Share

Part 6. Mengesalkan

Ancala terbatuk mendengar ucapan Tera yang ngawur. Lelaki itu baru saja menelan sate telur ketika Tera mengatakan hal itu secara berapi-api. Bukan hanya itu, gadis itu juga menatap Ancala dengan sinis. Dia seolah tengah mengatakan kepada Ancala harus berhati-hati. Sedangkan Gemi, gadis itu justru entah kenapa merasa terhibur dengan ucapan Tera. Nasi yang tadinya hanya dimainkan, kini dia makan dengan lahap.

Membuka lagi nasi bungkus yang sebesar kepalan tangan itu dan menikmatinya. Tiba-tiba saja, senyumnya terlihat. Ada sedikit kikikan yang keluar dari mulutnya, sehingga empat orang yang ada di sana menoleh ke arahnya. Tampak bingung.

“Apa yang lucu, Mbak?” tanya Tera.

Gemi kali ini tidak lagi menunduk. Dia mengangkat wajahnya, menatap Tera dan Laksa bergantian. “Idemu bagus, Ter. Aku jadi mikir, bagaimana kalau kita ke dukun dan buat dia jadi impoten?” ekspresi antagonisnya keluar. Seringaiannya pun keluar keji. Namun ucapan selanjutnya membuat haru. “Tapi aku ‘kan bukan orang ja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status