Share

Dokter Andreas

Andreas memandang raut sendu yang sejak tadi diperiksanya. Bibir Helena masih pucat. Tubuhnya masih lemah walaupun sudah ada sedikit rona merah di wajahnya.

Helena memasrahkan diri saat cairan bening itu disuntikkan ke infusnya. Menimbulkan denyut pada bagian yang tertanam jarum di kulitnya.

"Sakit?"

Andreas bertanya. Ada rasa iba dalam hatinya saat melihat Helena memejamkan mata hingga dahinya berkerut. Jenis obat ini memang menimbulkan rasa nyeri setiap kali disuntikkan.

Helena mengangguk. Matanya menatap pada lelaki tampan berjas putih di hadapannya. Ada stetoskop yang menggantung di lehernya.

Kulit Andreas lebih putih dan bersih, berbeda dengan Andra yang cenderung gelap. Hanya saja, Andra lebih terlihat maskulin dengan penampilannya yang jantan dan berotot.

Andreas merupakan sosok yang tenang dan teratur. Sedangkan Andra cenderung cuek dan blak-blakan. Ada rambut halus yang tumbuh di sekitar rahang kokohnya. Juga kacamata yang membingkai wajah, membuatnya terlihat smart.

"Jan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status