Share

PoV Naya : Tak Ingin Bernasib Sama

Prang!

Sontak aku terlonjak, sesaat sebelum terlelap, saat mendengar kaca kamar yang dilempar sebuah batu seukuran genggaman tangan dari arah halaman.

"Tunggu!" Bang Khalid yang merasakan hal yang sama, lebih dulu bangkit dan bersikap waspada saat dia memeriksa batu yang dilempar begitu menemukan secarik kertas yang direkatkan karet di atas permukaannya.

Sementara Bang Khalid membaca kertas dan pesan di dalamnya, aku berjalan ke dekat kaca jendela dan melihat langsung keluar.

Tampak seorang lelaki berperawakan tinggi besar meninggalkan halaman dari depan gerbang menggunakan motornya. Samar terlihat dia berhenti sejenak, begitu sadar aku memerhatikan. Jari tengah pun dia acungkan sebelum tancap gas dan menghilang.

Aku tahu siapa sosok itu. Dia Roy, teman Nindi.

"Sorry, gue sengaja pake cara kasar. Soalnya gue nggak suka basa-basi apalagi kudu pencet bel yang nggak yakin bisa kedengaran, setelah telepon dari gue sengaja lu matiin tadi. Gue tunggu di RSU Kemayoran. Kalau nggak sampe dala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status