Share

Takut

"Kau tahu, Lan. Cinta itu tak mengenal waktu dan alasan. Karena sejatinya rasa itu hadir lalu mengalir dengan sendirinya. Aku mencintaimu dan ingin serius, maka dengan itu aku melamarmu di depan Mas Rohmad."

Aku tertegun. Kata-kata nya mampu membungkam mulut ini. Lalu dengan alasan apa aku menolaknya?

"Beri waktu karena aku tak bisa menjawab saat ini juga."

Lengkungan bibir terlihat di wajah penuh kharisma. Apa dia pikir masih memiliki harapan? Ah, entahlah.

"Naura, kita pulang yuk sayang." Mas Bagus jongkok mengelus punggung tangan gadisnya.

"Aura aura bobog sama akak Ana," celoteh Naura lalu berlari dan bersembunyi di balik punggung Diana. Namun tetap saja terlihat karena tubuh putriku kecil tak seperti Aqila.

"Besok kita main ke sini lagi ya nak. Sekarang kita pulang dulu."

"Gak au. Aura mau di cini aja!"

Mas Bagus terus saja merayu Naura agar mau pulang. Namun hasilnya sia-sia. Gadis kecil itu masih kekeh untuk tetap di sini. Mas Bagus semakin merasa tak enak hati dengan tin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status