Sebelum Yasmin sempat menjawabnya, telepon sudah dimatikan.Ayahnya lebih bisa diandalkan daripada ibunya, jadi Yasmin bisa tenang.Namun, dia tidak menyangka ayahnya akan mengkhawatirkan Klara sehingga titik itu.Apa ini merupakan hal baik?Kalau Dahlia tahu, sepertinya dia akan membuat keributan ....Yasmin yang sedang tidur siang terbangun oleh suara dering ponsel.Dia meraba ponselnya di meja samping tempat tidur. Lalu, dia mengangkat telepon dan berkata, "Halo ....""Apa kamu putri dari pemilik ponsel ini? Ini dari rumah sakit. Ibumu baru ditabrak mobil dan sekarang dia sedang dirawat di UGD. Cepat datang!"Yasmin langsung sepenuhnya sadar. Dia melihat nama kontak di layar ponselnya dan ini memang nomor ponsel ibunya. Dia berkata dengan panik, "Dia di rumah sakit? Apa lukanya serius?""Untuk saat ini kami nggak tahu. Dokter sedang menyelamatkannya.""Rumah sakit apa? Aku akan pergi ke sana sekarang juga!" Setelah Yasmin mengakhiri panggilan, dia bergerak dengan gelisah. "Ke rumah
Teman Andy juga tidak menyangka akan terjadi kejadian seperti itu. Dia bahkan sedang menunggu Klara untuk bermain mahyong bersamanya! Setelah itu, dia segera mengiakan Andy.Setelah Andy tiba di stasiun kereta, dia menemukan Yasmin yang sedang duduk di pojok dan menundukkan kepalanya."Yasmin!"Yasmin mendongak. Saat dia melihat Andy, air mata langsung mengalir.Andy memeluk Yasmin sembari berkata, "Jangan khawatir. Semuanya akan baik-baik saja. Ayah sudah suruh teman Ayah untuk pergi melihat ibumu. Begitu dia punya kabar, dia akan menghubungi kita.""Kenapa Ibu bisa mengalami kecelakaan? Tadi sore aku dan Ibu masih berbicara lewat telepon video. Dia bilang dia mau pergi bermain mahyong. Kenapa aku nggak menyuruhnya berhati-hati?" Yasmin menangis di pelukan Andy.Andy merasa kasihan dan khawatir.Dia mengasihani putrinya dan mengkhawatirkan Klara.Dia sendiri juga takut, tapi dia hanya bisa menegarkan diri.Dia mengusap lengan Yasmin sambil menghiburnya, "Nggak ada yang menyangka kecel
Bahkan masih ada noda darah di pakaian Klara. Tidak ada yang menggantikan bajunya.Yasmin mengelapnya sambil menangis.Dia benci.Dia membenci Daniel dan membenci dirinya sendiri. Kenapa dia membiarkan ibunya tinggal sendirian di sini?Yasmin tidak bisa melakukan apa-apa kalau terjadi sesuatu pada Klara.Kalau bukan berkat temannya Andy, siapa yang membantu Klara membayar biaya rumah sakit? Apa Klara akan langsung dibuang ke suatu koridor ...?Makin Yasmin memikirkannya, dia makin merasa sangat sedih.Ada yang mengetuk pintu kamar pasien, kemudian masuklah seorang wanita paruh baya. Wanita itu sedang menggandeng anak kecil laki-laki berusia tujuh tahun. Begitu dia masuk, dia langsung berlutut di hadapan Yasmin."Siapa kamu? Yasmin tercengang."Aku datang untuk meminta maaf. Suamiku yang sudah menabrak orang. Maaf, aku minta maaf ...."Yasmin tidak bisa merasa kasihan kepada keluarga si pelaku.Ibunya sedang berbaring dan tak sadarkan diri!"Apa gunanya kamu meminta maaf? Kalau kamu mem
Ponsel di saku Andy berdering. Setelah dia melihat layarnya sekilas, dia keluar untuk mengangkat telepon.Yasmin sudah menebak siapa yang menelepon Andy.Sekarang langit sudah gelap, tapi Andy belum pulang rumah. Keluarganya pasti akan meneleponnya.Andy adalah pria yang mempunyai keluarga. Dia tidak bisa terus di sini.Tidak apa-apa, Yasmin bisa menemani ibunya ....Meskipun hatinya tidak tenang ....Tak lama kemudian, Andy masuk. "Ayah akan pergi beli makanan. Ada yang ingin kamu makan?""Aku nggak punya selera ...." Yasmin benar-benar tidak punya nafsu makan. Dia juga tidak lapar."Nggak bisa. Kamu tetap harus makan. Jangan membuat ibumu khawatir." Andy tidak mengizinkan Yasmin kelaparan.Yasmin hanya bisa menganggukkan kepalanya, lalu dia bertanya, "Ayah, kapan kamu pulang? Aku bisa menemani Ibu di sini. Nggak apa-apa.""Aku sudah memberi tahu keluargaku. Beberapa hari ini aku akan tinggal di Kota Cantem.""Apa boleh?" Yasmin ingin ayahnya tinggal, tapi dia tidak ingin mempersulitk
Tidak tertulis pesan ini dari siapa, tapi Yasmin tahu siapa orangnya.Tidak ada orang lain selain Dahlia.Yasmin mengenal nomor Irene.Kata-kata Dahlia sangat kejam dan keterlaluan.Jadi, ketika ada telepon masuk dari nomor asing, Yasmin menolaknya.Yasmin langsung menghapus pesan tadi. Dia tidak ingin berdebat dengan orang busuk seperti Dahlia.Kemudian, dia menelepon Bibi dan memintanya untuk menjaga anak-anak.Dia juga berbicara sebentar dengan anak-anak di telepon. Dia memberi tahu mereka kalau dia sedang dalam perjalanan bisnis.Tidak apa-apa selama dia bukan tiba-tiba menghilang seperti waktu itu.Anak-anak sangat patuh. Mereka berkata mereka akan menunggu Mama pulang.Pada malam hari, Andy memesan kamar pasien sebelah dan menyuruh Yasmin tidur di sana."Ayah saja yang pergi tidur. Aku tidur di sini," ucap Yasmin.Kamar ini ada sofa, tapi Andy tinggi, jadi dia tidak bisa berbaring dengan leluasa. Andy pasti tidak bisa tidur dengan nyaman. Lebih baik Yasmin yang tidur di sini kare
Karena Klara tidak sadarkan diri, dia tidak bisa merespons dan tentu saja dia tidak bisa menjawab Yasmin.Yasmin tinggal di rumah sakit selama dua hari lagi. Klara tidak menunjukkan tanda-tanda dia akan bangun. Andy juga belum kembali.Yasmin mengusap ponselnya. Dia ingin menelepon Andy, tapi dia juga ragu.Sebenarnya, dia tidak perlu menelepon Andy.Kalau Andy bisa datang, dia tidak perlu ditelepon Yasmin.Jadi ... apa telah terjadi sesuatu?Apa urusan Andy belum kelar?Pasti. Dahlia dan Irene tidak mudah ditangani.Ketika Yasmin sedang melamun, ada yang membuka pintu kamar pasien dengan kuat.Yasmin terperanjat dan mendongak. Dia sangat terkejut ketika dia melihat Dahlia masuk.Untuk apa wanita ini datang?Apa Andy sudah kembali? Namun, tidak ada siapa-siapa di belakang Dahlia."Sepertinya kamu kecewa dengan kedatanganku?" Dahlia memperhatikan setiap perubahan pada ekspresi Yasmin. Kemudian, dia melihat ke arah Klara yang sedang memakai masker oksigen. "Belum mati? Tapi, sepertinya s
Perasaan sudah jatuh ditimpa tangga membuat Yasmin marah dan sedih.Dia tahu siapa yang benar-benar mengkhawatirkannya dan siapa yang merayakan malapetakanya.Namun, mereka juga tidak perlu sekejam itu!Sekarang Yasmin tidak punya uang dan dia tidak bisa berharap pada Andy lagi.Dia juga tidak mungkin mencari Raymond.Martin? Namun, kenapa dia harus meminjam uang pada Martin? Yasmin hanya akan mencari masalah.Dan masalah yang dimaksud tentu saja adalah Daniel.Jadi, apa dia hanya bisa mencari Daniel?Yasmin tahu bagi Daniel, uang hanyalah masalah kecil.Namun, dia tahu dengan jelas kalau dia tidak bisa mendapatkan uang Daniel dengan mudah meskipun dia hanya meminta seribu!Setelah Yasmin berpikir-pikir, dia menelepon Irene.Irene sangat terkejut saat dia melihat siapa yang meneleponnya.Dia tahu bagaimana situasi Yasmin sekarang dan tahu kalau Dahlia telah pergi mencari Yasmin.Yasmin tidak mengira menelepon Irene dan memohon padanya berguna, ‘kan?Namun, Irene akan merasa sangat sena
Dengan begini, masalah uang sudah selesai.Yasmin juga tidak perlu memohon pada Daniel.Dia juga tidak khawatir Irene akan memberi tahu Daniel. Dia sama sekali tidak merasa terancam. Dia hanya meminjam uang.Di masa depan Yasmin akan membayar kembali Irene.Malam hari, ada suster yang berjaga. Suster itu diatur oleh Andy sebelum dia pergi.Jadi, Yasmin masih tidur di kamar pasien sebelah.Seperti yang dikatakan Andy, dia tidak tahu kapan Klara akan bangun. Jadi, Yasmin tidak boleh kelelahan dan kekurangan tidur.Yasmin tahu kalau Andy menyayanginya.Oleh karena itu, Andy tidak mungkin tidak memedulikan Yasmin, tapi dia hanya sedang punya masalah.Dahlia dan Irene ingin sekali Klara mati, tapi Yasmin tidak akan membiarkan itu terjadi.Ada satu hal yang sangat tidak dipahami Yasmin. Ketika Klara menyeberang jalan atau melakukan apa pun itu, dia selalu sangat berhati-hati. Bagaimana dia bisa ditabrak mobil?Jarak hotel ke tempat tujuannya juga dekat.Dia tahu ada taksi yang akan berlalu-l