Share

Bab 39

Penulis: Chestnut
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-10 18:00:01
Besok harinya, Yasmin mengirim pesan kepada Martin, tante dan pamannya kalau dia sudah aman.

Ini agar mereka berhenti mengkhawatirkannya.

Sebenarnya, Yasmin tidak ingin pergi ke rumah sakit bedah plastik. Lagi pula, tinggal 15 hari. Nanti dia juga akan menyelinap pergi, jadi bekerja selama 15 hari ini terasa sia-sia.

Namun, kalau dia tidak pergi, Daniel akan mencurigainya.

Yasmin pergi ke rumah sakit bedah plastik, lalu berpapasan dengan Stella. Stella langsung menyindir, "Wah, akhirnya kamu menunjukkan batang hidungmu juga. Sudah selesai mens?"

"Sudah," jawab Yasmin.

"Lemah sekali. Sepertinya lain kali kamu akan cuti lama setiap bulan! Aku nggak tahu kenapa perusahaan mau mempertahankan orang sepertimu. Karenamu, Supervisor dipecat. Benar-benar sial!" Setelah Stella selesai berbicara, dia pergi.

Yasmin mengerutkan keningnya. Apa Stella sedang mencari masalah dengannya?

Namun, situasi seperti ini benar-benar membuat Yasmin tidak nyaman. Bukankah kacau kalau semua orang cuti ketika mens
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Mudah2an martin bs bantu yasmin pergi ke LN , dgn identitas yg berbeda , agar tdk bs dilacak oleh daniel. Kasian Yasmin. Dan Jason ayah daniel pun bs turut serta membantu kepergian Yasmin. Biar tau rasa si Daniel ditinggal Yasmin.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 40

    Saat Yasmin menuruni tangga, seorang wanita paruh baya lewat sambil membawa sekantong buah-buahan.Yasmin berhenti di anak tangga, kemudian berbalik dengan kaget.Wanita paruh baya itu lanjut menaiki tangga selangkah demi selangkah. Sepertinya dia tidak menyadari ada yang aneh.Napas Yasmin memburu ketika melihat punggung wanita itu. Dia sampai lupa bergerak.Apa itu ... ibunya?Bagaimana mungkin? Bukankah ibunya sudah meninggal?Akan tetapi, orang tadi ....Jangan-jangan Yasmin salah orang?Saat wanita paruh baya itu telah menaiki anak tangga terakhir, Yasmin tersadar, lalu segera mengejarnya.Yasmin mengikuti wanita paruh baya itu sampai sebuah gerbang kompleks.Kompleks itu sudah sangat tua. Ia bahkan tidak mempunyai satpam.Saat wanita paruh baya itu mengeluarkan kuncinya, dia baru menyadari ada yang tidak beres. Dia pun berbalik.Saat melihat wajah Yasmin, wanita paruh baya itu panik. Kantong di tangannya jatuh sehingga buah-buahannya berserakan ke mana-mana.Mata Yasmin berkaca-k

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-10
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 41

    "Nggak mungkin! Mama pasti akan pulang!""Kita tunggu Mama bersama!"Julia memanyunkan bibirnya. "Benarkah? Tapi ... Mama masih lama baru pulang ...."Kedua kakaknya terdiam. Mereka juga tahu masih lama dan hari ini baru hari keempat.Julian yang sebagai kakak pertama teringat sesuatu. Matanya melebar dan wajahnya tampak serius. Matanya berbinar-binar karena kepikiran sesuatu. "Kalau Mama nggak pulang, kita yang pergi cari Mama!"Julius tidak mengatakan apa-apa. Dia merasa rencana Julian lumayan bagus.Julia melompat keluar dari selimutnya. Matanya juga mendadak berbinar-binar. "Benarkah? Tapi, Mama jauh sekali. Kata Nenek Rita ... Mama di Negara Khitan ....""Di Kota Imperial!" sambung Julian."Kita harus naik pesawat!" Mata Julia berkilau sebelum ia meredup. "Bagaimana caranya?"Kedua kakak Julia terdiam.Julius berkata, "Kita ikut orang dewasa, pasti bisa ke Kota Imperial!"Ketiga mata anak-anak pun berbinar-binar seperti bintang.Mereka mulai mengambil pensil dan kertas untuk menul

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-10
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 42

    "Makmur sekali. Aku jamin kamu nggak akan kecewa ...."Mata ketiga anak kecil itu langsung berbinar-binar, kemudian segera mengikuti pasangan suami istri itu. Mereka sama-sama melewati pintu metal detektor.Mereka pasti bisa menemukan ibu mereka!Saat mereka berbaris, orang-orang di depan mengira mereka adalah anaknya orang yang di belakang. Sedangkan orang-orang di belakang mengira mereka adalah anaknya orang yang di depan."Tiga anak kecil itu menggemaskan sekali!""Anak kembar tiga! Tiga-tiganya cantik dan tampan!""Lucu sekali. Aku ingin mencubit pipi mereka ...."Jangankan orang yang berlalu-lalang, petugas keamanan pun terpesona oleh penampilan lucu ketiga anak kecil itu.Ketiga anak kecil itu pun diperiksa dengan wajah serius.Setelah diperiksa oleh petugas keamanan, Julia berkata dengan sebal, "Aku dicubit seorang kakak ....""Aku juga!""Aku juga!"Di ruang tunggu, ketiga anak itu mencari tempat duduk. Lalu, mereka duduk berjajar sambil menunggu pesawat dengan tenang.Sepuluh

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-10
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 43

    "Aku sudah sangat tua. Aku nggak bisa bertahan lagi," kata Tante Rita di telepon.Yasmin memegang keningnya dengan tak berdaya. Kepalanya pusing karena dia sangat cemas.Yasmin pun tidak menyulitkan Tante Rita lagi. "Baik."Setelah panggilan berakhir, Yasmin duduk di tepi tempat tidur dengan lemas. Kepalanya berdengung.Bagaimana ini setelah anak-anaknya kemari? Apa Yasmin bisa pergi menjemput mereka? Bagaimana kalau nanti Daniel tahu?Anak-anak makin tidak boleh tinggal bersama Yasmin. Itu terlalu berbahaya!Yasmin tidak akan bisa menang dari Daniel!Karena Daniel membenci Yasmin, kemungkinan besar setelah Daniel mengambil anak-anaknya, Yasmin tidak akan punya kesempatan untuk melihat anak-anaknya lagi!Namun, siapa yang bisa membantu Yasmin?Setelah anak-anak tiba, harus ada orang yang pergi ke bandara untuk menjemput mereka!Tantenya tidak bisa. Martin juga tidak bisa ....Yasmin tiba-tiba kepikiran satu orang ....Di tengah malam, Yasmin keluar lewat pintu belakang apartemen. Lalu,

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-11
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 44

    Julian melompat turun dari kursi. "Apa kamu benar-benar nenek kami?""Kenapa Mama nggak datang?""Di mana Mama?"Sofia langsung jatuh hati pada pandangan pertama ketika dia melihat ketiga anak yang menggemaskan itu.Apalagi Julia benar-benar mirip dengan Yasmin.Berbeda dengan Julian dan Julius, seharusnya mereka mirip dengan ayah mereka ....Sofia memegang tangan anak-anak yang lembut, lalu berkata, "Mama kalian menunggu di rumah. Kalian dapat melihatnya setelah kita pulang."Yasmin yang sedang di rumah menunggu dengan gelisah. Dia tidak bisa berdiri dan duduk dengan diam. Dia gugup sekali.Dia benar-benar tidak menyangka anak-anaknya akan terbang ke Kota Imperial. Orang-orang dewasa di sekitar pun tidak sadar!Mereka baru berusia dua tahun!Terdengar suara pintu dibuka. Begitu pintu terbuka, tiga sosok kecil bergegas masuk. Saat mereka melihat Yasmin, mereka langsung berlari dengan penuh semangat."Mama!""Mama!""Mama!"Yasmin pun melangkah maju, lalu langsung memeluk anak-anaknya d

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-11
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 45

    Sebelum Yasmin pergi, dia tetap meninggalkan kartunya.Dia tidak mungkin menggunakan uang ibunya.Selama beberapa tahun ini, seharusnya ibunya juga hidup susah. Dari benda-benda di rumahnya, Yasmin bisa melihat kalau ibunya hidup sebatang kara.Yasmin kembali ke apartemennya.Ponselnya berada di meja kopi.Yasmin mengambilnya, lalu melihat tidak ada orang yang mencarinya. Dia paling takut Daniel akan mencarinya.Namun, akhir-akhir ini Daniel diam saja.Lebih baik pria itu tidak muncul lagi selamanya ....Sudah hampir jam tujuh pagi dan langit di luar cerah. Yasmin yang kekurangan tidur dan capek pun duduk di sofa.Dia akan mendapatkan paspornya dalam seminggu.Namun, dia tidak merasa terlalu yakin.Setiap detik Yasmin khawatir keberadaan anak-anaknya akan ketahuan ....Di rumah sakit bedah plastik, Yasmin yang sudah mau pulang kerja masih berpikir apakah dia mau pergi melihat anak-anaknya malam ini.Seharian ini dia tidak melihat anak-anak. Dia hanya mengirim pesan kepada ibunya untuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-11
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 46

    Kezia melihat dua wanita berjalan keluar dari rumah sakit bedah plastik melalui jendelanya.Kezia yang kepikiran sebuah ide mengambil ponselnya, kemudian memfoto Yasmin.Setelah itu, dia menelepon paparazi pribadinya. "Bantu aku menyelidiki orang ini. Cari tahu dia menemui siapa saja. Kalau ada apa-apa, beri tahu aku."Setelah menutup telepon, Kezia tersenyum dengan licik.Pada malam hari, Yasmin menelepon anak-anaknya. "Ya, Mama baru pulang kerja .... Nggak boleh datang mencari Mama .... Mama agak lelah, jadi hari ini nggak bisa ke sana .... Jangan nakal-nakal, ya. Harus mendengar Nenek .... Oke, besok Mama akan pergi untuk melihat kalian ...."Akhirnya Yasmin mengalah.Anak-anak tidak memahami situasi berbahaya saat ini karena mereka baru berusia 2 tahun. Mereka masih di usia di mana mereka akan menangis dan menginginkan ibu mereka. Bagaimana Yasmin bisa memaksa mereka untuk bersikap pengertian seperti orang dewasa?Jadi, besok harinya Yasmin mengunjungi mereka.Saat sudah jam sebela

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-11
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 47

    Ketika Yasmin sedang mencuci mukanya, anak-anak mengambil handuk di sebelah untuk mencuci wajah mereka sendiri."Sudah bersih?" tanya Yasmin."Sudah!" jawab anak-anak dengan serempak.Sofia menggoyangkan botol susu yang sudah dia siapkan. "Saatnya minum susu.""Oke, Nenek!"Yasmin menemani anak-anaknya makan sarapan, kemudian dia baru buru-buru pergi.Dia berjanji dia akan pulang dalam dua hari.Ketiga anak itu terlihat sedih dan tidak ingin ibu mereka pergi, tapi Yasmin tidak bisa melakukan apa-apa.Yasmin yang baru saja keluar dikejar oleh Sofia. "Kunci ini untukmu. Lain kali langsung buka pintu saja.""Baik."Paparazi yang sedang bersembunyi di sudut tangga pun mengambil foto.Setelah paparazi itu menyelesaikan tugasnya selama 24 jam, dia mengirimkan foto yang diambil pada Kezia.Kezia bertanya lewat telepon, "Apa ini?""Aku sudah membuntuti Yasmin seharian. Dia berangkat kerja dan pulang kerja sesuai jadwal. Lalu, dia hanya bertemu dengan seorang wanita.""Siapa?""Aku nggak tahu.

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-12

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1142

    Julius sudah memakannya, tapi dia tidak pergi dan lanjut berdiri di sana. Kemudian, dia bertanya, "Mama, apa terjadi sesuatu di sekolah Papi?"Yasmin tercengang. Setelah Julius bertanya itu, Julian juga berjalan mendekat. Tiga pasang mata tertuju pada Yasmin dan menunggunya menjawab.Meskipun mereka baru berusia dua tahun, mereka dapat bermain laptop dan ponsel. Selain itu, mereka pintar dan dapat mengetahuinya dengan mudah."Sedang ada sedikit masalah, tapi Pak Raymond akan menanganinya. Kalian nggak perlu khawatir." Yasmin tidak menyembunyikannya dari mereka. Karena ada masalah, maka mereka harus berkomunikasi."Internet mengatakan masalahnya sangat serius. Keracunan makanan, 'kan? Apa ada yang meninggal?" tanya Julian."Di sana ada banyak kakak-kakak yang kami kenal ...." Julia tampak cemas."Mama sudah pergi ke rumah sakit hari ini. Dokter bilang kondisi mereka sudah stabil," kata Yasmin."Apa Papi baik-baik saja?" tanya Julius."Ya," jawab Yasmin."Bagaimana kamu bisa tahu?" Suara

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1141

    "Aku sudah menonton video kecelakaan mobilnya. Itu sebuah kecelakaan.""Baik, itu kecelakaan. Kalau begitu, aku mau bertanya padamu lagi. Bagaimana dengan keracunan makanan di sekolah?" tanya Irene. Melihat Yasmin diam saja, ekspresi Irene pun menjadi licik. "Ada beberapa hal yang kamu nggak tahu, tapi aku tahu. Bisa jadi ... ini ada hubungannya dengan Daniel?""Nggak mungkin!" Yasmin langsung membantah. "Daniel nggak mungkin melakukan itu.""Kenapa nggak mungkin? Dia adalah kekasih lamamu dan Daniel nggak menyukainya!" hasut Irene. "Selain itu, situasi di internet makin intens sekarang. Aku nggak percaya nggak ada yang menghasut mereka.""Orang-orang zaman sekarang suka menjatuhkan orang," kata Yasmin dengan ekspresi sinis.Irene tertawa. "Kamu benar-benar polos. Kalau kamu bersikeras ingin berpikir seperti itu, boleh juga, sih. Sepertinya kamu bersikeras yakin kalau nggak ada apa-apa di antaraku dan Daniel. Pada akhirnya, kamu melihat kami berciuman."Yasmin berdiri di sana dengan ta

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1140

    "Aku datang untuk mencari direktur rumah sakit," kata Raymond."Apa kamu sudah tahu bagaimana anak-anak bisa keracunan makanan?" tanya Yasmin."Katanya sayuran yang dikirim tercemar. Itu adalah kecelakaan," kata Raymond.Raymond tidak menyembunyikannya dan tidak bisa menyembunyikannya karena masalah ini sudah tersebar di internet.Yasmin menatap Raymond yang terlihat kuyu setelah mereka tidak bertemu selama beberapa hari. Yasmin tahu kalau Raymond sedang mengkhawatirkan masalah ini.Lengan Raymond masih dibalut kain kasa, tapi sudah tidak menggantung dengan lehernya."Bagaimana dengan tanganmu?" tanya Yasmin."Baik-baik saja," kata Raymond. Saat Raymond melihat wajah cemas Yasmin, dia menenangkannya, "Nggak perlu khawatir. Aku bisa menyelesaikan masalah ini."Yasmin juga tidak tahu bagaimana dia bisa membantu Raymond."Setelah kamu pulang kemarin, Daniel nggak melakukan apa-apa padamu, 'kan?" tanya Raymond."Nggak." Yasmin menggelengkan kepalanya. Raymond sendiri sedang memiliki setump

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1139

    Setelah Yasmin kembali ke kantor, dia membaca berbagai komentar di internet.Akademi Pinokio, rumah sakit, tidak ada yang selamat. Mereka semua dikutuk dengan kasar dan dicap sebagai "pengusaha berhati busuk".Apa dia perlu menelepon Raymond untuk bertanya bagaimana situasinya?Setelah Yasmin memikirkannya sejenak, dia mengurungkan niat.Walaupun dia menelepon Raymond, bantuan apa yang bisa diberikannya?Kalau nanti dia ketahuan oleh Daniel, itu hanya akan makin kacau.Sore hari, Yasmin akan pergi ke rumah sakit bersama manajer penjualan untuk mendiskusikan kerja sama dan kontrak.Saat perjalanan pulang, kebetulan mereka melewati rumah sakit yang terkena masalah itu."Ayo pergi ke rumah sakit itu untuk melihat-lihat," kata Yasmin."Sekarang? Menurutku, mereka sedang nggak niat." Manajer penjualan mempertimbangkannya sejenak. "Selain itu, kalau kita terlihat oleh orang lain, itu akan merugikan perusahaan.""Kita nggak boleh mundur karena sesuatu terjadi pada orang lain. Mari kita mencar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1138

    Beberapa menit kemudian, Yasmin turun. Dia melihat mobil Rolls Royce sedang parkir di alun-alun.Sebenarnya dilarang memarkir mobil di alun-alun.Namun, Daniel bersikeras ingin menghentikan mobil di sana.Maka itu, siapa pun yang masuk atau keluar gedung akan memperhatikan mobil Rolls Royce itu yang mewakili kekuatan.Yasmin merasa dia seperti orang jahat ketika dia naik mobil.Setelah Yasmin masuk ke dalam mobil, dia memprotes, "Bisakah kamu nggak menghentikan mobil di sini? Semua orang jadi tahu kamu datang untuk menjemputku."Aura berat langsung memenuhi ruang dalam mobil.Ekspresi Yasmin pun menjadi tegang, terutama saat matanya bertemu dengan mata gelap Daniel, dia mengira dia sudah salah bicara."Kamu takut siapa yang melihatmu?"Yasmin segera berpikir, lalu membalas, "Nggak, aku takut orang cemburu padaku."Tatapan mata Daniel menggelap sedikit. "Kemari."Tangan Yasmin ditarik, lalu dia langsung duduk di atas pangkuan Daniel. Yasmin merasa sedikit tertekan karena jaraknya dengan

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1137

    Lauren tiba-tiba mengingat Evan yang langsung pergi dari perusahaan kemarin sore dan telepon masuk semalam. Lauren menatap Evan dengan serius dan bertanya, "Apa yang sudah kamu lakukan?""Apa?""Kemarin sore kamu jelas-jelas datang ke perusahaan, tapi kamu langsung pergi. Kamu pergi ke mana?""Ada urusan mendadak.""Apa itu nggak ada hubungannya dengan perusahaan?"Evan meraih tangan Lauren, kemudian menariknya sehingga Lauren duduk di atas pahanya. Evan mengangkat alisnya. "Kenapa kamu sangat sensi? Kamu seperti tubuhmu. Sayang, apa kamu tahu betapa aku menyukai tubuhmu?""Aku mau kembali bekerja." Seharusnya Lauren tidak bertanya. Apa Evan benaran akan memberitahunya kalau dia melakukan sesuatu?"Bukankah kamu bekerja untukku?" Evan tidak ingin melepaskannya."Kamu perlu bekerja, 'kan?" tanya Lauren.Evan melihat dokumen di atas meja yang perlu dibaca dan ditandatangani. Ekspresinya pun berubah. Dia menepuk pantat Lauren sebelum menarik kembali tangannya dengan enggan. "Saat aku perg

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1136

    Saat ini ada sedikit celah terbuka di tengah tirai jendela dan cahaya dari luar pun masuk.Lauren tidak membalikkan tubuhnya dan menolehkan kepalanya karena dia tahu Evan tidak berada di atas tempat tidur. Kalau tidak, pinggangnya akan dipeluk Evan.Dia menatap cahaya itu selama lima menit sebelum dia bangun dengan lelah.Setelah menekan tombol di samping tempat tidur, tirai jendela terbuka dan menunjukkan lapisan kain kasa saja.Seluruh kamar menjadi terang, tapi itu tidak menyilaukan mata.Lauren turun dari tempat tidur. Dia menyeret tubuhnya yang pegal ke ruang ganti.Dia bisa berusaha pergi ke perusahaan tepat waktu pada hari pertama, kedua dan ketiga.Namun, setelah hari keempat, dia tidak bisa bangun.Karena dia kelelahan.Ibaratnya dia kerja lembur terus menerus. Tubuhnya tidak mungkin bisa bersemangat melulu.Dia membongkar bajunya. Ketika dia mendengar suara di luar, dia membuka botol obat dengan cepat, kemudian memakan pil di dalam.Agar tidak tertangkap basah oleh Evan, seka

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1135

    "Itu nggak ada hubungannya denganku." Ekspresi Evan tampak sinis. "Aku hanya ingin memiliki Akhirat. Betapa serunya mempunyai kendali atas nyawa orang?"Setelah Evan pergi, anak buah memasuki ruang rahasia pada malam itu dan mengawasi Rachel.Rachel merasa ada yang janggal. "Apa lagi yang ingin kalian lakukan?""Kamu lumayan cantik dan aku menyukaimu. Dari awal aku ingin melakukan sesuatu padamu." Anak buah membelai wajah Rachel, lalu mencubitnya. Dia tampak sangat cabul.Rachel bergeming. Berani-beraninya anak buah ini menyentuhnya? Dia sedang berpikir bagaimana dia harus membunuh anak buah ini."Aku sudah mengusir orang-orang di luar. Bagaimanapun kamu berteriak, nggak akan ada yang bisa mendengarmu." Anak buah itu berjongkok, lalu mencium pipi Rachel dan tangannya bahkan mulai meraba.Setelah Rachel mendapatkan informasi itu, dia paham kalau sekarang tidak ada orang di luar.Kalau begitu, apa pria ini memiliki pisau?"Apa kamu tahu ... kalau kata 'seks' adalah malapetaka dari segala

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1134

    Akan tetapi, ada kompartemen tersembunyi di sini.Dinding di sebelah tampak sangat normal, tapi ketika vas antik di sebelahnya dipindahkan, dinding itu terbelah dan memperlihatkan sebuah gua aneh di dalamnya.Di dalam cahayanya redup. Bayangan manusia melewati dinding seperti monster.Kalau dindingnya diperhatikan baik-baik, ada berbagai macam senjata tajam yang tergantung di sana.Di pojok ada seorang wanita meringkuk. Tangan dan kakinya diikat dengan tali nilon. Kulitnya penuh lebam dan luka. Dia menundukkan kepalanya. Rambut panjangnya tergerai sehingga wajahnya tidak terlihat."Angkat kepalamu!" Anak buah mendekat untuk menyepaknya.Wanita itu bergerak sedikit. Dia mendongak dan menunjukkan mukanya.Itu Rachel.Selama ini Daniel tidak menemukan Rachel, tapi ternyata dia berada di sini.Tatapan matanya masih galak. Dia seperti hewan yang dikurung dan tidak bisa melawan.Anak buah berkata, "Tuan Evan, dia nggak mau memberi tahu di mana organisasinya berada."Beberapa tahun yang lalu,

DMCA.com Protection Status