Share

Bab 84

PENDEKAR Lebah Maut mengeluh tertahan. Merasakan sesak yang tiba-tiba saja membungkus jalur pernapasannya. Tubuhnya yang masih oleng kembali terjajar mundur. Lalu jatuh duduk di tanah.

Seta yang tengah kesetanan tak peduli pada keadaan lawan. Sang prajurit sudah menyerbu lagi. Siap mengirim serangan pamungkas nan mematikan.

Namun belum lagi serangan sang prajurit mengenai sasaran, terdengar seruan Ki Sajiwa.

“Cukup, Seta! Lawanmu sudah tak berdaya,” ujar petapa dari Teluk Lawa tersebut.

Seta sontak hentikan gerakannya.

Sambil menunjukkan air muka keheranan, Seta balikkan badan. Menatap dengan sorot mata menuntut penjelasan pada Ki Sajiwa di belakangnya.

Sebelah tangan yang sudah terangkat, siap menghajar lawan dengan sabetan pedang, perlahan-lahan diturunkan. Senjata tersebut lantas disarungkan ke dalam warangka di pinggang.

Sementara sang petapa dari Teluk Lawa melangkah ke depan. Mendekati Pendekar Lebah Maut yang masih

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status