Share

Bab 2 - Yura

Penulis: yusna firdaus
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-07 14:17:16

Setelah mengikuti upacara pelantikan Agora, para petani tersebut memutuskan untuk kembali ke desa mereka, namun belum sampai keluar dari wilayah kota Batavara, mereka semua langsung mendapatkan tindakan diskriminatif dari para penduduk disana, dimana ada dari ras Moor yang berteriak meminta mereka semua untuk berjalan melintasi tanah,

“hei kaum Shod, kalian itu tidak pantas menginjak jalan kami, sekarang kalian semua berjalan melalui tanah”

“iyaa cepat lakukan!”

Melihat perlakuan para penduduk kota terhadapa para petani, Kabiri sang jendral perang hanya bisa terdiam, sementara sang khalif beserta kelompok petani yang mengikuti nya, hanya bisa tunduk dengan apa yang di perintahkan oleh ras Moor.

Dan setelah mereka semua keluar dari wilayah kota, Aji yang merasa jengkel pun langsung mengutarakan isi hati nya, dengan mengatakan,

“ini adalah mimpi buruk bagi kami, hidup kita akan selalu tertindas”,

“iya benar! Apa yang harus kita lakukan tuan,” ucap salah satu dari mereka yang bertanya kepada sang Khalif,

Dan setelah mendengar pertanyaan itu, sambil menggelengkan kepalanya, sang khalif pun berkata “tidak ada, kita tidak akan bisa melakukan apa-apa, kita Cuma bisa menanti kedatangan Azzar (sang penyelamat)”.

“20 tahun lagi tuan? Itu bukan waktu yang singkat” jawab salah seorang petani disana,

“lalu…? Kalian mau apa” Dengan nada yang kesal Narsik melontarkan pertanyaan itu, bahkan dia kembali mencoba mengingatkan para petani disana dengan berkata “Apa kalian sekarang berencana ingin melakukan pemberontakan? Kalau iya, berarti kalian berniat ingin menghapus keturunan kalian semua, kalian akan binasa”,

“Perhatikan, ada berapa ksatria hebat yang berdiri di belakang Agora? Ada berapa jendral Tangguh yang siap mengorbankan nyawa untuk melindungi-Nya,"

“jadi sekarang akan lebih baik, jika kalian semua, cukup jalani hidup kalian dan ikuti aturan yang telah di tentukan oleh tuan Agora”, ucap sang Khalif dengan raut wajah yang kesal.

Tak lama kemudian muncul lah Ratih, yang berteriak memanggil suaminya yaitu Aji,

“Aji.., aji,…” teriak Ratih yang berlari menghampiri mereka semua,

“hey Ratih ada apa?" Tanya sang Khalif yang penasaran melihat kecemasan di wajah Ratih,

“ini tuan, sesaat setelah saya selesai memandikan si bayi, detak jantungnya tiba tiba berhenti”, ucap Ratih sambil menangis memegang tangan suaminya, sehingga setelah mendengar penjelasan tersebut dengan cepat mereka semua langsung bergegas menuju ke kediaman Ratih.

“dimana bayi nya”

“ada di dalam tuan”

Dan setelah sang Khalif menggendong serta memeriksa detak jantung dari bayi tersebut, dia pun merasa sangat menyesal. Begitu juga dengan Ratih yang hanya dapat menangis karena kebahagiaannya memiliki sang buah hati, kini telah sirnah begitu saja,

Namun di saat bayi itu di bawa keluar dari dalam rumah, cahaya sinar matahari pun langsung terpancar ke seluruh tubuhnya, sehingga di moment itulah, sang bayi kembali menggerakan tangan nya, bahkan dia hingga menangis dengan suara yang sangat lantang,

“oeee,.. oeee”

“wooah? Bagaimana bisa?” Ucap salah seorang dari mereka yang merasa sangat bingung, sementara Ratih serta Narsik, hanya dapat terdiam dengan mulut yang terbuka lebar.

Bahkan sang khalif semakin di buat kebingungan setelah ada sebuah tanda yang seketika muncul di kening bayi tersebut,

“hey lihat, ada sesuatu di kening nya”, seru sang khalif sambil memperlihatkannya kepada para petani disana,

“Tidak ada apa-apa di kening nya tuan, tapi lihat bola mata anak itu berubah menjadi biru” ucap para petani disana,

Sehingga dengan adanya pernyataan tersebut, Narsik mulai meyakini satu hal dalam dirinya, yaitu dia, dapat melihat sesuatu yang tidak bisa di lihat oleh manusia pada umumnya. Namun di balik rasa bingung yang sang khalif alami, dia langsung meminta Ratih untuk segera membawa bayi nya,

“Ratih, bawa bayi ini masuk ke dalam,”

“Baik tuan”, ucap Ratih sambil meraih bayi di tangannya

“ayo semua nya, kita kembali bekerja, biar kan Ratih mengurus bayi nya”

Dan sesaat sebelum mereka beranjak dari kediaman Ratih, sang khalif kembali menoleh ke arah Ratih kemudian bertanya, “Ratih, siapa nama anak itu”

Mendengar pertanyaan itu, sambil tersenyum Ratih pun menjawab “Yura”

“nama yang bagus” Ucap sang Khalif seraya pergi dari sana.

***

10 tahun kemudian, di pedalaman hutan yang terletak di desa Raksa, Yura yang kini sudah tumbuh menjadi pria remaja, di hari itu dirinya tengah sibuk berburu rusa Bersama dengan teman sebaya nya,

lalu disaat yura dan ke dua teman nya itu melihat keberadaan seekor rusa, mereka ber tiga langsung berlari mengejar rusa tersebut,

“ayo Yura, lari lebih cepat lagi, kita tangkap itu rusa.” Ucap salah satu temannya yang memegang sebuah tombak.

“hey tunggu,” teriak Yura yang kala itu tertinggal cukup jauh

Tetapi tak lama kemudian ketika Yura berhasil menyusul kedua temannya, dia pun di buat bingung dengan prilaku temannya tersebut yang sedang duduk dengan wajah penuh ketakutan

“hei, kalian berdua kenapa? Dimana rusa itu?” Tanya yura yang berdiri di hadapan kedua teman nya,

“yu,,, yu.,, yura,,, di,, di belakang mu,” ucap salah satu teman nya yang merasa sangat ketakutan, sementara Yura, mulai meyakini jika di belakangnya sudah terdapat seekor binatang buas yang siap menerkam mereka, dimana ternyata binatang buas tersebut adalah seekor serigala yang sangat besar.

Sehingga di momen inilah bola mata Yura pun seketika berubah menjadi biru, bahkan disaat yura menoleh menatap ke arah serigala yang mulai menyerang nya, tiba tiba saja serigala itu langsung meringkuk ketakutan seolah bertemu dengan sesuatu yang sangat mengerikan.

Dan melihat hal tersebut, kedua teman Yura pun merasa sangat terkejut, begitu pula dengan Yura, yang tidak menyangka bahwa hewan buas sebesar itu, bisa sangat takut ketika melihat wajahnya.

“yura, apa yang kamu lakukan?” Tanya salah satu teman nya yang kala itu masih meringkuk ketakutan

“aku tidak melakukan apa-apa” jawab Yura yang masih merasa heran

“hewan itu sudah pergi, lebih baik kita kembali pulang, ayo Yura!”

Namun ketika mereka ber tiga baru saja masuk ke wilayah desa, Ratih yang sempat mendapatkan kabar jika putra asuh nya terancam oleh terkaman hewan buas langsung menghampiri Yura yang kala itu sedang berjalan

“Nak, ibu sudah bilang! Jangan terlalu dalam masuk ke dalam hutan” ucap Ratih yang kala itu merasa sangat khawatir

“maaf bu, aku hanya ingin mengejar rusa”

“barusan ada kabar kalau kalian sedang di kejar oleh serigala, lalu bagai mana kalian bisa selamat dari ancaman serigala itu?” tanya salah satu warga yang berada disana

“kami tidak melakukan apa-apa paman, tapi ketika serigala itu melihat wajah Yura, serigala itu malah ketakutan lalu pergi begitu saja” ucap salah satu teman Yura,

tetapi bersamaan dengan kebingungan yang dirasakan oleh seluruh orang disana, tiba tiba saja pasukan tentara dari kota Batavara datang kesana, sehingga Ratih serta para warga yang lain nya, sontak langsung berbaris untuk menyambut kedatangan para tentara tersebut.

“sedang apa kalian semua disini“ tanya salah satu tentara yang melihat mereka berdiri di perbatasan desa.

“tidak ada, kami baru saja ingin kembali ke desa” jawab salah satu petani disana

"lalu tuan tuan ini ingin kemana?" tanya salah seorang petani kepada pemimpin pasukan tersebut,

“Kami ingin menuju ke balai sekarang, tetapi sebelum kami tiba di balai desa kalian, salah satu dari kalian sekarang pergi ke kediaman Khalif, dan sampaikan padanya, kalau tuan Agora membutuhkan 15 orang Wanita dari desa kalian,” ucap pemimpin dari pasukan tersebut,

“tapi maaf tuan, untuk apa 15 wanita ini”

“sekali lagi ada yang mangajukan pertanyaan, maka saya tak akan segan untuk menghabisi nyawa kalian, jadi lebih baik turuti, dan jangan bertanya lagi” seru tentara itu sambil mengeluarkan senjata nya,

Beberapa saat kemudian….

“pak Narsik,,, pak Narsik” panggil salah satu warga Raksa memenggil sang Khalif

“hey ada apa?”

itu pak, pasukan tentara Batavara datang, beliau meminta bapak untuk menyiapkan 15 orang Wanita”

“hah? Untuk apa?”

“Saya juga tidak tau pak”

“sekarang ada dimana para tentara tersebut?”

“mereka menuju ke balai pak”

“ayo kita kesana”

Dan setibanya sang Khalif di Balai desa, para petani serta pasukan tentara dari Batavara pun juga terlihat sudah berkumpul disana, sehingga sang khalif memutuskan untuk langsung menghampiri salah satu tentara tersebut kemudian bertanya,

“maaf tuan, sebelum kami memberikan permintaan tuan, saya ingin bertanya untuk apa ke 15 wanita ini”

“nanti malam akan ada tamu dari bangsa Alkimi, tuan Agora ingin memberikan mereka persembahan, dan beliau bermaksud ingin mempersembahan 15 wanita dari kaum kalian untuk menghibur para Alkimi tersebut”

Dan mendengar ucapan tersebut sang Khalif serta para petani disana merasa sangat terkejut, terutama para Wanita, mereka semua seketika menjadi sangat takut.

***

Bab terkait

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 3 - Darah Biru

    “kenapa harus selalu dari kami?” ucap sang Khalif kepada para tentara disana,“hey Khalif, aku sangat menghormati mu, jangan membuat rasa hormat ku terhadap mu hilang, lebih baik kau turuti saja, ini perintah langsung dari Kaisar Agora! Sekarang tolong bantu aku bawakan ke 15 orang itu!”Dan melihat Khalif yang hanya diam sambil menundukkan kepalanya, Prajurit tersebut kembali mengatakan “jika kau tidak bergerak, maka terpaksa kami sendiri yang akan memilih nya”“ayo semuanya bergerak, bawa 15 orang yang ada disini” ucap pemimpin tentara itu memberikan perintah kepada pasukan nya.Lalu disaat para pasukan batavara mulai bergegas melakukan tugasnya, banyak dari para petani tersebut yang berlari menghampiri sang khalif“tuan ... tolong selamatkan istri saya,” Ucap beberapa petani yang menangis memohon pertolongan nya,“pak Narsik anak gadis saya di bawa pak, tolong pak, tolong kami,” begitu pula teriakan petani lainnya yang melihat putrinya, dibawa secara paksaBahkan ada pula dari merek

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 4 - Darah Biru

    “hei nak, tadi kamu bilang, kamu putra dari seorang petani?”“iya kek,” jawab Yura sambil terus mengusap kepala serigala besar yang ada di hadapannya,“apa ayah kamu lahir dan besar di desa Raksa”?“setahu aku iya kek”Mendengar jawaban tersebut, pria tua itu mulai berpikir jika orang tua Yura, adalah keturunan dari bangsawan yang sedang menyamar di desa Raksa, namun terlepas dari hal itu, dia pun lebih memutuskan untuk kembali bertanya,“nak, apakah kamu sadar, cara bagaimana kamu menjinakkan serigala yang ada di hadapanmu itu?”“tidak kek, Cuma yang aku rasakan saat menatap mata serigala ini, aku mempunyai keinginan untuk bisa berteman dengannya,”Setelah mengatakan hal itu, Yura mencoba berbicara dengan serigala yang ada di hadapannya, “hei, untuk sekarang kamu boleh pergi, tapi besok aku akan kesini lagi, dan kamu harus memperbolehkan aku untuk menunggangi kamu ya,”Dan seakan mengerti dengan apa yang di katakan oleh Yura, serigala tersebut pun akhirnya bergegas pergi dari hadapan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-17
  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 5 - Hala

    Setelah keluar dari dalam hutan,“kakek, itu ibuku,” ucap Yura sambil menunjukan jari telunjuk nya ke arah Ratih,Sementara setelah melihat putranya yang baru saja keluar dari dalam hutan, Ratih pun segera berlari kemudian berteriak memanggil namanya, bahkan dia juga langsung memeluknya dengan sangat erat“nak, kenapa kamu membahayakan dirimu?” ujar ratih yang menangis seraya memeluk putranya,“sudah bu, jangan menangis, aku ga apa apa kok, lagi juga serigala itu tidak membahayakan ku,”“jangan bikin ibu khawatir lagi ya nak, ibu Cuma punya kamu” ucap Ratih sambil menyentuh wajah Yura, sedangkan sang khalif yang melihat kehadiran pria tua yang datang Bersama Yura, tanpa dia pun langsung bertanya kepadanya,“maaf, anda siapa tuan? Apa anda yang telah menyelamatkan Yura dari serigala disana?”Namun belum sempat menjawab pertanyaan tersebut, Yura pun kembali berkata, “oh iya bu, aku tadi didalam hutan ketemu kakek ini, katanya dia mau bertemu dengan ibu,”Dan setelah mendengar ucapan ter

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-17
  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 6 - Kesatria dua Wilayah

    "bagaimana Yura akan selamat dari tentara Agora, tuan?" tanya Ratih dengan penuh rasa khawatir,dan setelah menatap Yura selama beberapa detik, Doris pun langsung berkata, "aku akan melatih dia untuk bisa melindungi dirinya, dan mungkin akan ku jadikan dia kesatria paling tangguh yang pernah ada," ucap nya dengan penuh keyakinan,"lalu di mana kau akan melatihnya tuan?""aku akan melatihnya di dalam gua tempat dimana aku bersembunyi,"namun belum sempat mereka menyelesaikan perbincangannya, tiba tiba saja Doris merasakan ada sesuatu yang mendatangi mereka, sehingga sambil mengambil posisi siaga, diapun mengatakan, "ada yang datang!""srekk"dan ucapan itu, seketika membuat Ratih serta Khalif merasa sangat khawatir ...sementara itu, di sebuah tempat yang berisikan para pasukan Batavara, Kabiri datang menghampiri seluruh tentara disana untuk memberikan perintah kepada mereka semua, agar segera bergerak mencari anak-anak berdarah biru,"semuanya dengarkan!""saat ini tuan Agora telah me

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-27
  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 7 - Trisula Taratos

    Sementara itu di batavara,Blaz yang merasa jengkel terhadap tetis karena telah menghentikan pertarungannya dengan kabiri, mulai mengutarakan rasa kecewa nya, dimana dia mengatakan, "kau berbuat kesalahan tetis, seharusnya kau biarkan aku menghabisi kabiri!""itu bukan kesalahan blaz, tetapi aksi penyelamatan, harusnya kamu berterimakasih dengan ku, karena telah menyelamatkan hidup mu,""Apa maksud ucapan mu itu?" Ucap blaz dengan nada yang sedikit kesal,"Iya kau yang akan hancur dalam waktu sekejap, apa kamu tidak menyadari seberapa kuat kabiri? harus nya kau bisa merasakan hala didalam dirinya yang begitu kuat,""Bahkan jika kita berdua melawan dia secara bersamaan, itu masih belum cukup! untuk mengalahkannya" Seru tetis yang dengan tegas mengatakan hal tersebut.Sementara di lain sisi, tepatnya di tengah perjalanan menuju ke gua, Yura yang sempat melihat kedatangan Dion, langsung mengajukan pertanyaan kepada Doris,"kek, pria bertopeng tadi itu teman mu?""iya!" jawab Doris sambil

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13
  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 8 - Kaisar Kadiparta

    ketika sudah tiba di dalam ruang tahanan,Artemi, yang melihat keberadaan Haidar disana, diapun langsung merasa sangat terkejut, sehingga disaat para pasukan Batavara memasangkan rantai listrik ditubuhnya dengan rantai yang sama seperti di tubuh Haidar, diapun mencoba untuk memanggil nya,"tuan .. tuan haidar .. "dan mendengar panggilan itu, dengan tubuh yang sangat lemah, Haidar pun mencoba untuk membuka matanya secara perlahan, kemudian dengan suara yang lemah diapun mengatakan, "kau tertangkap juga Artemi,?" "tuan, apakah kondisi mu saat ini baik?" tanya Artemi yang pada saat itu sudah mulai terbelenggu dengan rantai,"cukup buruk Artemi, mereka tidak memperlakukan ku dengan baik, hehehe," jawab Haidar sambil tertawa dengan suara yang lemah,"bertahan lah tuan ku, tidak lama lagi putra mu akan datang! yaa .. putra mu masih hidup tuan, aku merasakannya," ucap Artemi dengan nada bicara yang cukup keras, namun akibat kebisingan yang telah dia lakukan, salah seorang prajurit Batavara

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13
  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 9 - Kisah Batavara

    Setelah memberikan perintah kepada Dion untuk kembali mencari anak-anak berdarah biru, Doris pun masuk kedalam gua, kemudian duduk di samping Yura yang kala itu tengah tertidur,Sehingga Yura, yang menyadari kehadiran Doris di sampingnya pun langsung terbangun lalu mengajukan pertanyaan kepadanya. "kek, kamu belum tidur?""Aku tidak akan bisa tidur nak!" Jawab Doris yang tersenyum menatap Yura"Apa di setiap malam kau selalu seperti ini kek?""Iya, selalu seperti ini! aku tidak akan bisa tidur, sebelum aku mengetahui kondisi tuan Haidar,"Dan mendengar jawaban tersebut, Yura yang penasaran pun langsung terbangun kemudian duduk dihadapan Doris, bahkan tanpa ragu diapun kembali bertanya,"Siapa Haidar ini kek? Namanya tidak begitu asing di telinga ku,""Haidar adalah tuan kami di kadiparta, dia adalah sosok kaisar yang bijak serta juga tangguh!" Ucap Doris,"Lalu kek, dimana dia sekarang?" Dengan penuh rasa penasaran Yura pun kembali mengajukan pertanyaan kepadanya,"10 tahun yang lalu,

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14
  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 10 - Putri Celestia

    Namun disaat Argantara, mulai menggunakan hala nya, diapun akhirnya baru menyadari, jika keberadaan 50 bandit yang masih belum menampakan dirinya itu, ternyata sedang menargetkan sesuatu yang berada di belakang mereka berdua, di mana hal itu juga dia katakan langsung kepada kabiri,"Hei Kabiri, nampak nya mereka bukan tamu kita,""bagaimana kamu bisa begitu yakin? disini hanya ada kita berdua Arga, tentu mereka ini menargetkan kita!""Kamu yakin hanya ada kita? Aku merasa tidak jauh di belakang kita ini, ada sekelompok prajurit serta beberapa kesatria yang berjalan ke arah kita, jadi aku yakin mereka yang berada di sekitar kita ini, telah menargetkannya," ucap kabiri sambil memperhatikan kondisi di sekitarnya,"Lalu apa yang harus kita lakukan Arga?" Tanya Kabiri kepada Argantara,"Tidak ada," Dan tak lama setelah mengatakan hal tersebut, 50 orang yang berada disekitar mereka itu pun mulai bergerak untuk melakukan serangan terhadap targetnya,Dimana ternyata, ke 50 orang itu adalah p

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-15

Bab terbaru

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 28 - Agora dan Alkimi

    "Kemudian bersamaan dengan terlahirnya putra dari Aglaiya, perang besar pun akhirnya terjadi! dimana dalam perang tersebut, Aglaiya yang baru saja melahirkan putranya malah mendapati kematiannya, karena pada saat itu, di dalam kondisi tubuh yang masih lemah setelah melahirkan, Ratu Aglaiya malah ikut serta dalam perang tersebut, sehingga hal itu akhir nya di manfaat kan oleh Agora, yaitu dengan menyerang langsung Aglaiya dan membunuhnya begitu saja,""sedangkan Kaisar kami yaitu Haidar yang kala itu melihat istrinya tewas di depan matanya, seketika menjadi tidak berdaya, oleh sebab itulah, Agora pun kembali memanfaatkan moment tersebut dengan langsung menyerangnya hingga membuat Kaisar Haidar tergeletak tidak sadarkan diri, Bahkan setelah berhasil memenangkan perang besar itu, tanpa segan Agora membunuh seluruh warga kami di Kadiparta termasuk juga putra dari Aglaiya yang merupakan keponakannya sendiri.""dan karena saat itu aku sempat melihat jika Kaisar Haidar telah di bawa oleh ten

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 27 - Asal Usul Agora

    Sementara itu,"Selamat datang di perpustakaan Imlardis Narsik," ucap Elios yang baru saja masuk ke dalam sebuah ruangan,dan melihat begitu banyaknya buku serta juga artefak-artefak kuno yang berada di sana, sang Khalif pun merasa sangat terpukau, namun belum sempat mengungkapkannya kepada Elios, muncul lah salah satu peri yang memanggil Elios, kemudian memberikan informasi dengan mengatakan, "tuan Elios, salah satu bangsa manusia yang merupakan seorang anak kecil , terjatuh dan tidak sadarkan diri,""siapa?" tanya Elios yang terkejut mendengarnya,"Yura tuan,"dan mendengar hal tersebut, sontak Khalif pun merasa sangat terkejut, oleh sebab itulah, dengan penuh rasa khawatir dia langsung bertanya, "apa yang terjadi tuan? ada apa dengan Yura?""ayo kita kesana," ucap Elios yang langsung bergegas ingin menghampiri Yura,***di lain sisi, tepat di istana Batavara,"tuan ku Agora, aku memiliki saran lain untuk mu," ucap Fabiac yang kala itu masih bersama dengan Agora,"katakan Fabiac, apa

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 26 - Valinor

    dan dengan adanya perintah yang di berikan oleh Agora, Kabiri akhirnya bergegas menuju ke Desa Raksa, di mana kepergian nya tersebut, ternyata akan di dampingi oleh beberapa pasukan Alkimi yang memang sengaja di minta oleh Fabiac, namun dengan adanya keberadaan Alkimi bersamanya, Kabiri pun terasa sangat tidak menyukainya, bahkan dia sempat meminta kepada Agora agar tidak menyertakan Alkimi di dalam tugasnya, "Tuan ku Agora, ada apa dengan para penyihir ini? kenapa kau mengirim mereka untuk ikut dalam tugas ku?" "maaf paman ku Kabiri, lebih baik kau jangan mengajukan pertanyaan! cukup jalankan saja perintah yang telah aku berikan!" ucap Agora dan karena tidak bisa membantah perintah tersebut, Kabiri akhirnya memutuskan untuk menjalankan tugasnya, yaitu pergi menuju ke desa Raksa, akan tetapi belum sampai keluar dari ruangan itu, Agora pun kembali memanggilnya, "Kabiri, aku masih sangat ingat dengan sumpah yang kau ucapkan! jadi jangan pernah mengkhianati diri mu sendiri dengan mel

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 25 - Agastya Terancam

    di ruang tahanan Batavara,"tuan ku Haidar," ucap Artemi yang berusaha bangkit memanggil haidar,"Ada apa Artemi?""bagaimana cara mu membawa adik ku tinggal di Desa Raksa?""aku membawa adik mu beberapa bulan setelah kematian Ibu Ratu Freey, dimana pada saat itu, tepatnya ketika Tuan Argantara mengidap penyakit yang sulit untuk di sembuhkan, beliau sempat meminta kepada ku untuk membawa adik mu pergi ke desa Raksa,""kenapa tuan Argantara memberikan mu perintah itu?""aku tidak tau pasti apa alasannya, tetapi aku yakin jika tuan Argantara telah melihat sesuatu di dalam diri adik mu,""kemampuan Kaisar Argantara memang tidak dapat di ragukan, beliau mungkin telah mengetahui, jika adik ku lah satu satu Agastya yang dapat membaca 5 buku kuno, di mana salah satu pada buku tersebut, terdapat sebuah peta yang menunjukan jalan menuju ke Dunia Bawah,"mendengar pernyataan yang Artemi katakan, dengan wajah yang terkejut Haidar pun bertanya, "maksud mu? adik mu memiliki kitab untuk pembangkita

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 24 - Imlardis

    setelah selesai melakukan pertemuan dengan para petinggi wilayah dan juga Ratu Loria, Argantara yang kala itu sedang menyediri, dia pun di hampiri oleh Varnir,"Argantara, aku mengerti apa yang kau pikirkan," ucap sang Kaisar Celestia itu, yang datang menghampirinya, lalu sambil menepuk pundak Argantara Varnir kembali berkata, "kau adalah seorang pemimpin, ambil lah keputusan yang menurut mu itu adalah keputusan yang terbaik!""kali ini aku benar-benar dilema tuan! di sini aku tidak ingin jika umat manusia terancam akan kehadiran Lucifer, namun di lain sisi aku tidak ingin mengecewakan putri mu,""putri ku adalah gadis terbaik yang pernah ada, aku mendidik dan membesarkan nya dengan penuh cinta, maka berbicara lah dengan nya menggunakan cinta, aku yakin dia akan mengerti!". "dan Argantara, aku juga yakin jika keputusan ku memberikan tangan putri mu juga bukan lah keputusan yang salah, jadi aku moho, jangan buat aku kecewa dengan diri ku sendiri!" ucap sang Kaisar Celestia tersebut sera

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 23 - Sang Raja Iblis

    Dan dengan menunggangi appaloosa pemberian dari Ratu Loria, Argantara pun akhirnya tiba di Imlardis, begitu pula dengan Alice serta pengikutnya yang menggunakan kuda yang serupa, dimana kedatangan Argantara saat itupun langsung di sambut baik oleh bangsa elves,"Selamat datang tuan Argantara, Ratu Loria telah menanti kehadiran mu,""Terimakasih Elios, senang bertemu kembali dengan mu," ucap Argantara yang menyapa salah satu peri disana,"Mari tuan, Aku akan membawa mu ke tempat dimana semuanya telah berkumpul," jawab Elios,Dan singkat cerita, ketika Argantara sudah tiba di tempat pertemuan dan berkumpul dengan ke 4 kaisar dari 4 wilayah yang telah di sebutkan oleh Alice, dia pun seketika di kejutkan dengan adanya kehadiran ras dwarf (kurcaci), dan juga ras treant (pohon), yang nyatanya juga di undang oleh Ratu Loria.namun di tengah kebingunga yang saat itu sedang dia rasakan, Ratu Loria pun muncul kemudian menyambut kedatangan mereka dengan berkata, "selamat datang di Imlardis, terim

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 22 - Ratu Imlardis

    "apa yang membawa orang Batavara datang ke wilayah Imlardis?"Dengan suara yang begitu lembut, Ratu dari kaum elves itu pun mengajukan pertanyaan tersebut.Sementara melihat kemunculan sang Ratu, Argantara yang merasa terpukau denga paras cantik yang di milikinya pun, hanya dapat terdiam, terpaku tanpa bisa berkata apa apa, sehingga melihat reaksi yang Argantara tunjukan, Esolfo langsung memanggil nya, "tuan Argantara, silahkan jawab pertanyaan Ratu Loria,""Ouh, maaf Ratu, aku datang untuk meminta bantuan mu," ucap Argantara sambil menunduk kan kepalanya,namun tanpa membalas perkataan Argantara, Ratu Loria langsung mendekat ke arahnya, kemudian menyentuh wajah Argantara sehingga dengan sentuhannya tersebut, sang Kaisar Batavara itu langsung berteriak begitu keras,gak hanya itu saja, di dalam rasa sakit yang Argantara rasakan, dia pun melihat semua peristiwa perang besar ketika umat manusia melawan pasukan iblis, bahkan sang Ratu Loria juga memperlihatkan dirinya peristiwa peristiwa

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab 21 - Ras Elves

    Setelah Argantara selesai mempersiapkan semua kebutuhan yang dia perlukan untuk perjalanan menuju ke Imlardis, Freey beserta para warga Batavara, memilih untuk mengantar kepergiannya sampai ke gerbang Batavara, di mana ketika dirinya sudah berada di gerbang, Argantara pun berkata, "tuan Putri, tolong lindungi Ayah ku, dan selama Kabiri belum kembali, jangan pernah kau tinggalkan dia seorang diri!""baik tuan ku, tolong jaga diri mu," ucap Freey sambil tersenyum kepada nya, sementara Barwah, yang melihat kaisar nya pergi seorang diri, dengan penuh rasa khawatir dia pun akhirnya bertanya, "tuanku, apa kau tidak membawa beberapa tentara untuk melindungi mu?""tidak Barwah, lebih baik aku sendiri yang pergi,""Baiklah tuan, sesuai keinginan mu,"***"jadi kek, kaisar Argantara juga pernah pergi ke Imlardis?" tanya Yura kepada Doris,"ya tentu, dia merupakan salah satu kesatria yang mendapatkan sambutan baik dari ras elves,""salah satu? itu berarti kedatangan kita kesana belum tentu menda

  • BATAVARA (Lahirnya Sang Penyelamat)   Bab - 20 Argantara Kaisar ke-3

    Sementara itu, di dalam istana Batavara"Tuan ku Agora," ucap Fabiac yang baru saja tiba disana,"Ada apa Fabiac? Apa yang membawa mu datang ke sini?""Kedatangan ku kesini adalah ingin memberikan mu informasi tuan, bahwa aku, baru saja merasakan adanya Hala yang terasa begitu belia, bahkan aku juga merasa jika keberadaan nya juga tidak terlalu jauh,""Kau yakin Fabiac?""Sangat yakin, bahkan aku merasakan lebih dari satu orang,""Di mana tepatnya?""Di pedalaman hutan yang berada di desa raksa tuan ku,"Dan setelah mendengar penjelasan itu, tanpa ragu Agora langsung memerintah kan bala tentara nya untuk segera mencari anak anak berdarah biru itu, yang berada di kawasan pedalaman hutan Desa Raksa,Dan bersamaan dengan di utus nya bala tentaranya, Agora juga meminta kepada Fabiac untuk segera mempersiapkan beberapa pasukan Alkimi yang dapat ikut dalam perjalanan menuju ke bukit Nexus.Di lain sisi tepatnya di ruang tahanan Batavara, Haidar yang kala itu sempat merasakan Hala dari putran

DMCA.com Protection Status