Share

Bab 49

Penulis: Chestnut
Yasmin melihat ke bawah. "Aku tahu. Tapi, terima kasih. Kalau bukan berkat kamu, aku nggak bisa membayangkan apa yang akan terjadi ...."

Daniel tidak menyangka Yasmin akan menyerah begitu cepat. Dengan tatapan sinis, dia berkata, "Kenapa? Kamu mengira aku datang untuk menolongmu?"

"Aku nggak peduli. Pokoknya, kekacauan ini berhenti karena kamu muncul ..." kata Yasmin dengan lemas.

Daniel berkata dengan sinis, "Kamu adalah milikku. Orang lain nggak punya hak menyentuhmu."

Yasmin mengerti maksud Daniel.

Tidak peduli apa pun penyiksaannya, itu harus dilakukan oleh Daniel. Kalau tidak, kesenangannya akan berkurang.

"Bukankah aku sudah bilang kamu nggak boleh berhubungan dengan wanita jalang Keluarga Guntur itu? Apa kamu nggak bisa memahamiku?" kata Daniel dengan sangat sinis.

"Dia pergi ke rumah sakit bedah plastik sebagai pelanggan. Kalau kamu nggak percaya, kamu boleh pergi cari tahu," kata Yasmin dengan jujur. Tantenya merasa dia sudah tua, jadi dia ingin melakukan perawatan.

"Lebih bai
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 50

    "Oke. Nanti aku menyimpan ponselku.""Baik." Lalu, Yasmin tiba-tiba kepikiran sesuatu dan berkata, "Apa aku boleh pinjam ponselmu untuk menelepon seseorang? Anu .... Maaf, karena sedang jam kerja, kami nggak boleh memegang ponsel. Ada sesuatu yang ingin kuberi tahu orang rumah ....""Nggak apa-apa. Telepon saja." Pelanggan itu memberikan ponselnya dengan baik hati pada Yasmin."Terima kasih." Yasmin pun tidak menolak. Dia langsung menelepon ibunya. "Ibu, nanti sore apa kamu bisa membantuku membeli ponsel baru? Beli yang murah seperti dua jutaan. Aku akan mengambilnya ketika aku pergi ke tempatmu."Setelah itu, Yasmin mengembalikan ponsel pelanggan.Seperti biasa, setelah jam 11 malam, Yasmin mandi, mengganti pakaiannya, lalu keluar.Dia tetap menggunakan pintu belakang.Namun, dia tidak menyadari mobil Rolls Royce yang melaju ke kompleksnya.Melalui jendela mobilnya yang gelap, Daniel menatap ke kejauhan. Dia seperti binatang buas yang diam-diam menatap mangsanya.Jari-jarinya yang pan

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 51

    "Aku akan tahu setelah aku masuk dan melihatnya." Daniel tidak langsung melepaskan Yasmin. Ekspresi Daniel tampak acuh tak acuh.Pada saat ini, ada orang yang membuka pintu dari dalam. Itu adalah Sofia yang terbangun karena suara bisik yang didengarnya. "Yasmin?""Jangan!" Yasmin terkejut. Secara insting, Yasmin belari menuju Daniel, lalu memeluk pinggangnya erat-erat.Daniel pun terdorong mundur beberapa langkah. Dia mengerutkan keningnya dan tatapannya menjadi sinis.Ketika Sofia melihat adegan itu, dia tercengang. Yang terpenting adalah Sofia sudah melihat wajah Daniel.Daniel sangat mirip dengan Julian dan Julius!Tanpa perlu bertanya, Sofia sudah tahu siapa pria itu.Tatapan mata Daniel terlalu menyeramkan sehingga Sofia tidak berani menatapnya balik."Ibu, masuk!" Yasmin tidak berani melepaskan Daniel karena dia takut pria itu akan melakukan apa-apa."Tapi ...." Sofia khawatir."Aku baik-baik saja!" kata Yasmin sambil melihat Sofia.Sofia pun tidak mengatakan apa-apa lagi dan men

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 52

    Tangan Daniel berhenti bergerak. Dia menyipitkan matanya dan menatap bekas luka di perut rata Yasmin.Yasmin panik, lalu menutup bekas luka itu dengan tangannya sambil menjelaskan, "Tahun lalu aku menjalani operasi usus buntu ...."Bekas lukanya bukan di tengah, tapi agak melenceng. Yang terpenting adalah kulit Yasmin berbeda dengan yang lain.Setelah orang melahirkan, kulit orang lain menjadi kendor dan bahkan penuh dengan stretch mark.Akan tetapi, kulit Yasmin tidak begitu. Kulitnya halus dan lembut. Kecuali bekas lukanya, area lain tampak normal.Orang lain pasti akan sulit menebak kalau Yasmin sudah pernah melahirkan ....Saat Daniel sedang tercengang, muncul suara ledakan dari bawah. Rumah Yasmin pun berguncang, lalu bunyi alarm berbunyi di koridor.Alis tebal Daniel berkerut dan tatapannya tajam. "Aku sudah meremehkannya."Ponsel Daniel yang berada di dalam jas bergetar.Daniel melirik Yasmin sekilas sebelum berdiri untuk mengambil jasnya yang di lantai. Lalu, dia mengambil pons

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 53

    "Selama aku bisa menghentikannya, luka kecil ini bukan apa-apa."Yasmin merasa sedih. "Semalam kenapa kamu mencariku?" tanyanya."Kamu nggak mengangkat teleponku, jadi aku kira telah terjadi sesuatu padamu. Untung aku pergi ke tempatmu. Aku mau bertanya apa kamu sudah mengurus paspormu? Apa kamu benar-benar nggak perlu bantuanku?""Aku sudah mengurus pasporku. Dua hari lagi selesai.""Aku berharap kamu bisa cepat-cepat bebas dari Daniel.""Ya ..." kata Yasmin.Dia ingin melarikan diri sejauh mungkin dari Daniel bersama anak-anaknya."Kapan pun kamu mau pergi, aku akan membantumu memesan tiket. Tenang saja. Aman, kok. Daniel nggak akan tahu.""Oke."Setelah panggilan berakhir, Yasmin menjadi tidak sabar.Sore hari, ketika anak-anak sedang tidur siang, Sofia pun mengambil kesempatan ini untuk pergi ke rumah Yasmin.Yasmin sudah memberi tahu Sofia lewat telepon kalau dia sudah mengganti kode sandi pintunya.Sofia pergi setelah dia meninggalkan ponsel Yasmin.Saat Sofia baru keluar dari ge

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 54

    "Yasmin." Klara memegang tangan Yasmin.Yasmin tersadar, kemudian dia melihat raut wajah tantenya yang sedih. "Kamu nggak tahu, meskipun aku sudah menjadi anggota Keluarga Guntur dan mempunyai kehidupan yang diirikan orang lain, tahun itu aku juga berkorban. Aku setuju untuk nggak akan mempunyai anak selamanya."Selama ini Yasmin heran kenapa tante dan pamannya tidak mempunyai anak setelah menikah begitu lama. Ternyata ini alasannya."Jadi, Yasmin, menetap di sini saja, ya? Aku tahu kamu sedang memikirkan cara untuk pergi. Tapi, jangan pergi. Temani Tante, ya? Setelah kamu pergi, Tante benar-benar nggak punya siapa-siapa lagi."Yasmin pun merasa dilema. "Tante, aku ... aku juga terpaksa. Kita tunggu beberapa tahun, ya. Setelah Daniel nggak mengganggu, aku akan kembali, oke?"Yasmin tidak punya pilihan lain, masih ada anak-anaknya.Tidak masalah kalau dia tidak punya anak, dia akan bersedia menemani tantenya ...."Aku tahu seharusnya aku nggak memohon apa-apa padamu. Semua ini salahku .

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 55

    "Apa kamu nggak percaya padaku?" tanya Martin dengan lembut.Yasmin memercayai Martin. Selama ini Martin telah membantunya.Karena Martin mempersiapkan semuanya, Yasmin perlu mendiskusikan rencana tersebut dengan ibunya.Dua hari ini Yasmin tidak pergi melihat anak-anaknya karena takut akan terjadi apa-apa.Dia mengatakan semuanya melewati telepon.Dia berencana pergi malam ini.Martin memesan tiket pesawat jam 12 malam.Pada jam 11, Yasmin sudah berpakaian rapi. Tangannya hanya menjinjing satu tas dan dia meninggalkan barang lainnya.Dia meninggalkan ponselnya yang dipasang pelacak di rumah. Dia turun dari tangga darurat, kemudian keluar dari gedung apartemen melewati pintu belakang.Ketika Yasmin melihat mobil Martin, dia berlari mendekati mobil tersebut.Martin membantu Yasmin membuka pintu.Yasmin pun langsung masuk ke dalam mobil.Mobil Porsche Martin menuju ke bandara."Jangan gugup," hibur Martin.Yasmin mencoba menenangkan dirinya, tapi seulas senyuman canggung masih terukir di

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 56

    Yasmin merasa sekujur tubuhnya mendingin. Dia berkata dengan terbata-bata, "Ke .. kenapa kamu ... se ... seperti ini?""Kenapa? Karena seru! Apa kamu nggak berpikir begitu? Kamu nggak mengira aku akan mengkhianati kakakku demi kamu, 'kan? Kamu naif sekali." Martin menghela napas sambil menggelengkan kepalanya.Yasmin membelalakkan matanya dan air matanya menetes keluar.Dulu dia mengira Martin yang lembut tidak seperti Daniel, ternyata dia sudah salah menilai orang.Mereka semua gila!"Aduh, kamu menangis? Kasihan sekali ...." Martin mengulurkan tangannya untuk membelai pipi Yasmin.Yasmin pun menepis tangan Martin dengan kuat, kemudian dia menyepak pintu mobil."Ah!" Pintu mobil tersebut mengenai Martin sehingga dia terdorong mundur beberapa langkah. Ekspresinya langsung menjadi masam dan tatapan matanya berkilat jahat. Dia membuka pintu mobil dan langsung menarik Yasmin keluar. Kemudian, Martin mengangkat tangannya untuk menampar wajah Yasmin.Namun, sebelum tangan Martin sempat mend

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 57

    Bagaimana mungkin Daniel akan melepaskan orang yang pernah menyinggungnya?!Yasmin duduk meringkuk di pojok.Dia sudah siap menerima hukuman setelah dia sampai rumah.Ini tidak penting.Sekarang ibunya dan anak-anak sedang menunggu instruksi Yasmin di bandara.Sofia membawa ketiga anak kecil ke bandara. Mereka sedang menunggu sambil makan.Makanan di dalam mulut si kembar tiga membuat pipi mereka seperti bakso. Terlihat sangat lucu dan menggemaskan."Nenek, kapan Mama sampai?" tanya Julian."Sudah lama sekali," kata Julius."Nenek, apa Mama nggak akan datang?" tanya Julia dengan khawatir."Mama akan datang, kok. Kita tunggu lagi, ya." Sofia tidak berani menelepon Yasmin.Yasmin sudah berkata menunggu telepon darinya.Menurut waktu yang perjalanannya selama 40 menit, seharusnya Yasmin dari tadi sudah sampai.Sekarang dua jam sudah berlalu.Jangan-jangan sungguh telah terjadi sesuatu?Mobil Rolls Royce itu berhenti di Taman Royal. Sosok tinggi yang sedang berdiri di bawah langit malam me

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status