Share

Pernikahan Impian

“Han, untuk beberapa bulan ke depan kalau perut kamu sudah kelihatan, ya mungkin sampai kamu melahirkan, kamu gak usah kemana mana dulu ya!” Hana menatap nyalang pada sang papa.

“Gak apa apa ya, Sayang, demi kebaikan kamu juga,” sahut Intan seraya mengelus lembut tangan Hana.

Hana menghela napas panjanng. “Iya, Pa, Ma, Hana paham kok.” Ini sudah menjadi resiko yang harus Hana tanggung. Setidaknya dengan begini orang tuanya tidak malu dan tidak perlu menanggapi pertanyaan orang orang tentang dirinya.

“Nanti apa pun yang mau kamu lakukan untuk mengisi hari hari kamu, pasti akan Papa dukung sepenuhnya.”

“Iya, Pa. Tapi untuk saat ini Hana belum ada gambaran untuk kesibukan apa yang bakal Hana lakuin di sini.”

“Nanti kalau kamu sudah melahirkan, kamu bantu bantu Papa aja urus hotel dan beberapa rumah makan yang ada di sini.” Hana mengangguk.

“Siap, Pa.”

Ini adalah awal dari kehidupan Hana yang baru, di sini semuanya akan ia mulai tanpa kehadiran orang orang di masa lalunya. Hana mungkin mem
Kriezty

Happy reading ... Please tinggalkan jejak di kolom komentar ya ... Sayang kalian banyak" pokoknya.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status