Share

36

Udara semakin dingin dimalam yang sudah menunjukan pukul 11 malam. Ditambah lagi hujan yang lumayan deras tanpa diiringi petir menambah suasana semakin uenak bergelung dikasur. Apalagi kalau ditemani selimut bernyawa.

Elang melirik kamar Maya yang sudah dimatikan lampunya. Sudah kesekian kalinya Elang menggerakkan kepalanya untuk melihat ruangan yang didalamnya terdapat sosok mungil berponi.

Elang menggeleng-gelengkan kepalanya sambil bergumam "Gila lo Lang. Hadeuhh"

Televisi yang kini sedang menyala diabaikan oleh Elang tanpa dinikmati. Elang sengaja menyalakan televisi bukan untuk mencari hiburan. Hanya sekedar mengisi keheningan yang menemani dirinya selain suara air hujan.

Elang tidak bisa tidur setelah hampir saja dia mencium satu-satunya wanita yang ada diruangan ini. Entah apa yang akan terjadi jika dirinya tidak bisa mengendalikan diri dan membiarkan setan-setan biadab disekelilingnya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status