siang untuk orang-orang yang saat ini sedang berada di ruang kerja.Tadinya Aarav dan Axton akan meninggalkan kediaman Max, tapi karena Max meminta Aarav untuk makan siang bersamanya maka Aarav dan Axton tinggal sedikit lebih lama.Jessy telah selesai menghidangkan masakannya di meja makan. Ia segera kembali ke ruang keluarga untuk memberitahu bahwa makan siang sudah siap.Setelah itu, Jessy, Earth, Max, Aarav, Axton dan Malvis pergi ke meja makan. Mereka mulai menyantap makanan yang ada di sana.“Kakek, aku membuat menu baru. Kalian harus mencobanya kemudian memberikanku masukan.” Jessy mengambil sendok, lalu menyendokan makanan itu ke piring Max. Kemudian ia beralih ke Aarav. Jessy mencondongkan tubuhnya ke depan, hingga kalungnya terjuntai.“Silahkan dicoba, Kakek,” seru Jessy. “Kalian juga harus mencobanya. Ayo.” Jessy meminta p