Share

Diusir Lagi 2

"Tolonglah, Mbak. Sebentar saja. Sepuluh menit deh."

Aku berusaha merayu, siapa tahu mbaknya luluh.

"Maaf, Mbak."

"Ini ada apa Sit?" tanya seorang satpam. Lelaki dengan perut buncit itu pasti datang karena mendengar perdebatan kami. Kalau begini, tak mungkin aku bisa naik ke atas.

Mbak yang menunggu meja resepsionis itu mulai menceritakan setiap detil apa yang ku katakan tadi. Sekarang bukan hanya pihak resepsionis yang melarang, satpam pun mulai ambil tindakan.

"Ya sudah, saya permisi,Mbak," ucapku pelan.

Aku berjalan dengan langkah gontai meninggalkan rumah sakit. Rasa kecewa menyelimuti hati. Ingin rasanya nekat masuk ke dalam tapi tetap kalah dengan peraturan.

"Tidak jadi ke ruangan Mas Akbar, Bu?" Aku menggelengkan kepala. Seketika Diana menjadi masam. Raut kecewa tergambar jelas di sana.

"Kita pulang ya, nak. Besok kita video call Mas Akbar," ucapku meyakinkan walau aku sendiri tak tahu akan menghubungi nomor siapa.

Kembali aku memesan taksi di aplikasi online. Aku dan Di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status