Beranda / Pernikahan / Bahagia Tanpamu, Mas! / Malam Pertama yang Gagal

Share

Malam Pertama yang Gagal

"Mau dihapuskan keringatnya, sayang?" bisiknya tepat di telinga kiriku.

Segera ku hapus keringat menggunakan tisue. Ya ampun, Mas Bagus pasti tahu jika aku gugup dan salah tingkah.

"Ini belum malam lho, jangan terlalu gugup begitu,"bisiknya sambil mengerlingkan mata padaku.

Semua tingkah Mas Bagus kembali mengingatkanku pada Mas Wahyu. Dulu saat selesai ijab qobul, Mas Wahyu juga seperti ini. Namun lambat laun sifatnya berubah. Dia jadi suka berjudi dan main tangan.

Astagfirullahaladzim....

Aku beristighfar dalam hati. Segera ku tepis jauh pikiran buruk yang tiba-tiba menelusup. Mas Wahyu dan Mas Bagus dua orang berbeda. Tak mungkin Mas Bagus sama seperti mantan suamiku.

Ya Allah, kenapa aku jadi berpikir yang tidak-tidak tentang Mas Bagus?

"Kenapa melamun? Bayangin nanti malam ya?" Aku tersentak mendegar ucapan Mas Bagus. Lekas aku tersenyum menutupi rasa khawatir yang tiba-tiba singgah.

"Ayo foto dulu, Pak, Bu!" perintah juru kamera pada kami.

Kami berfoto dengan anak-anak,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status