Share

Bab 83

DISERANG begitu rupa Ki Sajiwa masih tenang-tenang saja. Bahkan dengan sikap tak acuh tubuhnya malah berbalik. Menghadap ke arah Seta, dan sekaligus jadi membelakangi datangnya serangan.

Terang saja Pendekar Lebah Maut tambah meradang. Tokoh silat istana itu merasa benar-benar disepelekan. Terlebih ia tak kenal siapa adanya lelaki tua tersebut, sehingga sempat memandang enteng.

“Bangsat! Tua bangka satu ini benar-benar banyak lagak. Tidak ada ampun lagi baginya,” desis Pendekar Lebah Maut dalam hati.

Selagi tubuhnya melayang ke arah Ki Sajiwa, telapak tangan si pendekar yang sedari terkembang melepas pukulan andalannya.

Srat! Srat!

Segumpal serat halus melesat keluar dari ujung pergelangan tangan Pendekar Lebah Maut. Bergerak cepat dan dalam sekejap sudah mengembang lebar menjadi sebuah jaring besar.

Sementara itu Ki Sajiwa yang diserang sudah berada di sebelah Seta. Ditepuk-tepuk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status