Share

Pov Wahyu 2

.

Aku masih berjalan hingga berada di depan jalan raya. Berharap segera mendapatkan ojek karena tubuhku sudah tak kuat jika harus berjalan lebih jauh lagi. Ponsel tak sempat ku bawa. Masih tertinggal di atas nakas.

Keringat dingin sudah membasahi sekujur tubuh. Kaki semakin gemetaran karena dari tadi belum terisi makanan, belum lagi diare yang tak kunjung berhenti. Ku putuskan untuk duduk di bawah pohon, mengistirahatkan tubuh sejenak. Rasa lelah membuatku terlelap.

Samar- samar terdengar adzan dhuhur berkumandang. Membuka mata perlahan. Namun belum terbuka lebar sudah ku tutup kembali. Sinar matahari membuat mataku terasa sakit. Mungkin terkejut. Mengerjapkan mata, beradaptasi dengan sinar mentari.

Aku terkejut melihat di bawah kaki ada uang receh. Apa aku seperti pengemis hingga layak dikasihani? Sungguh memalukan. Kemana Wahyu yang dihormati dan disegani? Aku bahkan sudah dianggap orang tak mampu.

Ku ambil uang recehan itu,ada dua belas ribu dalam bentuk koin. Berdiri sambil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status