Share

Dibayar Tunai

"Akbar...." Wulan menyentuh pundak Akbar.

"Jangan sentuh aku!" ucap Akbar seraya menepis kasar tangan Wulan.

Sakit, itu yang Wulan rasakan. Keponakan yang ia sayang justru menepis kasar tangannya.

"Akbar tidak percaya dengan, tante?" ucap Wulan parau. Linangan air mata sudah membasahi pipinya.

Akbar terpaku, sudut hatinya ikut menangis melihat Wulan sedih. Beberapa bulan bersama Wulan membuatnya menyayangi adik ayahnya itu. Rasa benci yang sempat hadir perlahan menguap oleh kasih sayang Wulan.

Namun ucapan Handayani kembali membangkitkan rasa benci dan kecewa di hati Akbar. Bayangan kecelakaan yang menewaskan seluruh keluarganya kembali hadir. Akbar menangis kala mengingat itu.

Berminggu-minggu Akbar berusaha melupakan tragedi itu tapi Handayani justru kembali membuka lembaran pahit itu. Wanita paruh baya itu sengaja mengorek luka dan menaburinya dengan garam. Perih tak terperi, itu yang melanda anak lelaki itu. Keadaan ini yang Handayani mau, membuka luka hingga membuat Akbar kembal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status