Share

23. Pria dari Masa Lalu

“Ibu…” Kirana memeluk Ratna dengan erat, menghirup dalam-dalam wangi khas ibunya yang sudah lama dia rindukan.

Terakhir Kirana bertemu Ratna, wanita setengah baya itu terbaring tidak berdaya di IGD.

“Sayangku…” Ratna mengusap punggung putri kesayangannya itu. Lantas, mereka saling bertatapan penuh haru.

“Aku senang keadaan Ibu membaik. Lihat, Ibu bisa tersenyum sekarang,” Kirana merapikan beberapa helai rambut Ratna yang mencuat.

“Semua berkat kamu, Nak. Tapi kenapa wajahmu pucat? Kamu sakit?”

Kirana menggeleng. Sebenarnya dia masih lemas. Pagi tadi dia dilanda morning sickness, namun dia tidak bisa menunggu lama. Dia sangat merindukan ibunya.

“Sebenarnya…aku sedang hamil muda, Bu…”

“Be-benarkah? Astaga…”

Kirana tersenyum tipis. “Satu per satu kesepakatan kontrak itu sudah kupenuhi, Bu. Jadi, sekarang Ibu tenang saja dan fokus pada penyembuhan kanker Ibu. Semua biaya biar aku yang tanggung.”

Namun binar mata Ratna meredup. “Nak, Ibu merasa begitu bersalah. Tidak seharusnya kamu menj
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status