Share

Bab 82

SEKALI tangan Ki Sajiwa bergerak meremas, terdengar suara benda keras diremuk. Pendekar Gonggo Cemeng meraung setinggi langit. Tubuh tokoh silat istana itu tampak bergetar hebat.

Rasa sakit yang teramat sangat membuat mata Pendekar Gonggo Cemeng berair. Butiran-butiran keringat sebesar biji jagung juga membasahi sekujur wajahnya yang berubah merah padam.

“Orang tua keparat! Kau meremuk tulangku!” jerit tokoh silat istana tersebut.

Sekuat tenaga Pendekar Gonggo Cemeng berusaha menarik lepas lengannya yang dicengkeram orang. Tapi Ki Sajiwa menahan lebih kencang lagi. Tarikan Pendekar Gonggo Cemeng jadi terasa sia-sia belaka.

Melihat kawannya diperlakukan begitu rupa, Pendekar Lebah Maut bersama Lembu Segara dan Wirama jadi meradang.

“Tua bangka bangsat! Kau harus mati di tangan kami!” maki Lembu Segara menggeram marah.

Lalu tanpa aba-aba perwira rendah Kerajaan Jenggala itu menyerbu Ki Sajiwa, bersamaan dengan serangan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status