Share

16. Tanpa Restu Keluarga

Acara kemarin sudah selesai dan berjalan dengan lancar. Halaman depan rumah besar keluarga Diningrat yang tadinya penuh, kini kembali bersih seperti semula.

Arya berdiri di teras. Tangannya terlipat di dada, memandang ke arah pintu pagar. Lelaki itu mengawasi orang-orang masih hilir mudik mengangkut barang.

Keluarga besarnya sedang menikmati sarapan di dalam. Sebentar lagi mereka akan pulang. Arya termenung sejenak, mencoba menyakinkan diri atas apa yang akan dia utarakan nanti.

Momen berkumpulnya keluarga besar jarang terjadi. Mungkin, inilah saatnya dia bicara.

Arya mengumpulkan semua keberanian yang tersisa dan berjalan ke ruang tamu, tempat keluarganya berkumpul.

Di sana ada kakeknya—ayah dari bapaknya—datang dari luar kota dan terlihat paling tenang di antara mereka.

Kakek duduk di kursi dengan tongkatnya tergeletak di samping. Sementara tante, om dan sepupunya duduk makan sembari berbincang.

Arya berdiri tegak di tengah ruangan, lalu duduk di sebelah kakenya. Saat lelaki it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status