Share

Hasutan Handayani

Wulan beristigfar dalam hati. Dia berusaha menahan emosi yang sempat memuncak karena ucapan Handayani.

Wulan sendiri heran, semenjak kematian kakaknya,Handayani seperti mengibarkan bendera perang padanya. Apa pun yang ia lakukan selalu salah di mata wanita paruh baya itu.

Bagus mendekat, dirangkul pundak sang istri. Dia memang tidak tahu masalah Wulan dengan nenek Akbar. Yang ia tahu hanya berusaha menguatkan Wulan saat dirinya rapuh, seperti saat ini.

"Sabar, aku akan selalu ada untukmu." Wulan tersenyum. Ucapan Bagus bagai oase di padang pasir.

"Terima kasih sudah mendukung aku, Mas. Padahal Mas belum tahu masalahnya seperti apa. Tapi Mas sudah memberikan solusi." Bagus mengelus pucuk kepala istrinya.

"Aku percaya kamu pasti tidak seperti yang nenek Akbar ucapkan."

Hati Wulan meleleh seketika. Dia begitu bahagia dengan perhatian yang Bagus berikan. Tak salah jika Rohmad meminta Wulan untuk menikah dengan Bagus.

"Jangan dipandangi terus. Nanti jatuh cinta lho," goda Bagus memb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status