Beranda / Pernikahan / Bahagia Tanpamu, Mas! / Kedatangan Ibu Mertua

Share

Kedatangan Ibu Mertua

Gemercik air hujan menjadi sebuah nyanyian pagi ini. Suara katak menyambut pagi yang masih terlihat gelap. Ya, hari ini sang mentari seolah malu untuk menatap dunia. Atau lebih tepatnya awan mendung yang menghalangi hangatnya sinar matahari.

Saat ini cuaca tidak bisa lagi di tebak. Siang panas, sorenya hujan lebat. Seperti saat ini tiba-tiba hujan menguyur saat mentari siap muncul dari peraduan.

Hidup seorang diri membuatku jarang masak. Biasanya sarapan hanya beli nasi uduk di gang depan. Namun karena hujan membuatku enggan keluar rumah. Mau tak mau harus masak sendiri.

Beras sudah kumasukkan ke magic com. Tinggal menunggu hingga matang dengan sendirinya. Kemajuan teknologi membuat kegiatan memasak jauh lebih cepat. Tapi anehnya masih banyak orang yang tidak suka memasak. Ya, begitulah manusia. Lebih memilih instan tinggal makan tanpa harus ribet di dapur.

Kukeluarkan bandeng yang kemarin kubeli. Untung saja kemarin sempat belanja di abang tukang sayur. Kalau tidak makan apa aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status