Arshaka akhir-akhir ini jadi candu ketika melihat hidung mancung sedikit bangir milik istrinya. Dia akan menoel-noel hidungnya Erina sebelum bepergian meski hanya sekadar ke masjid.“Mas, ke masjid dulu sambil nunggu shalat dzuhur sekalian bantu-bantu orang-orang membersihkan masjid,” ucapnya Arshaka yang berpamitan kepada istrinya.Erina tersenyum sambil meraih tangannya suaminya kemudian dicium punggung tangan itu dengan takzim.“Hati-hati suamiku, doakan aku juga yah semoga kita barengan nanti masuk surgaNya,” ucapnya Erina.“Insha Allah, amin ya rabbal alamin,” Arshaka mengecup keningnya Erin penuh kasih sayang.Erina menatap kepergian suaminya,” ya Allah, mungkin inilah takdir terbaik yang digariskan oleh Allah SWT dalam hidupku, semoga cinta kami hingga til Jannah.”Erina berjalan ke arah bagian paling dalam rumah kedua mertuanya, dia berniat ingin membantu sekaligus belajar memasak dari ibu mertuanya.“Bunda, masak apaan?” Tanyanya Erina ketika sudah duduk di balai-balai belaka
Perempuan cantik berusia 32 tahun itu sudah berulang kali mencoba pakaiannya, tapi sampai detik ini juga belum ada yang mengena di hatinya.“Kenapa semua baju-bajuku modelnya ketinggalan jaman,” gerutunya yang sudah frustasi pusing setengah hidup memilih pakaian yang cocok di tubuhnya.Beberapa potong pakaian sudah berceceran di atas ranjangnya, hampir keseluruhan isi lemarinya sudah berpindah tempat.“Ck.. ck.. Astaganaga, ini kamar apa kapal pecah sih!?” olok seorang gadis cantik yang tak kalah kecantikannya dibanding dengan pemilik kamar yang baru saja muncul sambil memperhatikan apa yang dilakukan oleh kakaknya.“Aku tidak ingin tampil jelek di depan calon kakak ipar Kamu, masa gue ngedate sama calon suami penampilanku biasa-biasa saja,” balasnya yang kembali mengeluarkan koleksi pakaiannya dari dalam lemari.“Kakak saja yang nggak mau beli baju baru malah setiap habis gajian selalu belikan ini itu untuk calon suaminya kakak,” ejeknya.Erina salah tingkah mendengar ucapan adik bun
Erina terjatuh ke dalam air karena kepalanya yang tiba-tiba pusing, penglihatannya berkunang-kunang sehingga dia berjalan sempoyongan dan kakinya yang tergelincir.Byur!!“Ahhh!” Teriaknya sebelum terjatuh ke dalam dasar sungai malam hari itu.“Hey! Jangan bundir!” Teriak seorang pria yang menganggap kalau Erina berniat bunuh diri.Dia gegas memarkirkan motornya sembarang tempat dan berlari cepat untuk menolong Erina, tapi usahanya sia-sia karena Erina sudah terjatuh ke dalam sungai.Pria itu celingak-celinguk mencari keberadaan Erina, tapi tidak ditemukan keberadaan wanita cantik itu.“Astaga dragon! Kenapa semakin banyak saja orang-orang yang nekat mengakhiri hidupnya karena gara-gara putus cinta,” tebaknya yang sok tahu.Pria itu mengambil hpnya dan mulai menyenter ke bawah hingga tatapan matanya tertuju kepada sebuah tangan yang terus menggapai ke atas karena tubuhnya timbul tenggelam.Pria itu tanpa berpikir panjang langsung terjun bebas dari atas jembatan yang airnya cukup dalam
“Argh!!" Pekik Erina spontan menutup kedua matanya dengan telapak tangannya.Erina menatap ke arah lain dan tidak berani melihat tubuh atletisnya Akmal yang tanpa memakai baju.Erina menunjuk-nunjuk ke arah Akmal," Cepat pakai pakaianmu!” Teriak Erina yang langsung berpaling ke arah lain.“Astaganaga kenapa bisa gue nggak pake baju sih!?” gerutunya sambil memindai penampilannya sendiri.Akmal buru-buru memakai pakaiannya dengan asal-asalan, dia kebingungan dengan situasi yang dialaminya.Seingatnya semalam dia tertidur memakai pakaian, tetapi pagi ini mendapati dirinya hanya memakai boxer pendek bergambar Spongebob Squarepants si keju kuning yang tinggal di laut di dalam rumah nanasnya.“Apa yang kalian perbuat di dalam gubuk kecil ini?” Tanyanya seorang pria tua yang membawa sebuah cangkul."Lagi mancing keributan Pak ehh salah lagi," ceplos Akmal sambil menutup mulutnya karena keceplosan gara-gara kaget.“Saya yakin mereka adalah pasangan mesum, lihat saja buktinya si pemuda itu tid
Akmal masih tidak percaya dengan apa yang barusan di dengarnya, kalau perempuan yang diselamatkannya dan rencananya akan dinikahinya secara paksa adalah seorang polwan. Belum apa-apa sudah berpikir yang aneh-aneh.”Kalau gue jadi menikah dengannya terus gue melakukan kesalahan bisa-bisa gue ditembak olehnya bisa koid dan tinggal nama, beban hidup dan dosaku.”“Jadi ibu seorang polwan toh, kalau begitu apa jaminannya ibu tidak bakalan melanggar perjanjian kalau kalian akan menikah satu bulan kedepannya?” Tanyanya pak RT.“Bapak bisa membuat surat perjanjian agar kami bisa tandatangani kalau kalian meragukan ucapanku,” balasnya Erina yang tubuhnya sudah panas dingin kepalanya semakin nyut-nyutan.Akmal hanya terdiam mendengarkan apa yang mereka katakan. Perangkat RT segera membuat surat perjanjian bermaterai agar ada kepastian hukum yang mengikat perjanjian mereka.“Silahkan ditandatangani, Bu Polwan dan Pak Akmal,” pintanya pak Ridwan.Erni secepatnya menandatangani kontrak perjanjian
“Sayang, kakak kalian masih beristirahat jangan ribut gitu dong,” ucapnya Bu Rasmi dengan lembut.“Tapi, Ma kayaknya ada kesalahpahaman di sini! Bukannya Mas Dimas yang menjadi calon suaminya kakak, lah kenapa berubah menjadi bocah ingusan!” ejek Esra yang memperhatikan Akmal dari atas hingga ujung kaki.“Gue memang bocah tapi gue sudah bisa buat bocah loh. Emang kalian mau berapa gue jabanin deh sekalian mumpung calon mamanya cantik,” gumamnya Akmal sambil tersenyum smirk.Ada-ada saja ini Akmal sifat tengilnya muncul lagi. Dia kembali memperhatikan apa yang mereka bicarakan.“Betul banget,kan dua bulan lagi kakak Erina menikah dengan Mas Dimas kenapa bisa dalam semalam calonnya langsung berubah! Ini sungguh lelucon yang tidak masuk akal,” sahutnya Elma.Pak Irfan hanya tersenyum tipis mendengar ocehan kedua anaknya yang memang seperti itulah karakter mereka, jika tidak ada orang lain bersamanya.Hubungan kekeluargaan mereka tidak kaku dimana anak takut-takut dan ragu mengutarakan pe
“Ada yah perempuan yang urat malunya ketinggalan di jalan!” gerutunya Erina memperhatikan apa yang dilakukan oleh calon suaminya dengan seorang perempuan muda. Erina menatap tajam perempuan muda yang tidak dikenalnya, “Ck… ck.. Dasar bocah punya pacar tapi menyanggupi permintaan dari orang-orang kampung duren tidak runtuh,” gumamnya. Arshaka tersenyum canggung karena diperlakukan begitu mesra oleh perempuan yang berstatus pacarnya. Erina berjalan ke arah dalam sambil melirik ke arah Arshaka,” selesaikan urusanmu dengan perempuan itu! Gue gak mau menikah dengan pria yang masih memiliki hubungan asmara dengan perempuan lain.” Erina berjalan ke arah dalam warung itu kemudian memesan bakso karena dia sudah tidak sabar ingin menikmati makanan sejuta umat itu yang harganya murah meriah, tapi mengenyangkan perut. “Sayang siapa perempuan itu dan apa maksud dari ucapannya?” Tanyanya. Arshaka menarik tangan pacarnya dan berjalan ke arah samping warung,” gue akan jelasin kepada Lo apa maks
Arshaka memperhatikan apa yang terjadi tanpa berniat untuk menengahi kedua wanita itu.“Hemp! Sayangnya lupa beli kuaci sama semangka pasti seru nonton drama mereka kalau ada kuaci dengan buah semangkanya,” gumamnya yang berdiri di sampingnya Erina.Mutia menatap jijik Arshaka, “OMG! Baru kemarin diputuskan oleh mas Dimas eh hari ini malah gandeng pria berandalan!” Cibirnya.“Saking nggak lakunya dirimu sehingga memilih pria preman pasar, urakan begajulan kayak dia!” sarkasnya perempuan itu sambil menunjuk-nunjuk ke arah Arshaka.Arshaka hari hanya memakai kaos oblong warna hitam, jaket jeans biru robek-robek dan juga celana yang robek-robek pula dengan tindik bersusun di telinga kanannya. Rambut gondrong yang diikat sebatas tengkuk lehernya seperti layaknya aktor Korea.Siapapun yang melihatnya pasti menganggap dan berpikiran yang aneh-aneh tentang siapa calon suaminya Erina sebenarnya.“Lah kalian ciwi-ciwi hanya melihat gue berpakaian seperti ini menganggap gue begajulan lah, uraka
Arshaka akhir-akhir ini jadi candu ketika melihat hidung mancung sedikit bangir milik istrinya. Dia akan menoel-noel hidungnya Erina sebelum bepergian meski hanya sekadar ke masjid.“Mas, ke masjid dulu sambil nunggu shalat dzuhur sekalian bantu-bantu orang-orang membersihkan masjid,” ucapnya Arshaka yang berpamitan kepada istrinya.Erina tersenyum sambil meraih tangannya suaminya kemudian dicium punggung tangan itu dengan takzim.“Hati-hati suamiku, doakan aku juga yah semoga kita barengan nanti masuk surgaNya,” ucapnya Erina.“Insha Allah, amin ya rabbal alamin,” Arshaka mengecup keningnya Erin penuh kasih sayang.Erina menatap kepergian suaminya,” ya Allah, mungkin inilah takdir terbaik yang digariskan oleh Allah SWT dalam hidupku, semoga cinta kami hingga til Jannah.”Erina berjalan ke arah bagian paling dalam rumah kedua mertuanya, dia berniat ingin membantu sekaligus belajar memasak dari ibu mertuanya.“Bunda, masak apaan?” Tanyanya Erina ketika sudah duduk di balai-balai belaka
Bimo dan Damar sudah mendapatkan bukti kejahatan Olivia dan perempuan yang bernama Nafisah.“Yes! Berhasil kita dapatkan bukti kejahatan mereka!” cicitnya Bimo.“Gue bakal laporan kepada Akmal, pasti dia bakalan terkejut kalau sampai mengetahui mantan pacarnya sudah berbuat tindak kriminal,” balasnya Damar sambil mengecilkan suaranya.Krek!!Suara ranting pohon berbunyi karena diinjak oleh Bimo.Damar menepuk pundak sahabatnya,” Lo kalau jalan perhatikan apa yang Lo injak!”“Mana gue tau kalau di bawah sana ada ranting kayu,” protesnya Bimo.Keduanya segera bersembunyi dibalik batang pohon mangga yang berdiri kokoh berbuah lebat itu bisa melindungi tubuh dua orang dewasa. Nafisah dan Olivia berbalik memperhatikan sekitarnya.“Lo dengar suara kayak orang jalan gak?” Tanyanya Olivia mengedarkan pandangannya ke sekeliling.Nafisah celingak-celinguk mencari kemungkinan kalau memang ada orang yang bersembunyi.“Kayaknya enggak ada itu cuma suara angin atau kucing yang berjalan,” balasnya N
Suasana yang awalnya ramai dan meriah karena penyanyi biduan yang di sawer oleh beberapa orang terhenti karena suara-suara aneh dan ghaib dari layar lebar.“Hentikan!” Teriak Pak Kepala Desa setelah melihat kalau itu adalah videonya bersama dengan wanita ani-aninya.Semua orang reflek menutup mata mereka setelah menyadari video yang diputar adalah artis utamanya adalah Pak Jamal.Di dalam rekaman video tak senonoh itu memperlihatkan adegan syur seorang perempuan muda dan om-om yang sangat mereka kenal siapa lagi kalau bukan pemimpin mereka sendiri.“Astaghfirullah aladzim itu kan pak kepala desa,” celetuk seseorang tamu.“Lailahaillallah, kenapa ada video tak senonoh seperti itu!?” Ketus seorang bapak-bapak yang mebulatkan matanya memandangi orang yang ada di dalam video itu.Tetapi, banyak juga yang penasaran dan malah semakin melebarkan matanya ingin melihat apa yang ada di dalam rekaman video itu.Banyak dari mereka malah merekam balik dan langsung mengunggah dan memposting ke sosi
Bimo dan Damar sudah mendapatkan bukti kejahatan Olivia dan perempuan yang bernama Nafisah.“Yes! Berhasil kita dapatkan bukti kejahatan mereka!” cicitnya Bimo.“Gue bakal laporan kepada Akmal, pasti dia bakalan terkejut kalau sampai mengetahui mantan pacarnya sudah berbuat tindak kriminal,” balasnya Damar sambil mengecilkan suaranya.Krek!!Suara ranting pohon berbunyi karena diinjak oleh Bimo.Damar menepuk pundak sahabatnya,” Lo kalau jalan perhatikan apa yang Lo injak!”“Mana gue tau kalau di bawah sana ada ranting kayu,” protesnya Bimo.Keduanya segera bersembunyi dibalik batang pohon mangga yang berdiri kokoh berbuah lebat itu bisa melindungi tubuh dua orang dewasa. Nafisah dan Olivia berbalik memperhatikan sekitarnya.“Lo dengar suara kayak orang jalan gak?” Tanyanya Olivia mengedarkan pandangannya ke sekeliling.Nafisah celingak-celinguk mencari kemungkinan kalau memang ada orang yang bersembunyi.“Kayaknya enggak ada itu cuma suara angin atau kucing yang berjalan,” balasnya N
“Maksudnya apa Nak? Kok kalian kayak melihat hantu saja?” Bu Ulfa sampai keheranan melihat sikap kedua anaknya.“Anu itu a-ku maksudnya anaknya Pak Jarwo kecelakaan Bunda,” jawabnya Arsyila.Arsyila dan Arshaka sampai keringat dingin melihat bundanya yang tiba-tiba muncul di belakang mereka yang secara tidak langsung mendengar apa yang mereka bicarakan.“Iya yah Bun, Romi kecelakaan bersama dengan teman wanitanya dan mereka sudah dilarikan ke RS terdekat dan katanya temannya itu meninggal dunia karena overdosis obat-obatan terlarang,” jawab Arshaka yang terpaksa mengalihkan pembicaraan.“Astaghfirullah aladzim, innailaihi wa Inna ilaihi raji'un, semoga hanya mereka yang bertindak tidak baik,ya Allah jaga dan lindungilah anak-anak kami dari perbuatan keji dan maksiat,” cicitnya Bu Ulfa yang sedih mendengar kabar buruk itu.“Amin ya rabbal alamin,” ucapnya kedua anak-anaknya.Bu Ulfa segera meninggalkan balai-balai dimana anaknya berada karena masih banyak pekerjaan yang harus dikerjaka
Perbuatan Romi tidak patut dicontoh semoga saja hanya dia warga kampung kita ini yang menjadi pecandu narkoboy,” celetuk ibu Reni.“Kampung kita tercinta ini sudah tercemar oleh Romi sungguh ini diluar nurul. Orang yang selalu menganggap dirinya paling hebat dan paling sempurna ternyata yang paling mengecewakan dan merusak citra baik kampung kita tercinta,” imbuhnya pak Budi.“Bubar barisan! Bersiap-siap istrahat karena besok kita akan merayakan pesta resepsi pernikahan Arshaka dan Bu Erina jadi pulanglah kalian beristirahat dengan tenang dan berharap saja semoga ini adalah yang pertama dan terakhir kalinya terjadi di Desa Mekarjaya,” ujarnya Pak RT.“Siap Pak Erte,” jawab mereka semua.Rumah sakit umum Daerah…Beberapa warga kampung desa Mekarjaya ikut bersama mengantar korban kecelakaan tunggal ke rumah sakit. Dimana salah satu korbannya adalah putra dari warganya.Mereka awalnya mengira keduanya hanya teler karena mabuk minuman beralkohol, tau-taunya mereka adalah pemakai obat-oba
"Hey! Gue sumpahin Lo kecelakaan!" Geramnya Shaka karena hampir saja istrinya kecebur ke dalam parit."Mas sudah, biarkan saja, lihat tuh supirnya sudah dapat balasan atas dosa-dosanya," ucap Erina sambil menunjuk ke arah mobil tersebut.Bruk!!Brak!!Semua orang yang masih terjaga di dalam rumahnya dan beberapa warga masyarakat yang bertugas meronda malam itu berlarian ke arah sumber suara dentuman yang cukup nyaring itu.“Apa yang terjadi!?”“Ada yang kecelakaan!”“Sebuah mobil merek Avanza berwarna putih menabrak sebuah pohon jati,” ucap seorang pria."Kasihan-kasihan sungguh malang nasibnya ini mobil baru lihatlah platnya masih merah," celetuk seseorang.Semua orang berlari ke arah kecelakaan itu termasuk kedua pasangan pengantin baru.“Ini namanya karma dibalas tunai! Mentang-mentang pake mobil hampir saja menabrak istriku,” gerutu Arshaka.“Kita lihat yah Mas Shaka, jangan sampai kita mengenali siapa orang yang kecelakaan itu jadi bisa secepatnya ditolongin,” ajaknya Erina.Semu
Erina dan Arshaka tersenyum canggung karena kedapatan sedang berciu*man.Pak Jarwo menatap mencemooh ke arah Shaka, “Astaghfirullah aladzim Shaka apa kamu sudah tidak punya rumah sampai-sampai melakukannya di tempat seperti ini!?” sarkas Pak Jarwo suaminya ibu Jamila.“Pak Jarwo sewot amat Pak, kayak bapak tidak pernah menjadi pengantin baru saja,” balasnya Adit sambil memperbaiki letak sarungnya yang melintang di tubuhnya.“Iya nih Pak Jarwo lemes amat itu mulut. Apa bapak tidak pernah diposisinya Nak Arshaka jadi pengantin baru? Wajarlah mereka berbuat seperti itu lagian mereka sepasang suami istri, hanya saja mereka berdua melupakan tempat yang seharusnya mereka pakai untuk berciuman,” sanggah Pak Joko sambil terkekeh melihat kedua pasutri itu.Erina memegangi tangannya Arshaka karena dia cemas kalau suaminya sampai marah mengingat usia Arshaka yang terbilang masih sangat muda.“Gue enggak apa-apa santai saja istriku,” cicitnya Arshaka.Arshaka menatap Erina sambil tersenyum seolah
Acara pesta rakyat yang digadang-gadang akan berlangsung meriah dan besar itu persiapannya hampir rampung sepenuhnya.Bahkan Pak Raffi sebagai orang terpandang di Desa Mekarjaya mengundang beberapa artis kota untuk mengisi dan memeriahkan pesta hajatan tersebut.Erina berpamitan kepada para tetangga setelah dirasanya cukup lelah dan mengantuk. Kedua adik-adiknya dan beberapa sepupunya ikut membantu meskipun mereka hanya kebanyakan menonton.“Mas temani aku yah ke belakang,” pintanya Erina yang melihat suaminya duduk di atas tepian ranjang.“Kamu mau ngapain?” Tanyanya Shaka.“Mau mandi, nggak nyaman kalau nggak ada kamu yang temani. Boleh yah?” rengeknya Erina dengan bermanja-manja di lengan suaminya.Arshaka segera menyimpan ponselnya ke dalam saku celananya karena dia hendak ke masjid untuk shalat berjamaah isya tapi, belum masuk waktu shalat isya.Erina diam-diam memindai penampilan dari suaminya,” ngomong-ngomong pakaiannya Mas berbeda dengan apa yang Mas pakai ketika di kota deng