Share

Bab 41

Author: Chestnut
"Nggak mungkin! Mama pasti akan pulang!"

"Kita tunggu Mama bersama!"

Julia memanyunkan bibirnya. "Benarkah? Tapi ... Mama masih lama baru pulang ...."

Kedua kakaknya terdiam. Mereka juga tahu masih lama dan hari ini baru hari keempat.

Julian yang sebagai kakak pertama teringat sesuatu. Matanya melebar dan wajahnya tampak serius. Matanya berbinar-binar karena kepikiran sesuatu. "Kalau Mama nggak pulang, kita yang pergi cari Mama!"

Julius tidak mengatakan apa-apa. Dia merasa rencana Julian lumayan bagus.

Julia melompat keluar dari selimutnya. Matanya juga mendadak berbinar-binar. "Benarkah? Tapi, Mama jauh sekali. Kata Nenek Rita ... Mama di Negara Khitan ...."

"Di Kota Imperial!" sambung Julian.

"Kita harus naik pesawat!" Mata Julia berkilau sebelum ia meredup. "Bagaimana caranya?"

Kedua kakak Julia terdiam.

Julius berkata, "Kita ikut orang dewasa, pasti bisa ke Kota Imperial!"

Ketiga mata anak-anak pun berbinar-binar seperti bintang.

Mereka mulai mengambil pensil dan kertas untuk menul
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nissa Ft
katanya anak umur 2thn tp kok aksi nya diluar Nurul, fantasinya terlalu ngaco...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 42

    "Makmur sekali. Aku jamin kamu nggak akan kecewa ...."Mata ketiga anak kecil itu langsung berbinar-binar, kemudian segera mengikuti pasangan suami istri itu. Mereka sama-sama melewati pintu metal detektor.Mereka pasti bisa menemukan ibu mereka!Saat mereka berbaris, orang-orang di depan mengira mereka adalah anaknya orang yang di belakang. Sedangkan orang-orang di belakang mengira mereka adalah anaknya orang yang di depan."Tiga anak kecil itu menggemaskan sekali!""Anak kembar tiga! Tiga-tiganya cantik dan tampan!""Lucu sekali. Aku ingin mencubit pipi mereka ...."Jangankan orang yang berlalu-lalang, petugas keamanan pun terpesona oleh penampilan lucu ketiga anak kecil itu.Ketiga anak kecil itu pun diperiksa dengan wajah serius.Setelah diperiksa oleh petugas keamanan, Julia berkata dengan sebal, "Aku dicubit seorang kakak ....""Aku juga!""Aku juga!"Di ruang tunggu, ketiga anak itu mencari tempat duduk. Lalu, mereka duduk berjajar sambil menunggu pesawat dengan tenang.Sepuluh

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 43

    "Aku sudah sangat tua. Aku nggak bisa bertahan lagi," kata Tante Rita di telepon.Yasmin memegang keningnya dengan tak berdaya. Kepalanya pusing karena dia sangat cemas.Yasmin pun tidak menyulitkan Tante Rita lagi. "Baik."Setelah panggilan berakhir, Yasmin duduk di tepi tempat tidur dengan lemas. Kepalanya berdengung.Bagaimana ini setelah anak-anaknya kemari? Apa Yasmin bisa pergi menjemput mereka? Bagaimana kalau nanti Daniel tahu?Anak-anak makin tidak boleh tinggal bersama Yasmin. Itu terlalu berbahaya!Yasmin tidak akan bisa menang dari Daniel!Karena Daniel membenci Yasmin, kemungkinan besar setelah Daniel mengambil anak-anaknya, Yasmin tidak akan punya kesempatan untuk melihat anak-anaknya lagi!Namun, siapa yang bisa membantu Yasmin?Setelah anak-anak tiba, harus ada orang yang pergi ke bandara untuk menjemput mereka!Tantenya tidak bisa. Martin juga tidak bisa ....Yasmin tiba-tiba kepikiran satu orang ....Di tengah malam, Yasmin keluar lewat pintu belakang apartemen. Lalu,

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 44

    Julian melompat turun dari kursi. "Apa kamu benar-benar nenek kami?""Kenapa Mama nggak datang?""Di mana Mama?"Sofia langsung jatuh hati pada pandangan pertama ketika dia melihat ketiga anak yang menggemaskan itu.Apalagi Julia benar-benar mirip dengan Yasmin.Berbeda dengan Julian dan Julius, seharusnya mereka mirip dengan ayah mereka ....Sofia memegang tangan anak-anak yang lembut, lalu berkata, "Mama kalian menunggu di rumah. Kalian dapat melihatnya setelah kita pulang."Yasmin yang sedang di rumah menunggu dengan gelisah. Dia tidak bisa berdiri dan duduk dengan diam. Dia gugup sekali.Dia benar-benar tidak menyangka anak-anaknya akan terbang ke Kota Imperial. Orang-orang dewasa di sekitar pun tidak sadar!Mereka baru berusia dua tahun!Terdengar suara pintu dibuka. Begitu pintu terbuka, tiga sosok kecil bergegas masuk. Saat mereka melihat Yasmin, mereka langsung berlari dengan penuh semangat."Mama!""Mama!""Mama!"Yasmin pun melangkah maju, lalu langsung memeluk anak-anaknya d

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 45

    Sebelum Yasmin pergi, dia tetap meninggalkan kartunya.Dia tidak mungkin menggunakan uang ibunya.Selama beberapa tahun ini, seharusnya ibunya juga hidup susah. Dari benda-benda di rumahnya, Yasmin bisa melihat kalau ibunya hidup sebatang kara.Yasmin kembali ke apartemennya.Ponselnya berada di meja kopi.Yasmin mengambilnya, lalu melihat tidak ada orang yang mencarinya. Dia paling takut Daniel akan mencarinya.Namun, akhir-akhir ini Daniel diam saja.Lebih baik pria itu tidak muncul lagi selamanya ....Sudah hampir jam tujuh pagi dan langit di luar cerah. Yasmin yang kekurangan tidur dan capek pun duduk di sofa.Dia akan mendapatkan paspornya dalam seminggu.Namun, dia tidak merasa terlalu yakin.Setiap detik Yasmin khawatir keberadaan anak-anaknya akan ketahuan ....Di rumah sakit bedah plastik, Yasmin yang sudah mau pulang kerja masih berpikir apakah dia mau pergi melihat anak-anaknya malam ini.Seharian ini dia tidak melihat anak-anak. Dia hanya mengirim pesan kepada ibunya untuk

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 46

    Kezia melihat dua wanita berjalan keluar dari rumah sakit bedah plastik melalui jendelanya.Kezia yang kepikiran sebuah ide mengambil ponselnya, kemudian memfoto Yasmin.Setelah itu, dia menelepon paparazi pribadinya. "Bantu aku menyelidiki orang ini. Cari tahu dia menemui siapa saja. Kalau ada apa-apa, beri tahu aku."Setelah menutup telepon, Kezia tersenyum dengan licik.Pada malam hari, Yasmin menelepon anak-anaknya. "Ya, Mama baru pulang kerja .... Nggak boleh datang mencari Mama .... Mama agak lelah, jadi hari ini nggak bisa ke sana .... Jangan nakal-nakal, ya. Harus mendengar Nenek .... Oke, besok Mama akan pergi untuk melihat kalian ...."Akhirnya Yasmin mengalah.Anak-anak tidak memahami situasi berbahaya saat ini karena mereka baru berusia 2 tahun. Mereka masih di usia di mana mereka akan menangis dan menginginkan ibu mereka. Bagaimana Yasmin bisa memaksa mereka untuk bersikap pengertian seperti orang dewasa?Jadi, besok harinya Yasmin mengunjungi mereka.Saat sudah jam sebela

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 47

    Ketika Yasmin sedang mencuci mukanya, anak-anak mengambil handuk di sebelah untuk mencuci wajah mereka sendiri."Sudah bersih?" tanya Yasmin."Sudah!" jawab anak-anak dengan serempak.Sofia menggoyangkan botol susu yang sudah dia siapkan. "Saatnya minum susu.""Oke, Nenek!"Yasmin menemani anak-anaknya makan sarapan, kemudian dia baru buru-buru pergi.Dia berjanji dia akan pulang dalam dua hari.Ketiga anak itu terlihat sedih dan tidak ingin ibu mereka pergi, tapi Yasmin tidak bisa melakukan apa-apa.Yasmin yang baru saja keluar dikejar oleh Sofia. "Kunci ini untukmu. Lain kali langsung buka pintu saja.""Baik."Paparazi yang sedang bersembunyi di sudut tangga pun mengambil foto.Setelah paparazi itu menyelesaikan tugasnya selama 24 jam, dia mengirimkan foto yang diambil pada Kezia.Kezia bertanya lewat telepon, "Apa ini?""Aku sudah membuntuti Yasmin seharian. Dia berangkat kerja dan pulang kerja sesuai jadwal. Lalu, dia hanya bertemu dengan seorang wanita.""Siapa?""Aku nggak tahu.

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 48

    Seorang model pun mendekati Yasmin.Yasmin sangat takut, tapi orang yang sedang menahannya tidak bergerak.Model itu duduk di sebelah, lalu mulai menyentuh Yasmin dan ingin melepas celananya."Jangan sentuh aku! Pergi!"Kezia yang berada di seberang mengangkat ponselnya dan mengarahkan kameranya ke Yasmin untuk memulai merekam. "Yasmin, perhatikan ekspresimu atau kamu akan terlihat jelek.""Kezia, kamu ...." Yasmin hendak mengatakan sesuatu, tapi kemudian pintunya terbuka.Daniel sedang berdiri di depan pintu. Cahaya lampu di atas seakan-akan menghindari sosok Daniel yang tinggi karena ketakutan.Wajahnya yang tampan dan cuek menghadap ke dalam ruangan.Saat Yasmin melihat kemunculan Daniel yang tiba-tiba, dia tidak tahu apakah dirinya akan diselamatkan atau tidak.Kezia berdiri dan menyimpan ponselnya untuk menyembunyikan kejahatannya. "Kak ... Kak Daniel, kenapa kamu di sini?"Daniel berjalan masuk. Raut wajahnya tidak bisa dibaca ketika dia berkata, "Apa aku tidak boleh ke sini?""B

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 49

    Yasmin melihat ke bawah. "Aku tahu. Tapi, terima kasih. Kalau bukan berkat kamu, aku nggak bisa membayangkan apa yang akan terjadi ...."Daniel tidak menyangka Yasmin akan menyerah begitu cepat. Dengan tatapan sinis, dia berkata, "Kenapa? Kamu mengira aku datang untuk menolongmu?""Aku nggak peduli. Pokoknya, kekacauan ini berhenti karena kamu muncul ..." kata Yasmin dengan lemas.Daniel berkata dengan sinis, "Kamu adalah milikku. Orang lain nggak punya hak menyentuhmu."Yasmin mengerti maksud Daniel.Tidak peduli apa pun penyiksaannya, itu harus dilakukan oleh Daniel. Kalau tidak, kesenangannya akan berkurang."Bukankah aku sudah bilang kamu nggak boleh berhubungan dengan wanita jalang Keluarga Guntur itu? Apa kamu nggak bisa memahamiku?" kata Daniel dengan sangat sinis."Dia pergi ke rumah sakit bedah plastik sebagai pelanggan. Kalau kamu nggak percaya, kamu boleh pergi cari tahu," kata Yasmin dengan jujur. Tantenya merasa dia sudah tua, jadi dia ingin melakukan perawatan."Lebih bai

Latest chapter

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status