Share

19. Hamil

“Maafkan aku,” ucap Thomas lirih. “Aku janji enggak akan menyembunyikan apapun lagi darimu.”

Thomas menjulurkan sebuket bunga lily di hadapan istri pertamanya.

Sedari tadi, Vivian memasang tampang datar. Namun pada akhirnya dia luluh juga dengan wajah Thomas yang nampak nelangsa.

Tersirat rasa penyesalan yang dalam di raut Thomas, Vivian tahu itu.

Lantas Vivian menghela napas pelan, menerima bunga itu dan tersenyum tipis. Thomas menggandeng tangan wanita itu, mengajaknya kembali pulang ke kediaman Adijaya.

Malamnya, Vivian sudah berbaring di ranjang dengan lingerie merah menerawang, menunggu Thomas yang masih di kamar mandi.

Jemari Vivian mengetikkan sesuatu di ponselnya. Lantas, dia tersenyum sinis.

Wangi semerbak menyeruak saat Thomas keluar dari kamar mandi, hanya dengan berbalut handuk yang melingkar di pinggangnya.

Dada bidang pria itu nampak masih sedikit basah. Dia langsung mendapati istri pertamanya melempar senyum menggoda sambil memilin-milin rambut.

Perlahan Vivian bangkit,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status