Ibu Susu untuk Madu Suamiku

Ibu Susu untuk Madu Suamiku

last updateLast Updated : 2025-04-28
By:  Rosa UchiyamanaUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
14 ratings. 14 reviews
128Chapters
21.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Menikah dengan Kai bukanlah impian Kira. Pernikahan itu terjadi karena peristiwa kelam, tanpa cinta, tanpa kebahagiaan. Bahkan saat mengandung anak mereka, Kai tetap tak peduli. Hingga malam itu tiba, Kira kehilangan bayinya. Sendirian, tanpa suami di sisinya, tanpa tangan yang menggenggamnya. Beberapa minggu setelahnya Kai akhirnya mencari Kira. Dengan hati yang masih rapuh, Kira datang ke rumah sakit dan berpikir suaminya sedang dalam bahaya. Namun, yang Kira temukan justru pemandangan yang membuat ia ingin mengakhiri hidupnya saat itu juga. Kai memiliki anak dari wanita lain. “Jadilah ibu susu untuk anakku,” ucap Kai pada Kira tanpa perasaan. Haruskah Kira tetap bertahan dalam pernikahan itu, atau pergi membawa luka yang tak mungkin sembuh?

View More

Chapter 1

1. Kehilangan

Di dalam ruang persalinan itu, Kira berjuang sendirian. Ia meringis kesakitan, tangannya hanya mencengkeram tepian ranjang bersalin. Tidak ada tangan yang dapat ia jadikan pegangan. Tidak ada suami yang dapat ia jadikan sandaran. Kaisar—suaminya, tidak hadir di sini, bahkan sejak awal pernikahan, Kai tidak menginginkan Kira, apalagi anak yang dikandungnya.

Tapi, Kira masih merasa semua baik saja, karena setidaknya, sebentar lagi bayi di perutnya akan menemaninya.

“Tolong... sakit...,” erang Kira, air matanya meluruh membasahi pipi.

Dokter dan perawat bersiap di sampingnya. “Tarik napas dalam, Bu Kira. Sedikit lagi... dorong.”

Dengan sisa-sisa tenaga yang dimiliki, Kira mendorong sekuat tenaga. Hingga akhirnya bayi itu lahir.

Namun, sesuatu yang mengerikan terjadi.

Ruangan yang seharusnya dipenuhi tangisan bayi itu kini terasa sunyi. Amat sunyi.

Wajah Kira yang pucat seketika memandangi bayi mungil dalam pelukan dokter. “Kenapa dia tidak menangis?” tanyanya panik.

Dokter dan perawat saling pandang satu sama lain. Lalu dokter memerika kondisi bayi dan berusaha membuat si bayi mengeluarkan tangisan. Detik demi detik berlalu bagaikan berabad-abad bagi Kira.

“Mohon maaf, Bu Kira. Bayi Anda tidak bernyawa saat dilahirkan,” ujar sang dokter dengan penuh penyesalan beberapa saat kemudian.

Dunia Kira hancur dalam sekejap. Tubuhnya menggigil hebat.

Ia menatap kosong ke arah bayi yang tidak sempat ia peluk, tidak sempat ia dengar tangisannya. Hatinya seperti dihantam batu besar yang menghancurkan seluruh harapannya.

“Tidak... tidak mungkin,” gumamnya lirih, menolak kenyataan yang baru saja dokter katakan.

Tangannya terulur dengan gemetar, ingin menyentuh anaknya, ingin membuktikan bahwa semua ini hanya mimpi buruk. Namun, saat jari-jarinya menyentuh kulit mungil itu, tubuhnya benar-benar terasa dingin. Tidak ada kehangatan. Tidak ada napas kecil yang seharusnya terasa.

Tangis Kira pecah. Ia menjerit, merasakan kehilangan yang begitu menyakitkan.

Hingga pandangan Kira tiba-tiba terlihat gelap.

Kira pingsan sebelum ia sempat memeluk bayinya yang terbujur kaku.

Kira baru siuman ketika ia sudah dipindahkan ke ruang perawatan. Ruangan itu terasa sunyi dan dingin. Kira merasakan hatinya hampa. Tatapannya kosong.

Lantas diraihnya ponsel yang teronggok di atas rak samping ranjang. Mungkin perawat yang sudah membantu menaruh ponselnya di sana, pikir Kira.

Dengan tangan gemetar ia mencari nomor telepon Kai, suaminya. Lalu menghubunginya. Namun, panggilan Kira ditolak tepat didering ketiga. Ia ingin mengabarkan bahwa bayi mereka telah meninggal dunia. Namun, Kira merasa yakin bahwa itulah kabar yang ingin didengar oleh suaminya. Kai tidak pernah menginginkan bayi itu sejak awal.

Kira menjatuhkan ponsel dari telinga begitu panggilannya kembali ditolak untuk kedua kali. Ia tidak memiliki siapa-siapa. Satu-satunya anggota keluarganya adalah ibunya, yang kini sedang terbaring lemah di ruang ICU.

Dulu, Kira terpaksa menikah dengan Kai karena kehadiran bayi dalam kandungannya setelah peristiwa kelam yang terjadi pada suatu malam. Kai menikahinya atas dasar tanggungjawab dan dipaksa oleh sang kakek. Kai merupakan seorang CEO di perusahaan raksasa, sang kakek mengancam akan melengserkan Kai dari jabatannya sebagai CEO jika tidak mau bertanggungjawab atas kehamilan Kira. Tepat di bulan keenam pernikahan mereka, kakek Kai meninggal dunia.

“Anakku... aku harus menemui anakku...,” gumam Kira setelah ia keluar dari lamunannya.

Saat Kira akan turun dari ranjang pasien, ia terkejut saat mendapati ada sesuatu yang basah merembes dari dadanya. Itu adalah ASI. ASI yang seharusnya ia berikan kepada putranya yang belum sempat ia peluk sampai saat ini. Air mata Kira kembali mengalir mengingat kematian putranya.

Ia mencabut jarum infus dari punggung tangannya. Dengan langkah sempoyongan, ia berjalan keluar dari ruang perawatan. Mengabaikan rasa sakit setelah proses persalinan. Kira melangkahkan kakinya di lorong rumah sakit dengan air mata yang terus mengalir.

“Permisi! Tolong menyingkir! Ada pasien yang akan melahirkan!” seru seseorang dari arah belakang Kira diiringi derap langkah kaki yang saling berlari dan roda brankar yang didorong dengan cepat.

Belum sempat Kira menyingkir, salah seorang dari rombongan itu menyenggol Kira hingga Kira terjatuh ke lantai dan memekik kesakitan.

Kira mendongak, menatap nanar ke arah wanita hamil yang akan melahirkan—yang ada di atas brankar tersebut. Hatinya semakin pilu, air matanya mengalir kian deras menahan segala rasa sakit yang menghujam hati dan tubuhnya.

Di saat dirinya kehilangan anaknya yang tak sempat ia peluk, di sisi lain ada wanita yang akan menyambut kelahiran anaknya dengan sukacita, bahkan ditemani suaminya. Terlihat dari tangan wanita itu yang digenggam erat oleh seorang pria.

Perlahan, dengan tubuh yang lemah, Kira bangkit dari lantai. Ia harus pergi menemui anaknya, di ruang jenazah, ruangan yang seharusnya tidak ia kunjungi sebagai seorang ibu yang baru saja melahirkan.

Dengan langkah terseok-seok Kira menyeret langkahnya menyusuri koridor rumah sakit. Hingga ia tiba di dalam ruangan yang terasa dingin itu dengan aroma khas yang menyengat hidungnya.

Dan di sana, di atas meja panjang beralas kain putih, terbaring sesosok bayi mungil yang telah dibungkus kain kafan.

Kira melangkah mendekat. Perlahan ia duduk di kursi di samping meja, menatap wajah mungil itu yang membiru.

Bahu Kira berguncang hebat. Isakannya pecah tanpa bisa ia tahan lagi.

“Maaf... Maafkan Mama, Aksa....”

Kira meraih tubuh kecil itu ke dalam pelukannya.

Dingin.

Tak ada lagi kehidupan di sana.

Setelah melalui berbagai proses untuk kepulangan jenazah, bayi bernama Aksa itu kini diantarkan oleh ambulance menuju tempat pemakaman.

Kira tak berhenti menangis di samping anaknya yang terbujur kaku itu.

Kira kembali menelepon Kai. Dan kali ini panggilannya terangkat di dering keempat.

“Halo?” Suara dingin Kai menyapa telinga Kira.

Kira menggigit bibir bawahnya, mencoba menahan isak tangis yang akan keluar. “Mas, aku... aku sudah melahirkan,” lirihnya dengan hati perih. Ia tidak yakin Kai akan senang dengan kabar tersebut. Namun ia tetap harus menyampaikannya.

“Lalu?”

“Anak kita ... anak kita meninggal, Mas.” Tangis Kira kembali pecah. “Sekarang... sekarang aku sedang dalam perjalanan. Aksa—maksudku bayi kita akan segera dimakamkan.”

Hening. Tidak ada tanggapan apapun dari seberang sana.

“Mas? Kamu dengar aku, ‘kan?” tanya Kira, memastikan Kai masih berada di sana. “Mas, aku mohon, dia anakmu juga. Seenggaknya datanglah ke pemakamannya.”

Masih hening. Kira tidak tahu apa yang tengah dilakukan dan dipikirkan Kai saat ini.

Hingga akhirnya terdengar Kai menghela napas kasar. “Aku tidak bisa datang. Urus saja pemakaman anakmu sendiri. Dia bukan urusanku,” ucap Kai dingin, yang membuat hati Kira terasa seperti dicabik-cabik mendengarnya.

***

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
NACL
telat nemu bukunyaaaa bagus bagus bagus bagus sesek napas bacanya nih
2025-04-26 21:53:00
0
user avatar
Pravita Dian
ceritanya bagus banget....suka...️
2025-04-26 15:41:28
1
user avatar
Rich Mama
keren banget novelnya. recommended :*
2025-04-19 18:12:07
2
user avatar
JaNJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
ceritanya bolehlh menarik untuk meningkatkan darah tinggi......sesuai untuk golongan darah rendah...
2025-04-19 02:06:37
2
user avatar
TempeLovers TahuLovers
bacalah kalau mau tahu jalan ceritanya
2025-04-17 14:44:16
2
user avatar
Pravita Dian
novelnya bagus bangeettt....aku suka aku suka
2025-04-16 15:23:01
2
user avatar
Langit
bagus banget, ngaduk2 emosi tapi kalo dilihat dari ciri khas penulis kayanya mau disakitin model apapun bakalan rujuk sih kyak 4 novel yg terdahulu, terlalu muluk sama ngelunjak ga sih kalo aku minta buat akhir cerita kira sma kai ini sad ending aja ga usah bersama. kira terlalu baik.
2025-04-04 22:43:13
1
user avatar
Langit
sakit banget tiap baca tpi kalo ga dibaca makin pusing karena penasaran, semoga aja ttep kyak jdul cuma ibu susu SEMENTARA dan ga berkelanjutan hub sma kai. sakit jiwa aku bacanya klo bagian violet sma kai. pokoknya kiara harus bahagia TANPA kai
2025-03-30 05:03:58
1
user avatar
lullaby dreamy
demi apa ini nyakitinnya brutal bgt dr cerita² yg prnh kak ocha buat . baru baca sinopsis aja udh kpengen lambaikan tangan kearah kamera . bgtu udh baca ke 10 bab, fix lgsg kibarkan bendera putih..gak kuaatt T.T trlalu nyakitin hati bacanya, lead malenya brengsek luar biasa . nunggu tamat aja sptnya
2025-03-10 15:29:48
33
user avatar
lullaby dreamy
gila bgt sih nii cerita, sukses buat perasaan nyesek pas baca n' sakit hati bgt sm Kai . blm apa² udh diserang dgn kisah yg menyayat hati bgt . dr smua lead male yg brengsek mcm, Auriga, archer, Davin n' Oliver . fix ini menduduki peringkat no.1 yg luar biasa brengseknya . sakit bgt thor bacanya T_T
2025-03-10 12:18:00
6
user avatar
Zhen Zhen
lg bc sinopsisnya aza sudah sesakk didada thor
2025-03-09 21:51:30
1
user avatar
fauziah Zie
sakiiiiitt hati bgt bacanya. Lead male nya jahatnya lebih² dr Oliver & Davin. Musti sabaarrr bacanya, stock tissue jgn lupa. :(
2025-03-09 00:33:59
1
user avatar
eksa viera
menarik banget.. tapi harus nahan emosi bacanya wkwkwk bertambah satu lagi daftar dosa Kai pada Kira yg secara tak langsung membiarkan bayi Aksa meninggal, semoga setelah ini akan ada fakta² mengejutkan yang akan buat Kai menyesal sampai ke tulang²nya krn telah menyia²kan Kira dan bayi Aksa.
2025-03-07 22:38:20
1
user avatar
Valenka Lamsiam
ceritanya sangat menarik. semoga kai dapat karma yang menyakitkan, semoga dia selalu dihantui rasa bersalah terhadap putra darah dagingnya yang sudah dia abaikan bahkan tak mau meliatnya sampai putranya dimakamkanpun. dan semoga kira segera mendapatkan kebahagiaan.
2025-03-07 20:43:12
7
128 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status