Share

26. Memberitahu, Bukan Meminta izin

Arya duduk di ruang meeting besar bersama para manager pabrik. Lelaki itu memimpin rapat pembahasan yang terasa begitu monoton di tengah tekanan yang menghantui pikirannya.

Di depannya, layar proyektor menampilkan laporan tahunan, tetapi pikirannya terus melayang ke tempat lain, terutama tentang Tiara. Wanita itu telah menghilang dan Arya tak bisa berhenti memikirkan keberadaannya.

Suara dering telepon tiba-tiba memecah konsentrasi Arya. Ponselnya bergetar di atas meja. Arya menunduk sejenak, melihat layar yang menunjukkan panggilan dari polisi kota.

Tangannya dengan cepat meraih ponsel itu. Sementara para direksi di ruang meeting memandangnya dengan bingung.

"Maaf, ini penting," Arya berkata singkat, sebelum beranjak dari kursinya dan melangkah keluar ruangan untuk menjawab panggilan tersebut.

"Ya, halo?" suaranya tegang, penuh harap akan kabar tentang Tiara.

"Pak Arya, ini dari kantor polisi kota. Kami sudah melakukan pencarian lebih lanjut, dan ada perkembangan kecil. Kami menemu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status