Share

Bab 13 — Astaga, Tuan!

"Siapa?" tanya Kiana waspada. Tidak ada yang terlihat di depannya kecuali kegelapan. Hanya ada secercah cahaya dari bawah lampu di depan sana.

"Saya," ucap Ghazlan.

"Pak Ghazlan?"

"Iya, saya."

"Kenapa bapak ada di sini?" tanya Kiana. Dia berdiri, terkesiap karena suara langkah kaki yang berkecipak dengan air terdengar mendekat.

"Boleh saya pinjam ruang tamu?"

Beberapa saat Kiana bisa melihat penampakan wajah Ghazlan yang basah. Pria itu menyeringai sembari menyapu rambut depannya yang kebasahan.

Kiana meringsut ke pintu, membukanya. Dia menunduk begitu tatapannya beradu dengan pria yang resmi menjadi suami sirinya itu. "Bapak butuh sesuatu?"

"Sebenarnya butuh handuk. Boleh saya pinjam?"

Kiana memutar tubuhnya ke belakang. Dia sudah berjalan untuk naik ke kamarnya ketika Anita muncul dengan wajah bingung.

"Ada tamu, Bu Kia?" tanyanya.

"Pak Ghazlan minta handuk."

"Handuk?" Spontan saja mata Anita mendelik. "Untuk apa? Kenapa tiba-tiba minta handuk, Bu Kia?"

"Mengeringkan rambutnya, M
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status