Share

Melamar

Aku hembuskan napas kasar. Kesal. Apa susahnya menunggu barang sebentar. Tinggal satu pola lagi dan semua selesai. Namun diganggu teriakan kakakku.

Aku berjalan sambil menghentakkan kaki. Seketika mulutku terbuka lebar melihat tamu yang datang.

Kututup mata dengan kedua tangan berharap ini hanya mimpi belaka. Dan saat membuka mata

sebuah spanduk bertuliskan "WULAN, MAU KAH MENIKAH DENGANKU? MENJADI IBU UNTUK DIANA, NAURA DAN ANAK-ANAK KITA" hilang seketika.

Tapi sayang, saat membuka mata, tulisan itu masih menempel di mobil Mas Bagus. Bahkan semakin terlihat jelas.

Ya Allah, mimpi apa aku semalam? Hingga Mas Bagus datang dengan spanduknya. Apa dia tak memiliki urat malu? Apa dia tak takut reputasinya akan hancur karena spanduk?

Saat ini justru reputasiku yang akan hancur. Bagaimana tanggapan para tetangga padaku? Halaman rumah yang tadinya sepi kini dipenuhi emak-emak yang penasaran dengan Mas Bagus. Lebih tepatnya spanduk yang menempel di mobil mahalnya.

Astaga! Ada-ada saja or
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status