Share

Bab 221

Author: Chestnut
last update Last Updated: 2024-01-12 18:00:00
Yasmin berpikir pantas saja hari itu di luar kamar mandi Michelle berkata suaminya sedang tidak di rumah. Ternyata itu maksudnya.

Michelle tidak menunjukkan dirinya seharian. Saat sudah hampir waktu pulang kerja, dia baru kembali ke kantor departemen keuangan. Dia menatap Yasmin dengan sinis dan berkata, "Yasmin, ke kantorku."

Yasmin pun pergi.

"Apa itu kamu?" tanya Michelle.

"Apa?" balas Yasmin dengan polos.

"Untuk apa kamu berpura-pura polos? Orang yang menulis di forum internal itu pasti kamu!" kata Michelle.

"Bu, pertama-tama seharusnya kamu merenung kenapa kamu melakukan hal yang ilegal daripada mencari tahu siapa orang yang sudah mengungkapkanmu," ujar Yasmin dengan tenang. Setelah itu, tanpa memedulikan ekspresi marah Michelle, Yasmin keluar dari kantor.

Lagi pula, masalah ini lumayan serius.

Besok pagi, rapat pemegang saham diadakan.

Dari percakapan para rekan kerja, Yasmin mendengar pemilik Grup Naga datang dan itu membuatnya gugup.

Ternyata Daniel juga datang ....

Seharusnya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 222

    Yasmin melihat ke belakang Martin dan dia bertatapan dengan sepasang mata yang sangat sinis.Yasmin terkejut dan raut wajahnya langsung berubah. Lalu, dia segera mendorong Martin.Martin berpura-pura dia baru sadar. Dia tersenyum dan berkata, "Oh, ternyata Kakak. Jangan keberatan, ya. Untuk sesaat, aku nggak bisa menahan diri.""Martin, kamu juga orang yang berstatus. Wanita sepertinya hanya akan merusak reputasimu dan membawa kemalangan pada Keluarga Guntur. Ayahmu adalah contoh terbaik," ujar Daniel dengan sinis.Daniel seakan-akan sedang menasehati Martin, tapi setiap kata yang diucapkan adalah untuk merendahkan dan mempermalukan Yasmin."Baik," jawab Martin sambil tersenyum.Dia selalu adalah adik yang patuh.Namun, Yasmin tahu betapa busuknya Martin."Kalau lain kali aku menangkap kalian bersikap seperti tadi lagi, kalian nggak usah bekerja di Grup Guntur lagi." Setelah Daniel memberi peringatan, dia langsung pergi.Ketika tatapan yang sinis itu melewatinya, Yasmin merasa tubuhnya

    Last Updated : 2024-01-12
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 223

    Kalau Yasmin tidak menarik tangannya, apa itu sama dengan dia sudah diam-diam mengakui hubungan mereka berdua?Yasmin sedang memikirkan semua ini ...."Orang tuaku ingin makan bersamamu," ujar Raymond."Apa?" Yasmin kaget dan dia langsung merasa gugup.Raymond meremas tangan Yasmin sambil berkata, "Nggak apa-apa. Hanya makan bersama. Kamu nggak perlu merasa gugup.""Kamu ... kamu sudah memberi tahu mereka?""Aku ada mengungkitmu saat kami makan bersama."Sambil menatap muka Raymond yang penuh tekad, Yasmin sulit memikirkan alasan apa yang digunakan Raymond untuk meyakinkan orang tuanya."Orang tuaku bilang kamu yang tentukan waktunya."Yasmin tidak menyangka Keluarga Gunawan akan begitu menghormatinya. Karena itu, Yasmin makin merasa bersalah pada mereka."Bagaimana dengan besok?" Raymond membantu Yasmin menentukan waktu."Ce ... cepat sekali?" Yasmin merasa tambah gugup.Raymond tertawa. Dengan tatapan mata yang penuh dengan kasih sayang, dia berkata, "Kita hanya makan bersama.""Oke

    Last Updated : 2024-01-12
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 224

    Setelah Yasmin tahu di mana Daniel, dia terkejut dan membelalakkan matanya. Tangannya yang gemetar membuat ponselnya jatuh ke lantai."Ada apa?" tanya Raymond.Yasmin tersadar, kemudian dia buru-buru mengambil ponselnya. "Tergelincir. Jangan membantuku mengupas udang lagi. Kamu juga makan."Lalu, Raymond mengangkat tangannya yang sedang memakai sarung tangan plastik. Dia berkata dengan lembut, "Bantu aku melepaskan ini."Wajah Yasmin pun memucat, kemudian dia tanpa sadar melirik orang tua Raymond.Mereka malah bersikap bodoh, tapi mereka tidak bisa menyembunyikan senyuman mereka.Yasmin malu menunjukkan kemesraan di depan orang tua.Ketika dia sedang merasa gugup, terdengar suara ketukan pintu.Seorang pelayan masuk, lalu dia membungkukkan badannya dan mengatakan sesuatu ke telinga Alvin.Yasmin menyadari perubahan raut wajah Alvin.Pada saat ini, terdengar suara rendah seseorang yang berkata, "Pak Alvin, aku nggak mengganggu, 'kan?"Suara itu langsung membuat wajah Yasmin menjadi puca

    Last Updated : 2024-01-12
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 225

    Tak disangka, mereka malah sungguh bertemu. Suasana tadi sangat berbahaya.Aura Daniel membuat bulu kuduk semua orang berdiri.Acara makan yang tadi ceria menjadi suram sekarang.Yasmin merasa canggung dan bersalah. Dia berkata, "Maaf, aku ... aku pulang dulu.""Aku akan mengantarmu." Raymond ikut berdiri.Alvin langsung berteriak, "Berhenti!"Yasmin berhenti sesaat, tapi dia langsung keluar dari ruangan tersebut.Dia berlari menyusuri koridor.Sebuah tangan mendadak muncul dari samping dan mencengkeram leher Yasmin, kemudian menyeretnya ke ruangan lain."Ah!" Yasmin terjatuh ke meja. Dia menoleh dengan kaget, lalu dia melihat Daniel yang terlihat seperti iblis.Yasmin segera berdiri, lalu dia melangkah mundur."Ini alasan kenapa kamu menetap?" tanya Daniel dengan nada mengancam."Apa pun alasanku, kamu nggak seharusnya memperlakukanku seperti ini!" jerit Yasmin sambil menahan air mata. Menghinanya di depan orang tua Raymond sama dengan menghina Keluarga Gunawan. "Kenapa kamu seperti i

    Last Updated : 2024-01-13
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 226

    Pagi-pagi, Yasmin sudah bangun. Dia naik taksi ke apartemen Raymond untuk melihat anak-anak.Raymond yang membuka pintu, tapi Yasmin tidak menyangka Raymond akan begini cepat bangun.Terlebih lagi, raut wajah Raymond terlihat kurang baik."Ada apa denganmu? Apa semalam kamu nggak tidur nyenyak?" tanya Yasmin."Hanya masalah pribadi." Raymond menggenggam tangan Yasmin, lalu menariknya agar Yasmin mendekat. Raymond menatap Yasmin lekat-lekat sambil berkata, "Aku akan menanganinya selama kamu nggak mundur."Yasmin menundukkan kepalanya. Apa Raymond bisa melihat kalau Yasmin mau mundur?Namun, pilihan tersebut bukan di tangan Yasmin ....Setiap Yasmin memejamkan matanya, tampang menyeramkan Daniel di ruangan VIP semalam akan muncul di benaknya.Saat Yasmin menarik tangannya, tatapan mata Raymond berubah."Pak Raymond, apa kita bisa membicarakan ini lain kali saja? Kini aku punya terlalu banyak masalah. Dari awal, seharusnya aku nggak menyetujuimu ...." Yasmin menatap Raymond dengan berani

    Last Updated : 2024-01-13
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 227

    Yasmin melihat Klara.Saat Yasmin melihat Klara mengalihkan pandangannya, Yasmin pun bertanya dengan marah, "Apa pelajaran waktu itu belum cukup? Kenapa kamu mau pergi menyinggungnya? Apa kamu benar-benar mau dibunuh Daniel?""Mm! Mmm!" Klara tidak bisa berbicara, jadi dia hanya bisa membela diri seperti ini.Yasmin sangat lelah. Dia merasa gelisah dan juga marah. Dia tidak ingin memahami pembelaan diri Klara.Yasmin mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Daniel.Dia tidak mungkin membiarkan Klara disiksa.Nada sambung berbunyi beberapa kali sebelum ada yang mengangkat telepon.Yasmin segera berkata, "Maaf, ibuku nggak sengaja. Tolong ... tolong maafkan dia! Atau aku bisa melakukan ... apa pun yang kamu mau ....""Apa yang bisa kamu lakukan?" tanya Daniel dengan suara yang seperti iblis.Apa yang bisa dia lakukan? Untuk sesaat, kepala Yasmin terasa kacau. "Di mana kamu? Aku akan mendatangimu."Daniel diam saja. Waktu yang tertunda itu membuat napas Yasmin terengah-engah, jantungnya ber

    Last Updated : 2024-01-13
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 228

    "Ah!" Yasmin terjatuh. Rasa bahaya membuatnya cepat-cepat berbalik. Dia menghadapi Daniel yang marah dan berkata, "Kamu nggak boleh memperlakukanku seperti ini, nggak boleh ...."Daniel tertawa dengan sinis.Dia mengambil ponselnya untuk menelepon seseorang, lalu dia memerintah, "Pukul dia!"Setelah Daniel memberi perintah, dia menyalakan speaker.Yasmin merinding saat dia mendengar Klara dipukul dan berteriak.Wajah Yasmin menjadi pucat pasi.Meskipun Klara sudah meninggalkannya, mereka tetap sedarah.Yasmin merangkak dengan panik, kemudian dia memeluk kaki Daniel sambil memohon, "Jangan, jangan! Suruh mereka berhenti! Dia akan mati. Hentikan!"Dengan ekspresi kejam, Daniel hanya menatapnya. Dia sama sekali tidak punya niat untuk menyuruh pengawalnya berhenti.Di speaker, teriakan Klara makin meninggi. Yasmin pun menangis. "Jangan. Cukup, Daniel. Kak, kumohon padaku. Aku bersalah, aku bersalah ...."Yasmin bahkan berusaha berdiri, kemudian dia ingin mencium bibir Daniel untuk menyenan

    Last Updated : 2024-01-13
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 229

    Irene pasti tidak akan membiarkan itu terjadi!Keesokan harinya saat hampir siang, Yasmin baru bangun.Setelah dia membuka matanya, butuh waktu yang lama baginya baru bisa bergerak.Bisa-bisanya dia dan Daniel melakukan itu lagi. Bukankah pria itu sudah punya Irene? Apa Irene tidak cukup bagi Daniel?!Yasmin mengira itu tidak akan terjadi, tapi dia salah.Yasmin seperti hewan peliharaan yang dapat ditindas dan dimakan oleh Daniel kapan saja. Yasmin tidak punya kekuatan sedikit pun.Dia berdiri dengan susah payah untuk memakai baju.Lalu, dia keluar dari kamarnya.Ponsel yang di dalam tasnya dan di lantai berdering.Awalnya Yasmin ingin berjongkok untuk mengambilnya, tapi karena dia tidak ada tenaga, bokongnya langsung jatuh terduduk.Yasmin mengangkat ponselnya, kemudian dia melihat penelepon adalah nomor asing. Dia mengangkat telepon, lalu berkata dengan suara serak, "Halo?""Yasmin, kenapa kamu nggak masuk kerja?"Yasmin tercengang. Joshua?"Kalaupun kamu mau minta cuti, seharusnya k

    Last Updated : 2024-01-14

Latest chapter

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1150

    "Jangan mendekat!" Bilah pisau di tangan Rachel berkilau. Ujung pisau langsung diletakkan di dekat leher Yasmin. "Jangan mendekat atau aku akan membunuh mama kalian!"Susan langsung menahan anak-anak dan tidak mengizinkan mereka mendekat.Anak-anak menatap pisau di leher Yasmin dengan ketakutan. "Ma ... Mama ....""Aku mau menolong Mama. Lepaskan aku!"Anak-anak meronta saat ditahan Susan dan Susan hampir melepaskan mereka."Nggak apa-apa. Jangan takut. Kalian jangan mendekat. Semuanya baik-baik saja .... Susan, jangan biarkan mereka mendekat ...." Tubuh Yasmin ditahan dan dia kesulitan bernapas. "Rachel, kamu benar-benar belum mati!""Aku tetap hidup untuk membunuhmu!""Jangan melukai anak-anak." Yasmin melihat ketiga anaknya yang sedang menangis. Hatinya terasa perih, tapi dia tidak mau menakuti mereka.Dia tidak bisa membiarkan mereka terluka!"Tenang saja. Aku hanya ingin membunuhmu!" Rachel barusan selesai bicara.Lalu, beberapa pengawal langsung muncul. Ada pengawal yang melindun

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1149

    "Tinggalkan dulu pekerjaan Mama. Santai saja," ucap Julian."Kami ingin bermain bersama Mama," ucap Julius.Yasmin tahu kalau mereka sudah lama tidak keluar, lalu Daniel meminta mereka mengerjakan berbagai pekerjaan rumah di Taman Royal. Sepertinya Daniel juga telah berencana mencari guru les untuk mengajar mereka.Yasmin merasa itu terlalu cepat. Setelah dia memikirkannya, anak-anak masih kecil dan seharusnya mereka tidak diberikan tekanan yang terlalu berat.Namun, dia setuju untuk keluar bersama mereka.Mereka mengunjungi jalan sebelumnya.Yasmin bisa melihat sekarang, jadi dia merasa jauh lebih aman. Dia dapat mengawasi anak-anak kapan saja.Ini tidak seperti terakhir kali mereka berada di mal di mana dia benar-benar tidak berdaya."Mama, ikan!" Anak-anak berhenti di depan sebuah toko.Mereka melihat ikan-ikan di dalam dengan penasaran.Pemilik toko berkata, "Kalian bisa menangkapnya seharga 60 ribu. Kalau kalian berhasil, ikannya menjadi milik kalian.""Seru sekali!" Julia langsun

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1148

    Yasmin tanpa sadar menjauh. Sorot matanya tampak ketakutan. "Jangan ...."Daniel menarik Yasmin ke pelukannya dengan kuat. "Jangan apa?"Yasmin menggigit bibirnya yang gemetar."Apa kamu nggak menyukainya?""Bukan ...." jawab Yasmin dengan sangat lemah."Aku nggak akan menyentuhmu. Tidurlah." Daniel menempelkan kepala Yasmin ke dadanya sambil memeluknya.Yasmin berada di pelukan Daniel dan mendengar suara detak jantungnya yang kuat.Dia menyadari Daniel menjadi mudah marah, terutama kalau itu berkaitan dengannya.Yasmin tidak berani bertanya apa itu karena Raymond. Dia bahkan tidak berani mengungkit nama Raymond.Begitu Daniel marah, Yasmin akan mengalami akhir yang mengenaskan.Kalau begitu, bagaimana dengan Irene?Apa Yasmin tidak boleh memiliki pemikirannya sendiri? Dia hanya boleh dikontrol Daniel ...?Setelah Irene tahu kalau Yasmin dan Daniel sedang bertengkar, dia pergi ke Grup Naga.Dia menghampiri resepsionis, lalu bertanya, "Apa Daniel ada di sini?"Semua orang tahu hubungan

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1147

    Yasmin bahkan tidak berani membuat Daniel menunggunya di dalam mobil.Setelah dia menenangkan kegugupannya dan tubuhnya yang dingin, dia naik mobil.Mobil meninggalkan alun-alun dan melaju pergi.Jalan itu awalnya sangat ramai, tapi ketika orang-orang melihat mobil Rolls Royce, mereka berinisiatif memberi jalan seolah-olah mereka takut akan menjadi miskin kalau mereka menyentuhnya sedikit pun saja."Wajahmu tampak pucat. Apa kamu nggak enak badan?" tanya Daniel."Nggak ...." Setelah Yasmin menjawab, tangan besar Daniel menggenggam tangan kecil Yasmin.Daniel mengerutkan alisnya. "Kenapa kamu dingin sekali? Pergi ke rumah sakit."Sebelum Yasmin sempat menjawab, dia telah mendengar perintah Daniel.Sopir segera menuju ke rumah sakit.Awalnya Yasmin ingin mengatakan sesuatu, tapi dia membatalkan niatnya.Kalau dia tidak enak badan, mungkin Daniel akan melepaskannya malam ini ....Setelah mereka tiba di rumah sakit, Helen memeriksa Yasmin.Tak peduli pemeriksaan apa itu, karena Helen adala

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1146

    "Kenapa kamu banyak bertanya? Lanjut awasi dia."Setelah panggilan dimatikan, Susan tampak tidak senang. "Apaan, sih? Nanti setelah aku menjadi Nyonya Guntur, aku mau melihat apa kamu masih berani memerintahku?"Yasmin sedang bekerja dengan serius di kantor ketika dia mendengar suara ketukan pintu.Intan masuk, lalu berkata, "Bu Yasmin, apa Anda ingin memakan kue?"Yasmin mengangkat kepalanya, lalu dia melihat ada jus, kue dan aneka kacang-kacangan kesukaannya.Dia langsung tahu kalau itu bukan kue yang dibeli di luar."Kamu yang membuatnya?" tanya Yasmin."Bukan. Orang dari Taman Royal yang mengantarnya. Mereka bilang mereka langsung mengantarnya setelah ini selesai dibuat." Intan berkata, "Tuan Daniel sangat baik pada Anda. Ketika makanan ini dibawa ke sini, resepsionis sangat iri."Yasmin mengalihkan pandangannya dan lanjut melihat laptop di depannya.Intan merasa sedikit canggung melihat Yasmin tidak membalasnya dan bahkan menunjukkan sedikit pun ekspresi, jadi dia berinisiatif kel

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1145

    Yasmin tidak menyangka reaksi Daniel akan sebesar ini."Kemari. Buat aku tenang." Daniel duduk di tempat tidur, lalu memiringkan kepala sambil menatap Yasmin.Yasmin mengerti apa maksud Daniel. Wajahnya pun memucat. "Nggak bisa ....""Kenapa nggak bisa? Apa alasannya?""Dokter Helen sudah bilang aku harus beristirahat selama seminggu," kata Yasmin."Lima hari sudah berlalu. Itu sudah cukup."Yasmin menggelengkan kepalanya dengan panik sambil melangkah mundur. "Nggak bisa. Aku nggak sanggup ....""Kamu nggak sanggup atau nggak mau?""Tung ... tunggu beberapa hari lagi, ya?""Sekarang! Sini!"Yasmin sudah mau gila. Kenapa Daniel harus begini kejam?Apa Daniel tidak tahu kalau lukanya belum sembuh?Dulu Daniel masih bisa bertahan, sekarang dia sudah tidak bisa bertahan sama sekali. Kenapa?Apakah perbuatan Yasmin sudah membuatnya marah? Namun, itu hanya hal sepele!"Apa kamu nggak mendengarku?""Kamu tenangkan dirimu sendiri! Aku nggak mau!" Yasmin tidak hanya tidak menuruti Daniel, melai

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1144

    Yasmin menatap Susan. "Aku barusan mau masuk. Kamu sedang bertugas?""Iya. Setelah Tuan Daniel keluar dari ruang kerja, dia kembali ke kamar," kata Susan."Jam berapa dia kembali ke kamar?" Yasmin membuka pintu kamar, lalu melangkah masuk."Jam delapan."Yasmin berpikir berarti Daniel sudah menunggu satu jam lebih.Yasmin memberanikan diri dan masuk.Susan melihat pintu ditutup, kemudian rasa hormat di sorot matanya menghilang.Dia bisa melihat kalau hubungan Daniel dan Yasmin sedang tidak baik.Kalau tidak, kenapa Yasmin berdiri di depan pintu begitu lama dan tidak masuk? Dia juga terlihat gugup.Setelah Yasmin memasuki kamar tidur, dia melihat Daniel sedang duduk di sofa dan telah mengenakan piama. Jelas kalau Daniel sudah selesai mandi.Satu tangan memegang kening dan kedua matanya terpejam. Daniel seolah-olah tidak tahu kalau Yasmin sudah masuk kamar.Yasmin berjalan mendekat. "Tidurlah di ranjang."Daniel membuka mata dan menunjukkan matanya yang jernih. Dia tidak terlihat mengant

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1143

    Sekujur tubuh Daniel penuh dengan aura menyeramkan. "Jadi, kamu ingin mencari pria lain?""Aku sudah menjawabmu, nggak." Yasmin merasa pria ini sangat posesif sehingga sudah tidak bisa ditolong. Pada saat ini, suasana berubah menjadi makin mengerikan. "Aku sudah bilang aku nggak sengaja berpapasan dengannya di rumah sakit. Apa yang harus kulakukan baru kamu memercayaiku?"Daniel menatap Yasmin lekat-lekat.Yasmin bahkan merasa bulu kuduknya berdiri.Daniel tidak menjadi tenang karena penjelasannya. Aura mengerikannya masih menyebar ke sekeliling.Saat Yasmin merasa jantungnya berdetak dengan cepat dan hampir kehabisan oksigen, dia mendengar suara sinis Daniel berkata, "Pergi temani anak-anak bermain bola."Setelah Yasmin mendengar itu, bulu matanya bergetar dan tubuhnya menjadi rileks.Kemudian, tangannya dipegang yang membuat Yasmin terkejut dan tanpa sadar ingin menariknya.Namun, dia tidak berhasil.Daniel sangat kuat. Ketika dia memegang tangan Yasmin, selama dia tidak ingin melepa

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1142

    Julius sudah memakannya, tapi dia tidak pergi dan lanjut berdiri di sana. Kemudian, dia bertanya, "Mama, apa terjadi sesuatu di sekolah Papi?"Yasmin tercengang. Setelah Julius bertanya itu, Julian juga berjalan mendekat. Tiga pasang mata tertuju pada Yasmin dan menunggunya menjawab.Meskipun mereka baru berusia dua tahun, mereka dapat bermain laptop dan ponsel. Selain itu, mereka pintar dan dapat mengetahuinya dengan mudah."Sedang ada sedikit masalah, tapi Pak Raymond akan menanganinya. Kalian nggak perlu khawatir." Yasmin tidak menyembunyikannya dari mereka. Karena ada masalah, maka mereka harus berkomunikasi."Internet mengatakan masalahnya sangat serius. Keracunan makanan, 'kan? Apa ada yang meninggal?" tanya Julian."Di sana ada banyak kakak-kakak yang kami kenal ...." Julia tampak cemas."Mama sudah pergi ke rumah sakit hari ini. Dokter bilang kondisi mereka sudah stabil," kata Yasmin."Apa Papi baik-baik saja?" tanya Julius."Ya," jawab Yasmin."Bagaimana kamu bisa tahu?" Suara

DMCA.com Protection Status