Share

Kesetiaan

Reisa menatap wanita itu dari kejauhan. Ini sudah gelap. Harusnya semua pasien di rumah sakit kembali ke kamar, bukannya berjalan-jalan di lorong yang mulai sepi.

Reisa beralih posisi, melihat dari tempat yang agak tertutup. Sehingga orang yang sedang dia intip sekarang tidak menyadari keberadaannya.

Wanita itu sedang mencoba berdiri dengan kakinya yang lemah, dibantu seorang perawat dan seorang lelaki. Dia tampak kesulitan dan meringis kesakitan, terjatuh lalu dipapah untuk berdiri kembali.

Setitik air mata Reisa menetes melihatnya. Tak dapat dibayangkan jika berada di posisi seperti itu. Mungkin dia akan mengalami depresi berkepanjangan.

Apalagi wanita itu seorang dulunya cantik juga seksi menggoda. Pastilah berat baginya mendapati kondisi yang cacat. Wajahnya yang mulus itu berbalut perban, dengan luka yang sepenuhnya belum sembuh. Walaupun begitu, aura kecantikannya tetap terpancar.

Reisa membalik badan, tak sanggup melihat itu lebih lama. Andra belum mengatakan sepatah kata seja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status