Share

Kangen

Aku tertegun, entah kenapa apa yang Roy katakan hampir semua benar. Melihat nasib yang dialami dari mulai lahir sampai saat ini, aku belum benar-benar bisa menerima takdir. Menerima keberadaanku sebagai anak yang terbuang, sebagai benih dosa dari perselingkuhan, dan sebagai sampah masyarakat yang mencari nafkah dari menjual selangkangan.

Aku tak pernah bisa benar-benar mencintai diriku, mencintai apa yang Tuhan anugerahkan, meski di luar banyak yang menginginkan paras dan tubuh seperti ini.

Semua memang harus dimulai dariku, perubahan memang selalu datang dari diri sendiri.

"Ah, masa?" Sepanjang ceritanya, aku hanya bisa menanggapi dengan ejekan.

"Iya, Pea!" Roy yang tampak kesal, langsung menoyor kepalaku yang berada tepat di hadapan.

Aku hanya bisa terkekeh pelan. Kemudian merenung sejenak sebelum melanjutkan.

"Ngomong-ngomong kabar Emak lu gimana? Gue denger baru-baru ini gula darahnya naik karena beliau sempet meriang."

"Udah baikan, baru tadi pagi gue anter buat beli stok insulin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status