Share

14. Tawaran yang Menjijikkan

Setelah acara selesai, Tiara berbaring di kamar karena merasa begitu lelah. Hari itu adalah hari yang sangat panjang. Penuh dengan tamu, memasak, dan berusaha memenuhi segala kebutuhan semua orang.

"Lelahnya. Hari ini benar-benar luar biasa."

Tiara hanya ingin tidur, membiarkan tubuhnya beristirahat setelah seharian bekerja keras. Namun, keinginannya terganggu ketika pintu kamar tiba-tiba saja terbuka.

Ningsih masuk dan mendekati Tiara dengan nampan berisi makanan. Raut wajah wanita paruh baya itu juga tampak kelelahan.

"Tiara, tolong antarkan ini ke kamar Den Arya."

"Sekarang?"

"Tentu saja. Memangnya besok?" tanya Ningsih dengan sewot.

Tiara membuang pandangan karena kesal. Entah mengapa semua orang di rumah ini selalu membuatnya kesal.

"Dari tadi Den Arya belum makan," ucap Ningsih dengan nada penuh desakan.

Tiara memandang nampan itu dengan ragu, lalu menggelengkan kepala.

"Aku capek sekali, Bik. Apa ndak bisa orang lain?" pinta Tiara memohon.

"Semua orang juga capek. Aku bahk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status