Setelah mengikuti upacara pelantikan Agora, para petani tersebut memutuskan untuk kembali ke desa mereka, namun belum sampai keluar dari wilayah kota Batavara, mereka semua langsung mendapatkan tindakan diskriminatif dari para penduduk disana, dimana ada dari ras Moor yang berteriak meminta mereka semua untuk berjalan melintasi tanah,
“hei kaum Shod, kalian itu tidak pantas menginjak jalan kami, sekarang kalian semua berjalan melalui tanah”“iyaa cepat lakukan!” Melihat perlakuan para penduduk kota terhadapa para petani, Kabiri sang jendral perang hanya bisa terdiam, sementara sang khalif beserta kelompok petani yang mengikuti nya, hanya bisa tunduk dengan apa yang di perintahkan oleh ras Moor. Dan setelah mereka semua keluar dari wilayah kota, Aji yang merasa jengkel pun langsung mengutarakan isi hati nya, dengan mengatakan,“ini adalah mimpi buruk bagi kami, hidup kita akan selalu tertindas”,“iya benar! Apa yang harus kita lakukan tuan,” ucap salah satu dari mereka yang bertanya kepada sang Khalif, Dan setelah mendengar pertanyaan itu, sambil menggelengkan kepalanya, sang khalif pun berkata “tidak ada, kita tidak akan bisa melakukan apa-apa, kita Cuma bisa menanti kedatangan Azzar (sang penyelamat)”.“20 tahun lagi tuan? Itu bukan waktu yang singkat” jawab salah seorang petani disana,“lalu…? Kalian mau apa” Dengan nada yang kesal Narsik melontarkan pertanyaan itu, bahkan dia kembali mencoba mengingatkan para petani disana dengan berkata “Apa kalian sekarang berencana ingin melakukan pemberontakan? Kalau iya, berarti kalian berniat ingin menghapus keturunan kalian semua, kalian akan binasa”,“Perhatikan, ada berapa ksatria hebat yang berdiri di belakang Agora? Ada berapa jendral Tangguh yang siap mengorbankan nyawa untuk melindungi-Nya,"“jadi sekarang akan lebih baik, jika kalian semua, cukup jalani hidup kalian dan ikuti aturan yang telah di tentukan oleh tuan Agora”, ucap sang Khalif dengan raut wajah yang kesal. Tak lama kemudian muncul lah Ratih, yang berteriak memanggil suaminya yaitu Aji,“Aji.., aji,…” teriak Ratih yang berlari menghampiri mereka semua,“hey Ratih ada apa?" Tanya sang Khalif yang penasaran melihat kecemasan di wajah Ratih,“ini tuan, sesaat setelah saya selesai memandikan si bayi, detak jantungnya tiba tiba berhenti”, ucap Ratih sambil menangis memegang tangan suaminya, sehingga setelah mendengar penjelasan tersebut dengan cepat mereka semua langsung bergegas menuju ke kediaman Ratih.“dimana bayi nya”“ada di dalam tuan” Dan setelah sang Khalif menggendong serta memeriksa detak jantung dari bayi tersebut, dia pun merasa sangat menyesal. Begitu juga dengan Ratih yang hanya dapat menangis karena kebahagiaannya memiliki sang buah hati, kini telah sirnah begitu saja, Namun di saat bayi itu di bawa keluar dari dalam rumah, cahaya sinar matahari pun langsung terpancar ke seluruh tubuhnya, sehingga di moment itulah, sang bayi kembali menggerakan tangan nya, bahkan dia hingga menangis dengan suara yang sangat lantang,“oeee,.. oeee”“wooah? Bagaimana bisa?” Ucap salah seorang dari mereka yang merasa sangat bingung, sementara Ratih serta Narsik, hanya dapat terdiam dengan mulut yang terbuka lebar. Bahkan sang khalif semakin di buat kebingungan setelah ada sebuah tanda yang seketika muncul di kening bayi tersebut,“hey lihat, ada sesuatu di kening nya”, seru sang khalif sambil memperlihatkannya kepada para petani disana,“Tidak ada apa-apa di kening nya tuan, tapi lihat bola mata anak itu berubah menjadi biru” ucap para petani disana, Sehingga dengan adanya pernyataan tersebut, Narsik mulai meyakini satu hal dalam dirinya, yaitu dia, dapat melihat sesuatu yang tidak bisa di lihat oleh manusia pada umumnya. Namun di balik rasa bingung yang sang khalif alami, dia langsung meminta Ratih untuk segera membawa bayi nya,“Ratih, bawa bayi ini masuk ke dalam,”“Baik tuan”, ucap Ratih sambil meraih bayi di tangannya“ayo semua nya, kita kembali bekerja, biar kan Ratih mengurus bayi nya” Dan sesaat sebelum mereka beranjak dari kediaman Ratih, sang khalif kembali menoleh ke arah Ratih kemudian bertanya, “Ratih, siapa nama anak itu” Mendengar pertanyaan itu, sambil tersenyum Ratih pun menjawab “Yura”“nama yang bagus” Ucap sang Khalif seraya pergi dari sana. *** 10 tahun kemudian, di pedalaman hutan yang terletak di desa Raksa, Yura yang kini sudah tumbuh menjadi pria remaja, di hari itu dirinya tengah sibuk berburu rusa Bersama dengan teman sebaya nya, lalu disaat yura dan ke dua teman nya itu melihat keberadaan seekor rusa, mereka ber tiga langsung berlari mengejar rusa tersebut,“ayo Yura, lari lebih cepat lagi, kita tangkap itu rusa.” Ucap salah satu temannya yang memegang sebuah tombak.“hey tunggu,” teriak Yura yang kala itu tertinggal cukup jauh Tetapi tak lama kemudian ketika Yura berhasil menyusul kedua temannya, dia pun di buat bingung dengan prilaku temannya tersebut yang sedang duduk dengan wajah penuh ketakutan“hei, kalian berdua kenapa? Dimana rusa itu?” Tanya yura yang berdiri di hadapan kedua teman nya,“yu,,, yu.,, yura,,, di,, di belakang mu,” ucap salah satu teman nya yang merasa sangat ketakutan, sementara Yura, mulai meyakini jika di belakangnya sudah terdapat seekor binatang buas yang siap menerkam mereka, dimana ternyata binatang buas tersebut adalah seekor serigala yang sangat besar. Sehingga di momen inilah bola mata Yura pun seketika berubah menjadi biru, bahkan disaat yura menoleh menatap ke arah serigala yang mulai menyerang nya, tiba tiba saja serigala itu langsung meringkuk ketakutan seolah bertemu dengan sesuatu yang sangat mengerikan. Dan melihat hal tersebut, kedua teman Yura pun merasa sangat terkejut, begitu pula dengan Yura, yang tidak menyangka bahwa hewan buas sebesar itu, bisa sangat takut ketika melihat wajahnya.“yura, apa yang kamu lakukan?” Tanya salah satu teman nya yang kala itu masih meringkuk ketakutan“aku tidak melakukan apa-apa” jawab Yura yang masih merasa heran“hewan itu sudah pergi, lebih baik kita kembali pulang, ayo Yura!” Namun ketika mereka ber tiga baru saja masuk ke wilayah desa, Ratih yang sempat mendapatkan kabar jika putra asuh nya terancam oleh terkaman hewan buas langsung menghampiri Yura yang kala itu sedang berjalan“Nak, ibu sudah bilang! Jangan terlalu dalam masuk ke dalam hutan” ucap Ratih yang kala itu merasa sangat khawatir“maaf bu, aku hanya ingin mengejar rusa”“barusan ada kabar kalau kalian sedang di kejar oleh serigala, lalu bagai mana kalian bisa selamat dari ancaman serigala itu?” tanya salah satu warga yang berada disana“kami tidak melakukan apa-apa paman, tapi ketika serigala itu melihat wajah Yura, serigala itu malah ketakutan lalu pergi begitu saja” ucap salah satu teman Yura, tetapi bersamaan dengan kebingungan yang dirasakan oleh seluruh orang disana, tiba tiba saja pasukan tentara dari kota Batavara datang kesana, sehingga Ratih serta para warga yang lain nya, sontak langsung berbaris untuk menyambut kedatangan para tentara tersebut.“sedang apa kalian semua disini“ tanya salah satu tentara yang melihat mereka berdiri di perbatasan desa.“tidak ada, kami baru saja ingin kembali ke desa” jawab salah satu petani disana"lalu tuan tuan ini ingin kemana?" tanya salah seorang petani kepada pemimpin pasukan tersebut,“Kami ingin menuju ke balai sekarang, tetapi sebelum kami tiba di balai desa kalian, salah satu dari kalian sekarang pergi ke kediaman Khalif, dan sampaikan padanya, kalau tuan Agora membutuhkan 15 orang Wanita dari desa kalian,” ucap pemimpin dari pasukan tersebut,“tapi maaf tuan, untuk apa 15 wanita ini”“sekali lagi ada yang mangajukan pertanyaan, maka saya tak akan segan untuk menghabisi nyawa kalian, jadi lebih baik turuti, dan jangan bertanya lagi” seru tentara itu sambil mengeluarkan senjata nya, Beberapa saat kemudian….“pak Narsik,,, pak Narsik” panggil salah satu warga Raksa memenggil sang Khalif“hey ada apa?” “itu pak, pasukan tentara Batavara datang, beliau meminta bapak untuk menyiapkan 15 orang Wanita”“hah? Untuk apa?”“Saya juga tidak tau pak”“sekarang ada dimana para tentara tersebut?”“mereka menuju ke balai pak”“ayo kita kesana” Dan setibanya sang Khalif di Balai desa, para petani serta pasukan tentara dari Batavara pun juga terlihat sudah berkumpul disana, sehingga sang khalif memutuskan untuk langsung menghampiri salah satu tentara tersebut kemudian bertanya,“maaf tuan, sebelum kami memberikan permintaan tuan, saya ingin bertanya untuk apa ke 15 wanita ini”“nanti malam akan ada tamu dari bangsa Alkimi, tuan Agora ingin memberikan mereka persembahan, dan beliau bermaksud ingin mempersembahan 15 wanita dari kaum kalian untuk menghibur para Alkimi tersebut” Dan mendengar ucapan tersebut sang Khalif serta para petani disana merasa sangat terkejut, terutama para Wanita, mereka semua seketika menjadi sangat takut. ***“kenapa harus selalu dari kami?” ucap sang Khalif kepada para tentara disana,“hey Khalif, aku sangat menghormati mu, jangan membuat rasa hormat ku terhadap mu hilang, lebih baik kau turuti saja, ini perintah langsung dari Kaisar Agora! Sekarang tolong bantu aku bawakan ke 15 orang itu!”Dan melihat Khalif yang hanya diam sambil menundukkan kepalanya, Prajurit tersebut kembali mengatakan “jika kau tidak bergerak, maka terpaksa kami sendiri yang akan memilih nya”“ayo semuanya bergerak, bawa 15 orang yang ada disini” ucap pemimpin tentara itu memberikan perintah kepada pasukan nya.Lalu disaat para pasukan batavara mulai bergegas melakukan tugasnya, banyak dari para petani tersebut yang berlari menghampiri sang khalif“tuan ... tolong selamatkan istri saya,” Ucap beberapa petani yang menangis memohon pertolongan nya,“pak Narsik anak gadis saya di bawa pak, tolong pak, tolong kami,” begitu pula teriakan petani lainnya yang melihat putrinya, dibawa secara paksaBahkan ada pula dari merek
“hei nak, tadi kamu bilang, kamu putra dari seorang petani?”“iya kek,” jawab Yura sambil terus mengusap kepala serigala besar yang ada di hadapannya,“apa ayah kamu lahir dan besar di desa Raksa”?“setahu aku iya kek”Mendengar jawaban tersebut, pria tua itu mulai berpikir jika orang tua Yura, adalah keturunan dari bangsawan yang sedang menyamar di desa Raksa, namun terlepas dari hal itu, dia pun lebih memutuskan untuk kembali bertanya,“nak, apakah kamu sadar, cara bagaimana kamu menjinakkan serigala yang ada di hadapanmu itu?”“tidak kek, Cuma yang aku rasakan saat menatap mata serigala ini, aku mempunyai keinginan untuk bisa berteman dengannya,”Setelah mengatakan hal itu, Yura mencoba berbicara dengan serigala yang ada di hadapannya, “hei, untuk sekarang kamu boleh pergi, tapi besok aku akan kesini lagi, dan kamu harus memperbolehkan aku untuk menunggangi kamu ya,”Dan seakan mengerti dengan apa yang di katakan oleh Yura, serigala tersebut pun akhirnya bergegas pergi dari hadapan
Setelah keluar dari dalam hutan,“kakek, itu ibuku,” ucap Yura sambil menunjukan jari telunjuk nya ke arah Ratih,Sementara setelah melihat putranya yang baru saja keluar dari dalam hutan, Ratih pun segera berlari kemudian berteriak memanggil namanya, bahkan dia juga langsung memeluknya dengan sangat erat“nak, kenapa kamu membahayakan dirimu?” ujar ratih yang menangis seraya memeluk putranya,“sudah bu, jangan menangis, aku ga apa apa kok, lagi juga serigala itu tidak membahayakan ku,”“jangan bikin ibu khawatir lagi ya nak, ibu Cuma punya kamu” ucap Ratih sambil menyentuh wajah Yura, sedangkan sang khalif yang melihat kehadiran pria tua yang datang Bersama Yura, tanpa dia pun langsung bertanya kepadanya,“maaf, anda siapa tuan? Apa anda yang telah menyelamatkan Yura dari serigala disana?”Namun belum sempat menjawab pertanyaan tersebut, Yura pun kembali berkata, “oh iya bu, aku tadi didalam hutan ketemu kakek ini, katanya dia mau bertemu dengan ibu,”Dan setelah mendengar ucapan ter
"bagaimana Yura akan selamat dari tentara Agora, tuan?" tanya Ratih dengan penuh rasa khawatir,dan setelah menatap Yura selama beberapa detik, Doris pun langsung berkata, "aku akan melatih dia untuk bisa melindungi dirinya, dan mungkin akan ku jadikan dia kesatria paling tangguh yang pernah ada," ucap nya dengan penuh keyakinan,"lalu di mana kau akan melatihnya tuan?""aku akan melatihnya di dalam gua tempat dimana aku bersembunyi,"namun belum sempat mereka menyelesaikan perbincangannya, tiba tiba saja Doris merasakan ada sesuatu yang mendatangi mereka, sehingga sambil mengambil posisi siaga, diapun mengatakan, "ada yang datang!""srekk"dan ucapan itu, seketika membuat Ratih serta Khalif merasa sangat khawatir ...sementara itu, di sebuah tempat yang berisikan para pasukan Batavara, Kabiri datang menghampiri seluruh tentara disana untuk memberikan perintah kepada mereka semua, agar segera bergerak mencari anak-anak berdarah biru,"semuanya dengarkan!""saat ini tuan Agora telah me
Sementara itu di batavara,Blaz yang merasa jengkel terhadap tetis karena telah menghentikan pertarungannya dengan kabiri, mulai mengutarakan rasa kecewa nya, dimana dia mengatakan, "kau berbuat kesalahan tetis, seharusnya kau biarkan aku menghabisi kabiri!""itu bukan kesalahan blaz, tetapi aksi penyelamatan, harusnya kamu berterimakasih dengan ku, karena telah menyelamatkan hidup mu,""Apa maksud ucapan mu itu?" Ucap blaz dengan nada yang sedikit kesal,"Iya kau yang akan hancur dalam waktu sekejap, apa kamu tidak menyadari seberapa kuat kabiri? harus nya kau bisa merasakan hala didalam dirinya yang begitu kuat,""Bahkan jika kita berdua melawan dia secara bersamaan, itu masih belum cukup! untuk mengalahkannya" Seru tetis yang dengan tegas mengatakan hal tersebut.Sementara di lain sisi, tepatnya di tengah perjalanan menuju ke gua, Yura yang sempat melihat kedatangan Dion, langsung mengajukan pertanyaan kepada Doris,"kek, pria bertopeng tadi itu teman mu?""iya!" jawab Doris sambil
ketika sudah tiba di dalam ruang tahanan,Artemi, yang melihat keberadaan Haidar disana, diapun langsung merasa sangat terkejut, sehingga disaat para pasukan Batavara memasangkan rantai listrik ditubuhnya dengan rantai yang sama seperti di tubuh Haidar, diapun mencoba untuk memanggil nya,"tuan .. tuan haidar .. "dan mendengar panggilan itu, dengan tubuh yang sangat lemah, Haidar pun mencoba untuk membuka matanya secara perlahan, kemudian dengan suara yang lemah diapun mengatakan, "kau tertangkap juga Artemi,?" "tuan, apakah kondisi mu saat ini baik?" tanya Artemi yang pada saat itu sudah mulai terbelenggu dengan rantai,"cukup buruk Artemi, mereka tidak memperlakukan ku dengan baik, hehehe," jawab Haidar sambil tertawa dengan suara yang lemah,"bertahan lah tuan ku, tidak lama lagi putra mu akan datang! yaa .. putra mu masih hidup tuan, aku merasakannya," ucap Artemi dengan nada bicara yang cukup keras, namun akibat kebisingan yang telah dia lakukan, salah seorang prajurit Batavara
Setelah memberikan perintah kepada Dion untuk kembali mencari anak-anak berdarah biru, Doris pun masuk kedalam gua, kemudian duduk di samping Yura yang kala itu tengah tertidur,Sehingga Yura, yang menyadari kehadiran Doris di sampingnya pun langsung terbangun lalu mengajukan pertanyaan kepadanya. "kek, kamu belum tidur?""Aku tidak akan bisa tidur nak!" Jawab Doris yang tersenyum menatap Yura"Apa di setiap malam kau selalu seperti ini kek?""Iya, selalu seperti ini! aku tidak akan bisa tidur, sebelum aku mengetahui kondisi tuan Haidar,"Dan mendengar jawaban tersebut, Yura yang penasaran pun langsung terbangun kemudian duduk dihadapan Doris, bahkan tanpa ragu diapun kembali bertanya,"Siapa Haidar ini kek? Namanya tidak begitu asing di telinga ku,""Haidar adalah tuan kami di kadiparta, dia adalah sosok kaisar yang bijak serta juga tangguh!" Ucap Doris,"Lalu kek, dimana dia sekarang?" Dengan penuh rasa penasaran Yura pun kembali mengajukan pertanyaan kepadanya,"10 tahun yang lalu,
Namun disaat Argantara, mulai menggunakan hala nya, diapun akhirnya baru menyadari, jika keberadaan 50 bandit yang masih belum menampakan dirinya itu, ternyata sedang menargetkan sesuatu yang berada di belakang mereka berdua, di mana hal itu juga dia katakan langsung kepada kabiri,"Hei Kabiri, nampak nya mereka bukan tamu kita,""bagaimana kamu bisa begitu yakin? disini hanya ada kita berdua Arga, tentu mereka ini menargetkan kita!""Kamu yakin hanya ada kita? Aku merasa tidak jauh di belakang kita ini, ada sekelompok prajurit serta beberapa kesatria yang berjalan ke arah kita, jadi aku yakin mereka yang berada di sekitar kita ini, telah menargetkannya," ucap kabiri sambil memperhatikan kondisi di sekitarnya,"Lalu apa yang harus kita lakukan Arga?" Tanya Kabiri kepada Argantara,"Tidak ada," Dan tak lama setelah mengatakan hal tersebut, 50 orang yang berada disekitar mereka itu pun mulai bergerak untuk melakukan serangan terhadap targetnya,Dimana ternyata, ke 50 orang itu adalah p