Share

Akbar Bikin Ulah 3

Aku dan Akbar duduk berdua di sofa ruang keluarga. Anak kandung Mas Rohmad itu hanya menundukkan kepala. Menatap mataku saja tak sanggup. Ia memilih diam sembari memainkan jemarinya.

"Akbar, boleh tante tanya sesuatu?" Akbar masih diam. Tidak menjawab atau menggerakkan kepala sebagai tanda menyetujui atau justru menolak.

"Kenapa Akbar mencubit lengan Kenzo?" tanyaku lembut. Ku tekan sekuat tenaga amarah yang berkecambuk di dalam dada.

Hening. Akbar hanya menunduk tanpa mengeluarkan suara sedikit pun. Rasanya ingin ku cubit biar dia berteriak sekalian. Kesal.

"Ya Allah, sabar... Sabar Wulan!" Aku berbicara dengan diriku sendiri.

Lama-lama saling diam seperti ini justru membuat kepalaku semakin mengepul karena geramnya.

"Akbar, kenapa kamu mencubit Kenzo?" Ku ulang lagi pertanyaan yang sama. Namun reaksi Akbar tetap sama saja.

"Oke, kalau Akbar tidak mau bicara, terpaksa tante pindahkan Akbar di TK dekat rumah." Aku bangkit dari duduk. Namun belum sempat melangkah Akbar sudah me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status