Share

21. Hinaan Tanpa Pembelaan

"Apa benar kau hamil?"

Tiara terdiam, lalu mengangguk lemah. Wanita itu bahkan mengusap perutnya dengan lembut untuk melihat reaksi Arya.

Jika Arya memang tak peduli kepadanya, setidaknya lelaki itu memperhatikan calon anaknya kelak. Sayanganya, yang Tiara dapatkan hanya sikap dingin dan ketidakpedulian.

"Gugurkan!"

"Den--"

"Malam itu aku mabuk, jadi aku melakukannya. Jangan berpikir aku akan kasihan padamu sekalipun statusmu adalah istriku."

Arya menatap Tiara dengan tajam. Ucapannya barusan menegaskan bahwa dia tak akan bertanggung jawab atas janin yang ada di kandungan wanita itu.

"Aku akan memberimu uang dan meminta Karjo mengantarmu ke tempat itu."

Tiara kembali tersentak. Tubuh wanita itu gemetaran menahan emosi. Jika tak ingat resiko, maka dia akan berteriak dan mengamuk kepada Arya.

"Ingat, Tiara. Kau hanya pembantu di rumah ini."

Arya kembali menegaskan.

"Jangankan mengakui anak itu. Aku bahkan tak sudi mempunyai darah daging dari anak pembunuh bapakku!"

***

Pagi itu, dap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status