Share

Kontraksi

"Banyak yang terjadi hari ini, lu beneran nggak apa-apa, kan?" Roy memapahku sampai ke ambang pintu kosan.

Aku mengangguk pelan, lalu perlahan menahan perut sembari duduk di karpet ruang tamu.

"Iya, nggak apa-apa. Mending lo buruan anter Emak lo pulang. Udah mau maghrib. Gue liat pucet banget dia tadi, kecapean." Kudorong pelan bahunya yang masih membungkuk memastikan keadaan.

"Sumpah, gue bakal balik lagi nanti malem. Pintunya nggak usah dikonci!"

Aku mengangguk pelan, lalu melihat Roy berlalu dari pandangan.

Beberapa saat kemudian adzan maghrib berkumandang. Dengan tubuh yang tiba-tiba terasa lemas tak bertenaga, kuseret langkah ke belakang, menuju keran dan mengambil wudu.

Selesai bersuci, kugelar sajadah menghadap kiblat di kamar, kemudian menggunakan mukena dan mulai sembahyang.

Tiap takbir yang dikumandangkan, tiap sujud yang lakukan, perasaan yang menggangguku dalam beberapa waktu belakangan tiba-tiba datang. Kutumpahkan tangis bahkan sampai di akhir salam. Bersimpuh dalam kuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
D'yan Ag
tambahin lagi donk thor bab nya jangan 2 kurang puas bacanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status