"Dua hari yang lalu. Aku baik-baik saja. Besok atau lusa aku pergi ke Kota Cantem lagi. Sekarang ada perawat yang menjaga Ibu dan menghubungiku setiap hari," ujar Yasmin."Yasmin, maaf. Ayah ada sedikit urusan di sini, jadi Ayah nggak bisa pergi ke sana.""Aku tahu. Nggak apa-apa. Lanjutkan pekerjaanmu. Aku bias menanganinya sendiri." Yasmin diam sejenak sebelum bertanya, "Ayah, apa kamu baik-baik saja?""Baik. Nggak perlu khawatir." Andy tidak bisa jujur kepada Yasmin. Karena putrinya yang satu lagi mengancam bunuh diri, dia tidak bisa tidak menghiraukan putrinya itu.Yasmin pun tidak bertanya. Dia tahu Andy punya kesulitannya sendiri. Bagaimanapun juga, Andy belum bercerak, jadi mereka masih satu keluarga.Dua malam kemudian, Yasmin menelepon Daniel. "Maukah kamu datang untuk makan malam bersamaku?""Aku sibuk," tolak Daniel."Kamu nggak mau? Aku sudah menyiapkan makan malam dengan cahaya lilin, loh. Aku juga memasaknya sendiri," kata Yasmin dengan nada memanja di telepon. "Selain it
Dari tadi Yasmin berpikir kapan dia baru bisa mengatakannya?Kalau dia tidak berhati-hati, semuanya akan menjadi sia-sia."Apa ada yang ingin kamu katakan?" tanya Daniel sambil memotong daging steiknya."Ha? Em .... Apa steiknya enak?" Lidah Yasmin terasa kelu. Dia tidak bisa mengatakan apa yang ingin dikatakan."Lumayan."Jawaban Daniel membuat Yasmin sangat terkejut.Dan juga sangat lega.Yang penting Daniel merasa puas."Kalau kamu suka, lain kali aku akan membuatnya lagi," kata Yasmin.Daniel mengangkat kepalanya untuk menatap Yasmin.Seulas senyuman tersungging di bibir Yasmin. Namun, senyumannya terlihat agak canggung.Beberapa saat kemudian, dia bertanya, "Apa malam ini ... kamu menginap di sini?"Tatapan mata Daniel tampak tajam dan berbahaya. "Tergantung pada performamu."Dalam hati, Yasmin panik.Tergantung pada performanya .... Dia tahu apa yang diinginkan Daniel.Namun, tentu saja Yasmin bisa menebaknya dengan mudah.Bukankah hanya begitu saja hubungannya dengan Daniel?"Ka
Polisi yang bertanggung jawab memberi tahu Yasmin, "Sopir itu sudah mengaku kalau ada seorang pria memberinya uang dan menyuruhnya melakukannya. Setelah kami menyelidiki pria itu, dia bukan orang Kota Cantem.""Dia orang Kota Imperial, 'kan?""Kamu sudah menebaknya? Kalau ada orang yang kamu curigai, cakupan pencarian kami dapat diperkecil."Setelah Yasmin berpikir sejenak, dia mengeluarkan ponselnya. Dia mencari foto Dahlia di internet, lalu berkata, "Dia."Hal ini tidak mungkin dilakukan Irene.Meskipun Dahlia terekspos, dia bisa melindungi dirinya sendiri menggunakan reputasi putrinya."Aku hanya mencurigainya," ucap Yasmin."Kita harus tahu beberapa petunjuk sebelum kami mengambil tindakan." Polisi itu bertanya pada Yasmin, "Apa hubungan kalian? Apa kamu bisa memberi tahu kami?""Suami Dahlia adalah ayahku. Setelah dia bercerai dengan ayahku, ayahku mengenal ibuku, kemudian aku lahir. Tapi, Dahlia menyesal dia bercerai. Dia pun menggunakan putrinya untuk memenangkan kembali ayahku.
Polisi itu tampak tak berdaya. "Kami nggak bisa menangkap siapa pun yang kamu curigai. Terkadang, jadi manusia itu nggak boleh serahkah." Setelah mengatakan itu, polisi itu pergi.Yasmin tercengang.Kalau tadi dia masih merasa curiga, sekarang kata-kata polisi sudah meyakinkannya. Di Kota Imperial, ada orang berkuasa yang ikut campur.Dia tidak yakin apa itu Daniel. Bagaimanapun juga, sebagai tunangannya Daniel, wanita itu dapat melakukan banyak hal.Helikopter Daniel tidak pulang, jadi Yasmin langsung menaikinya dan kembali ke Kota Imperial.Setelah helikopter berhenti di atap Grup Naga, Yasmin memasuki lift dan langsung menuju ke lantai kantor Daniel.Yasmin bahkan hampir menabrak Eric.Eric tahu kalau helikopter dinaiki Yasmin, tapi ketika dia melihat Yasmin ingin memasuki kantor, dia segera menghalangi Yasmin. "Tunggu sebentar, Nona Yasmin ...."Yasmin yang terburu-buru bahkan tidak mengetuk pintu. Dia langsung masuk.Begitu pintu terbuka, Eric membelalakkan matanya.Di dalam bukan
Peran Yasmin yang sudah berlangsung selama lebih dari sepuluh tahun tidak akan berubah.Irene berdiri, lalu dia menghampiri Yasmin. Irene meminta maaf dengan tulus, "Yasmin, aku mewakili ibuku untuk meminta maaf atas perbuatannya. Tapi, ibumu bersalah juga, 'kan? Bagaimanapun juga, itu terjadi karena dirinya sendiri. Dan kamu tahu kalau kakak iparmu nggak suka 'pelakor'. Tapi, ibumu nggak bisa menahan diri dan malah memperparah situasi. Setelah aku tahu ayahku pergi ke Kota Cantem lebih dari sekali untuk menemui ibumu, apa kamu tahu betapa sakitnya hatiku? Kamu pasti tidak bisa memahaminya."Yasmin menekan perasaannya sambil menatap Irene. Karena dia adalah pelakor, jadi dia tidak bisa memahaminya? Begitu, 'kan?"Kemudian, ayahku tergoda sehingga dia ingin bercerai dengan ibuku. Ibuku mana bisa berpikir dengan jernih lagi?" Irene lanjut berkata, "Selain itu, sekarang ibumu baik-baik saja. Jadi, lupakan saja, ya?""Panjang sekali omonganmu. Kalau aku menolak, aku nggak pengertian, 'kan?
Sekarang Daniel malah mengatai Irene karena hal Klara?Kenapa? Apa dia merasa Klara benar? Klara hanya seorang pelakor!Selain itu, pasti bukan baru hari ini Yasmin naik helikopter Daniel.Kalau tidak, bagaimana Yasmin pulang?Yasmin hebat. Dia berkata dia tidak berhubungan dengan Daniel lagi, tapi ternyata dia membohongi Irene dan memeras satu miliar darinya!Kenapa Klara tidak mati? Lebih baik dia ditabrak mati!Irene pulang dengan amarah yang menggebu-gebu. Dahlia turun dari atas, lalu berkata, "Ayahmu barusan tidur siang. Kenapa kamu datang? Siapa yang membuatmu marah?""Siapa lagi kalau bukan Yasmin?! Apa kamu tahu bagaimana dia pulang pergi ke Kota Cantem? Dia naik helikopter Daniel! Dia memamerkan hubungan unik mereka di depan mukaku. Aaaaa!" Karena dia tidak bisa menang dari Yasmin, Irene berteriak sekuat-kuatnya dan dia membanting tasnya."Jangan berteriak. Ayahmu sedang tidur, nanti kamu membangunkannya.""Seharusnya dia melihat orang seperti apa Yasmin! Jelas-jelas dia tahu
"Nggak. Ada aku!" ucap Irene.Setelah memakai pakaian, Andy turun. Dia melewati ruang tamu dan pergi ke luar.Dahlia buru-buru bertanya, "Kamu mau ke mana?"Andy tidak menjawabnya. Langkah kakinya bahkan tidak berhenti. Tak lama kemudian, terdengar suara deru mobil di luar,"Apa dia mau pergi mencari Klara? Apa dia ...." Dahlia ingin mengejar Andy, tapi Irene ."Jangan mengejarnya!""Bagaimana aku bisa nggak mengejarnya? Dia mau meninggalkan kita ...." Karena panik, Dahlia menangis."Sekarang Ayah sedang marah besar. Apa kamu bisa menghentikannya? Sekarang dia hanya memikirkan Klara!" Mata Irene tampak bengis. "Bagaimanapun juga, aku nggak mengizinkan Ayah bercerai denganmu!"Saat Dahlia mendengar itu, hatinya terasa agak tenang. "Irene, untung Ibu ada kamu. Kalau nggak, ayahmu sudah meninggalkan Ibu.""Bagaimana mungkin aku membiarkan Klara dan putrinya menang? Siapa pun itu jangan harap bisa merebut milikku!" Irene menggertakkan giginya. Dia ingin sekali mencabik-cabik mereka!Setela
Kalau begitu, apa Yasmin tidak perlu mengatakan perihal Dahlia? Kalau dia mengatakannya, itu hanya akan menyulitkan Andy.Terlebih lagi, hal itu sama sekali tidak bisa diselesaikan, 'kan?"Ayah, apa kamu akan bercerai?" tanya Yasmin dengan penasaran"Aku nggak tahu ...." Andy tidak menyangka reaksi Irene akan sebesar itu.Ketika Yasmin mendengar Andy berkata seperti itu, harapannya sudah tidak besar.Dia melihat Klara yang matanya masih terpejam. Lalu, dia menertawakan dirinya sendiri. Dia masih tidak boleh terlalu serakah ...."Kalau Ayah nggak bisa bercerai, Ayah harus menjaga jarak dari Ibu. Kalau nggak, orang lain akan salah paham ...." Ayah adalah milik Irene dan Yasmin berdua, tapi Klara hanya milik Yasmin seorang.Andy tercengang. Dia pun merasa bersalah. "Setelah ibumu bangun, aku tahu apa yang harus kulakukan.""Nggak, Ayah nggak perlu tinggal di sini. Aku bisa menjaga Ibu," kata Yasmin.Andy melihatnya dengan sedih. "Yasmin, apa kamu menyalahkan Ayah?"Yasmin menggelengkan ke