Share

Ini Dia Dalangnya 2

"Wulan, kok bengong." Sebuah tepukan di pundak membuatku tersadar.

Astaga, malu sekali saat ketahuan menatap Mas Bagus hingga tidak berkedip. Bisa besar kepala Mas Bagus nanti.

"Eh, itu Mas, em... Mari masuk!" Aku semakin salah tingkah saat lelaki yang berhasil mencuri hati tersenyum ke arahku.

Mas Bagus masuk dengan membawa empat paper bag. Kami berjalan berjajar tanpa saling sapa. Rasa malu membuatku memilih diam tanpa suara.

"Papa datang!" teriaknya membuat anak-anak mencari sumber suara.

Tanpa diminta Naura berlari memeluk ayah kandungnya, mencurahkan rasa rindu karena dua hari tidak bertemu.

"Ini oleh-oleh-oleh dari papa." Mas Bagus memberikan satu orang satu paper bag.

Tunggu, dia menyebut dirinya papa untuk Naura atau Diana juga Akbar? Astaga! Kenapa pikiranku melayang ke mana-mana?

"Ini untukmu," Mas Bagus memberikan satu paper bagian berwarna merah padaku.

"Apa ini, Mas?"

"Boleh di buka semuanya."

Anak-anak antusias membuka paper bagian yang ada di tangan masing-mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status