Dengan begini, masalah uang sudah selesai.Yasmin juga tidak perlu memohon pada Daniel.Dia juga tidak khawatir Irene akan memberi tahu Daniel. Dia sama sekali tidak merasa terancam. Dia hanya meminjam uang.Di masa depan Yasmin akan membayar kembali Irene.Malam hari, ada suster yang berjaga. Suster itu diatur oleh Andy sebelum dia pergi.Jadi, Yasmin masih tidur di kamar pasien sebelah.Seperti yang dikatakan Andy, dia tidak tahu kapan Klara akan bangun. Jadi, Yasmin tidak boleh kelelahan dan kekurangan tidur.Yasmin tahu kalau Andy menyayanginya.Oleh karena itu, Andy tidak mungkin tidak memedulikan Yasmin, tapi dia hanya sedang punya masalah.Dahlia dan Irene ingin sekali Klara mati, tapi Yasmin tidak akan membiarkan itu terjadi.Ada satu hal yang sangat tidak dipahami Yasmin. Ketika Klara menyeberang jalan atau melakukan apa pun itu, dia selalu sangat berhati-hati. Bagaimana dia bisa ditabrak mobil?Jarak hotel ke tempat tujuannya juga dekat.Dia tahu ada taksi yang akan berlalu-l
Yasmin tersenyum, lalu dia melingkarkan lengannya di leher Daniel. Dia bertanya, "Kamu kangen aku, 'kan?"Mata Daniel menjadi gelap dan tampak makin berbahaya. "Aku kangen tubuhmu.""Besok aku masih mau keluar ....""Diam." Kemudian, Daniel mencium bibir Yasmin dengan agresif.Yasmin tidak melawan. Dia mencium kembali Daniel dan membiarkannya melakukan apa pun.Untungnya, Daniel tidak kehilangan kendali pada akhirnya. Dia memeluk pinggang Yasmin, kemudian tertidur seperti itu.Tubuh Yasmin pun menjadi rileks, tapi dia tidak mengantuk.Wajah tampan Daniel begitu dekat, tapi Yasmin benar-benar tidak mengerti.Dia juga tidak ingin mengerti perasaan apa yang disembunyikan Daniel.Pokoknya, Yasmin dikontrol oleh orang ini.Tak lama kemudian, Yasmin tertidur.Ketika dia bangun, sosok Daniel sudah menghilang di sampingnya. Ketika Yasmin keluar dari kamar pasien, dia juga tidak melihat Daniel.Yasmin memasuki kamar pasien sebelah. Perawat masih ada dan dia memberi tahu Yasmin tentang kondisi K
Yasmin menyandarkan kepalanya di paha Daniel, lalu dia bergumam, "Aku agak kantuk. Panggil aku bangun setelah kita sampai."Daniel diam saja.Yasmin memuji dirinya sendiri. Bisa-bisanya dia tidur di dalam helikopter.Seharusnya karena dia tidak tidur nyenyak semalam.Meskipun Daniel telah mengontrol dirinya, Yasmin tetap kelelahan meladeninya.Helikopter langsung berhenti di atap Grup Naga dan di atas huruf H yang besar.Kemudian, Yasmin naik lift ke bawah sendirian.Ketika pintu lift terbuka, Yasmin melihat Irene yang barusan turun dari mobil di pintu depan. Yasmin pun kaget.Dia mengulurkan tangannya, lalu segera menekan tombol tutup.Pintu lift perlahan-lahan tertutup dan Yasmin menekan tombol lantai atas.Dia menghela napas lega.Dia benar-benar terkejut.Dia baru memeras satu miliar dari Irene. Kalau dia masih datang untuk "mengganggu" Daniel, Irene pasti tidak akan melepaskannya.Namun, saat perjalanan pulang, Yasmin memikirkan tentang kecelakaan mobil yang terjadi di Kota Cantem
"Nggak boleh!" Julian belum puas bermain. "Ikat dia!"Julia segera pergi mengambil tali.Melihat mereka bermain, Yasmin juga tidak pergi membantu Martin.Setelah Yasmin mengecek keberadaan Daniel di ponselnya, dia baru berdiri dan pergi ke dapur untuk membantu Bibi memasak.Ketika makanan hampir selesai dimasak, Yasmin keluar dari dapur. Dia berkata kepada anak-anak yang mengepung Martin, "Pergi cuci tangan sebelum kita makan!""Baik!""Oke!""Ya!"Anak-anak segera melempar mainan di tangan mereka. Mereka juga tidak peduli dengan Martin yang diikat dan menuju ke dapur.Martin pelan-pelan melepaskan tali yang mengikat tubuhnya.Yasmin menatapnya dan bertanya, "Kamu nggak mau pulang?""Kenapa aku mau pulang?" Martin lebih merasa aneh daripada Yasmin.Yasmin pun melihatnya dengan alis berkerut."Bukankah sudah kubilang kita mau pergi berkencan. Ke mana kamu?""Aku nggak percaya kamu nggak tahu," jawab Yasmin.Martin tidak menyangkal.Setelah anak-anak mencuci tangan, makanan diletakkan di
"Dua hari yang lalu. Aku baik-baik saja. Besok atau lusa aku pergi ke Kota Cantem lagi. Sekarang ada perawat yang menjaga Ibu dan menghubungiku setiap hari," ujar Yasmin."Yasmin, maaf. Ayah ada sedikit urusan di sini, jadi Ayah nggak bisa pergi ke sana.""Aku tahu. Nggak apa-apa. Lanjutkan pekerjaanmu. Aku bias menanganinya sendiri." Yasmin diam sejenak sebelum bertanya, "Ayah, apa kamu baik-baik saja?""Baik. Nggak perlu khawatir." Andy tidak bisa jujur kepada Yasmin. Karena putrinya yang satu lagi mengancam bunuh diri, dia tidak bisa tidak menghiraukan putrinya itu.Yasmin pun tidak bertanya. Dia tahu Andy punya kesulitannya sendiri. Bagaimanapun juga, Andy belum bercerak, jadi mereka masih satu keluarga.Dua malam kemudian, Yasmin menelepon Daniel. "Maukah kamu datang untuk makan malam bersamaku?""Aku sibuk," tolak Daniel."Kamu nggak mau? Aku sudah menyiapkan makan malam dengan cahaya lilin, loh. Aku juga memasaknya sendiri," kata Yasmin dengan nada memanja di telepon. "Selain it
Dari tadi Yasmin berpikir kapan dia baru bisa mengatakannya?Kalau dia tidak berhati-hati, semuanya akan menjadi sia-sia."Apa ada yang ingin kamu katakan?" tanya Daniel sambil memotong daging steiknya."Ha? Em .... Apa steiknya enak?" Lidah Yasmin terasa kelu. Dia tidak bisa mengatakan apa yang ingin dikatakan."Lumayan."Jawaban Daniel membuat Yasmin sangat terkejut.Dan juga sangat lega.Yang penting Daniel merasa puas."Kalau kamu suka, lain kali aku akan membuatnya lagi," kata Yasmin.Daniel mengangkat kepalanya untuk menatap Yasmin.Seulas senyuman tersungging di bibir Yasmin. Namun, senyumannya terlihat agak canggung.Beberapa saat kemudian, dia bertanya, "Apa malam ini ... kamu menginap di sini?"Tatapan mata Daniel tampak tajam dan berbahaya. "Tergantung pada performamu."Dalam hati, Yasmin panik.Tergantung pada performanya .... Dia tahu apa yang diinginkan Daniel.Namun, tentu saja Yasmin bisa menebaknya dengan mudah.Bukankah hanya begitu saja hubungannya dengan Daniel?"Ka
Polisi yang bertanggung jawab memberi tahu Yasmin, "Sopir itu sudah mengaku kalau ada seorang pria memberinya uang dan menyuruhnya melakukannya. Setelah kami menyelidiki pria itu, dia bukan orang Kota Cantem.""Dia orang Kota Imperial, 'kan?""Kamu sudah menebaknya? Kalau ada orang yang kamu curigai, cakupan pencarian kami dapat diperkecil."Setelah Yasmin berpikir sejenak, dia mengeluarkan ponselnya. Dia mencari foto Dahlia di internet, lalu berkata, "Dia."Hal ini tidak mungkin dilakukan Irene.Meskipun Dahlia terekspos, dia bisa melindungi dirinya sendiri menggunakan reputasi putrinya."Aku hanya mencurigainya," ucap Yasmin."Kita harus tahu beberapa petunjuk sebelum kami mengambil tindakan." Polisi itu bertanya pada Yasmin, "Apa hubungan kalian? Apa kamu bisa memberi tahu kami?""Suami Dahlia adalah ayahku. Setelah dia bercerai dengan ayahku, ayahku mengenal ibuku, kemudian aku lahir. Tapi, Dahlia menyesal dia bercerai. Dia pun menggunakan putrinya untuk memenangkan kembali ayahku.
Polisi itu tampak tak berdaya. "Kami nggak bisa menangkap siapa pun yang kamu curigai. Terkadang, jadi manusia itu nggak boleh serahkah." Setelah mengatakan itu, polisi itu pergi.Yasmin tercengang.Kalau tadi dia masih merasa curiga, sekarang kata-kata polisi sudah meyakinkannya. Di Kota Imperial, ada orang berkuasa yang ikut campur.Dia tidak yakin apa itu Daniel. Bagaimanapun juga, sebagai tunangannya Daniel, wanita itu dapat melakukan banyak hal.Helikopter Daniel tidak pulang, jadi Yasmin langsung menaikinya dan kembali ke Kota Imperial.Setelah helikopter berhenti di atap Grup Naga, Yasmin memasuki lift dan langsung menuju ke lantai kantor Daniel.Yasmin bahkan hampir menabrak Eric.Eric tahu kalau helikopter dinaiki Yasmin, tapi ketika dia melihat Yasmin ingin memasuki kantor, dia segera menghalangi Yasmin. "Tunggu sebentar, Nona Yasmin ...."Yasmin yang terburu-buru bahkan tidak mengetuk pintu. Dia langsung masuk.Begitu pintu terbuka, Eric membelalakkan matanya.Di dalam bukan