Karena Klara tidak sadarkan diri, dia tidak bisa merespons dan tentu saja dia tidak bisa menjawab Yasmin.Yasmin tinggal di rumah sakit selama dua hari lagi. Klara tidak menunjukkan tanda-tanda dia akan bangun. Andy juga belum kembali.Yasmin mengusap ponselnya. Dia ingin menelepon Andy, tapi dia juga ragu.Sebenarnya, dia tidak perlu menelepon Andy.Kalau Andy bisa datang, dia tidak perlu ditelepon Yasmin.Jadi ... apa telah terjadi sesuatu?Apa urusan Andy belum kelar?Pasti. Dahlia dan Irene tidak mudah ditangani.Ketika Yasmin sedang melamun, ada yang membuka pintu kamar pasien dengan kuat.Yasmin terperanjat dan mendongak. Dia sangat terkejut ketika dia melihat Dahlia masuk.Untuk apa wanita ini datang?Apa Andy sudah kembali? Namun, tidak ada siapa-siapa di belakang Dahlia."Sepertinya kamu kecewa dengan kedatanganku?" Dahlia memperhatikan setiap perubahan pada ekspresi Yasmin. Kemudian, dia melihat ke arah Klara yang sedang memakai masker oksigen. "Belum mati? Tapi, sepertinya s
Perasaan sudah jatuh ditimpa tangga membuat Yasmin marah dan sedih.Dia tahu siapa yang benar-benar mengkhawatirkannya dan siapa yang merayakan malapetakanya.Namun, mereka juga tidak perlu sekejam itu!Sekarang Yasmin tidak punya uang dan dia tidak bisa berharap pada Andy lagi.Dia juga tidak mungkin mencari Raymond.Martin? Namun, kenapa dia harus meminjam uang pada Martin? Yasmin hanya akan mencari masalah.Dan masalah yang dimaksud tentu saja adalah Daniel.Jadi, apa dia hanya bisa mencari Daniel?Yasmin tahu bagi Daniel, uang hanyalah masalah kecil.Namun, dia tahu dengan jelas kalau dia tidak bisa mendapatkan uang Daniel dengan mudah meskipun dia hanya meminta seribu!Setelah Yasmin berpikir-pikir, dia menelepon Irene.Irene sangat terkejut saat dia melihat siapa yang meneleponnya.Dia tahu bagaimana situasi Yasmin sekarang dan tahu kalau Dahlia telah pergi mencari Yasmin.Yasmin tidak mengira menelepon Irene dan memohon padanya berguna, ‘kan?Namun, Irene akan merasa sangat sena
Dengan begini, masalah uang sudah selesai.Yasmin juga tidak perlu memohon pada Daniel.Dia juga tidak khawatir Irene akan memberi tahu Daniel. Dia sama sekali tidak merasa terancam. Dia hanya meminjam uang.Di masa depan Yasmin akan membayar kembali Irene.Malam hari, ada suster yang berjaga. Suster itu diatur oleh Andy sebelum dia pergi.Jadi, Yasmin masih tidur di kamar pasien sebelah.Seperti yang dikatakan Andy, dia tidak tahu kapan Klara akan bangun. Jadi, Yasmin tidak boleh kelelahan dan kekurangan tidur.Yasmin tahu kalau Andy menyayanginya.Oleh karena itu, Andy tidak mungkin tidak memedulikan Yasmin, tapi dia hanya sedang punya masalah.Dahlia dan Irene ingin sekali Klara mati, tapi Yasmin tidak akan membiarkan itu terjadi.Ada satu hal yang sangat tidak dipahami Yasmin. Ketika Klara menyeberang jalan atau melakukan apa pun itu, dia selalu sangat berhati-hati. Bagaimana dia bisa ditabrak mobil?Jarak hotel ke tempat tujuannya juga dekat.Dia tahu ada taksi yang akan berlalu-l
Yasmin tersenyum, lalu dia melingkarkan lengannya di leher Daniel. Dia bertanya, "Kamu kangen aku, 'kan?"Mata Daniel menjadi gelap dan tampak makin berbahaya. "Aku kangen tubuhmu.""Besok aku masih mau keluar ....""Diam." Kemudian, Daniel mencium bibir Yasmin dengan agresif.Yasmin tidak melawan. Dia mencium kembali Daniel dan membiarkannya melakukan apa pun.Untungnya, Daniel tidak kehilangan kendali pada akhirnya. Dia memeluk pinggang Yasmin, kemudian tertidur seperti itu.Tubuh Yasmin pun menjadi rileks, tapi dia tidak mengantuk.Wajah tampan Daniel begitu dekat, tapi Yasmin benar-benar tidak mengerti.Dia juga tidak ingin mengerti perasaan apa yang disembunyikan Daniel.Pokoknya, Yasmin dikontrol oleh orang ini.Tak lama kemudian, Yasmin tertidur.Ketika dia bangun, sosok Daniel sudah menghilang di sampingnya. Ketika Yasmin keluar dari kamar pasien, dia juga tidak melihat Daniel.Yasmin memasuki kamar pasien sebelah. Perawat masih ada dan dia memberi tahu Yasmin tentang kondisi K
Yasmin menyandarkan kepalanya di paha Daniel, lalu dia bergumam, "Aku agak kantuk. Panggil aku bangun setelah kita sampai."Daniel diam saja.Yasmin memuji dirinya sendiri. Bisa-bisanya dia tidur di dalam helikopter.Seharusnya karena dia tidak tidur nyenyak semalam.Meskipun Daniel telah mengontrol dirinya, Yasmin tetap kelelahan meladeninya.Helikopter langsung berhenti di atap Grup Naga dan di atas huruf H yang besar.Kemudian, Yasmin naik lift ke bawah sendirian.Ketika pintu lift terbuka, Yasmin melihat Irene yang barusan turun dari mobil di pintu depan. Yasmin pun kaget.Dia mengulurkan tangannya, lalu segera menekan tombol tutup.Pintu lift perlahan-lahan tertutup dan Yasmin menekan tombol lantai atas.Dia menghela napas lega.Dia benar-benar terkejut.Dia baru memeras satu miliar dari Irene. Kalau dia masih datang untuk "mengganggu" Daniel, Irene pasti tidak akan melepaskannya.Namun, saat perjalanan pulang, Yasmin memikirkan tentang kecelakaan mobil yang terjadi di Kota Cantem
"Nggak boleh!" Julian belum puas bermain. "Ikat dia!"Julia segera pergi mengambil tali.Melihat mereka bermain, Yasmin juga tidak pergi membantu Martin.Setelah Yasmin mengecek keberadaan Daniel di ponselnya, dia baru berdiri dan pergi ke dapur untuk membantu Bibi memasak.Ketika makanan hampir selesai dimasak, Yasmin keluar dari dapur. Dia berkata kepada anak-anak yang mengepung Martin, "Pergi cuci tangan sebelum kita makan!""Baik!""Oke!""Ya!"Anak-anak segera melempar mainan di tangan mereka. Mereka juga tidak peduli dengan Martin yang diikat dan menuju ke dapur.Martin pelan-pelan melepaskan tali yang mengikat tubuhnya.Yasmin menatapnya dan bertanya, "Kamu nggak mau pulang?""Kenapa aku mau pulang?" Martin lebih merasa aneh daripada Yasmin.Yasmin pun melihatnya dengan alis berkerut."Bukankah sudah kubilang kita mau pergi berkencan. Ke mana kamu?""Aku nggak percaya kamu nggak tahu," jawab Yasmin.Martin tidak menyangkal.Setelah anak-anak mencuci tangan, makanan diletakkan di
"Dua hari yang lalu. Aku baik-baik saja. Besok atau lusa aku pergi ke Kota Cantem lagi. Sekarang ada perawat yang menjaga Ibu dan menghubungiku setiap hari," ujar Yasmin."Yasmin, maaf. Ayah ada sedikit urusan di sini, jadi Ayah nggak bisa pergi ke sana.""Aku tahu. Nggak apa-apa. Lanjutkan pekerjaanmu. Aku bias menanganinya sendiri." Yasmin diam sejenak sebelum bertanya, "Ayah, apa kamu baik-baik saja?""Baik. Nggak perlu khawatir." Andy tidak bisa jujur kepada Yasmin. Karena putrinya yang satu lagi mengancam bunuh diri, dia tidak bisa tidak menghiraukan putrinya itu.Yasmin pun tidak bertanya. Dia tahu Andy punya kesulitannya sendiri. Bagaimanapun juga, Andy belum bercerak, jadi mereka masih satu keluarga.Dua malam kemudian, Yasmin menelepon Daniel. "Maukah kamu datang untuk makan malam bersamaku?""Aku sibuk," tolak Daniel."Kamu nggak mau? Aku sudah menyiapkan makan malam dengan cahaya lilin, loh. Aku juga memasaknya sendiri," kata Yasmin dengan nada memanja di telepon. "Selain it
Dari tadi Yasmin berpikir kapan dia baru bisa mengatakannya?Kalau dia tidak berhati-hati, semuanya akan menjadi sia-sia."Apa ada yang ingin kamu katakan?" tanya Daniel sambil memotong daging steiknya."Ha? Em .... Apa steiknya enak?" Lidah Yasmin terasa kelu. Dia tidak bisa mengatakan apa yang ingin dikatakan."Lumayan."Jawaban Daniel membuat Yasmin sangat terkejut.Dan juga sangat lega.Yang penting Daniel merasa puas."Kalau kamu suka, lain kali aku akan membuatnya lagi," kata Yasmin.Daniel mengangkat kepalanya untuk menatap Yasmin.Seulas senyuman tersungging di bibir Yasmin. Namun, senyumannya terlihat agak canggung.Beberapa saat kemudian, dia bertanya, "Apa malam ini ... kamu menginap di sini?"Tatapan mata Daniel tampak tajam dan berbahaya. "Tergantung pada performamu."Dalam hati, Yasmin panik.Tergantung pada performanya .... Dia tahu apa yang diinginkan Daniel.Namun, tentu saja Yasmin bisa menebaknya dengan mudah.Bukankah hanya begitu saja hubungannya dengan Daniel?"Ka